Mengulik Mitos dan Fakta Monosodium Glutamat atau MSG

Benarkah bisa bikin bodoh?

Selama ini, kita sering mendengar desas-desus tentang monosodium glutamat atau MSG. Mulai dari menyebabkan penurunan kecerdasan, menyebabkan hipertensi, hingga memicu kanker atau keganasan, sehingga beberapa orang menghindarinya.

Bongkar fakta sebenarnya dalam webinar Ajinomoto bertajuk "Peran Umami dalam Mewaspadai Asupan Garam Berlebih untuk Hidup Lebih Sehat: Mitos dan Fakta Seputar MSG" pada Selasa (5/7/2022).

Narasumber yang dihadirkan adalah dr. Kevin Mak, medical doctor dan health content creator, serta Maya Melivyanti, S.S, food content creator. Baca sampai habis untuk mengetahui faktanya!

1. MSG bisa membuat kita bodoh?

Jawaban: mitos.

Menurut dr. Kevin, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa MSG menyebabkan penurunan kecerdasan. Justru, menurut beberapa jurnal ilmiah, MSG berperan aktif dalam pembentukan memori karena perannya sebagai neurotransmiter (saraf pembawa pesan atau isyarat dari otak ke bagian tubuh lainnya).

"MSG tidak menyebabkan kerusakan sel saraf, otak, sistem saraf otak, dan sistem saraf tepi," tegasnya.

Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Nutrition and Metabolism tahun 2018, konsumsi MSG dalam makanan tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi glutamat di otak. Sebagai informasi, terlalu banyak glutamat bisa menyebabkan sel-sel saraf menjadi "terlalu bersemangat" (overexcited).

Mengutip Cleveland Clinic, itu bisa menyebabkan kerusakan hingga kematian sel otak. Dalam hal ini, glutamat disebut excitotoxin.

2. MSG dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah?

Mengulik Mitos dan Fakta Monosodium Glutamat atau MSGilustrasi mengukur tekanan darah (unsplash.com/Mufid Majnun)

Jawaban: fakta.

Sebenarnya, MSG mengandung lebih sedikit natrium daripada garam. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Food Science & Nutrition tahun 2017, jumlah natrium dalam MSG adalah 12,28 gram per 100 gram, sedangkan dalam garam adalah 39,34 gram per 100 gram.

Meski begitu, dalam penelitian yang melibatkan 1.227 peserta selama lima tahun menghasilkan temuan mengejutkan. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Hypertension tahun 2011 menunjukkan bahwa asupan MSG dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik yang signifikan.

Namun, MSG bukan satu-satunya penyebab tekanan darah tinggi. Menurut dr. Kevin, 70–75 persen disebabkan oleh faktor keturunan. Faktor risiko lainnya adalah merokok, pola makan kurang sehat, konsumsi natrium klorida (NaCl) berlebihan, dan gaya hidup sedenter.

Yang perlu ditekankan adalah walau MSG mengandung lebih sedikit natrium daripada garam, tetapi kita harus tetap memperhatikan takarannya. Jangan berlebihan!

3. MSG menyebabkan kanker atau keganasan?

Jawaban: mitos.

Dokter Kevin mengatakan bahwa sejauh ini belum ada penelitian yang menghubungkan MSG dengan kanker. Menurutnya, faktor risiko kanker adalah pola hidup tidak sehat, radikal bebas (asap rokok dan alkohol berlebihan), riwayat genetik, serta infeksi berulang.

Dilansir Healthline, tidak ada bukti konklusif yang menghubungkan konsumsi MSG dengan peningkatan risiko kanker. Oleh karena itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menganggap aman untuk menambahkan MSG ke dalam masakan.

Baca Juga: Sodium dalam MSG Tiga Kali Lebih Rendah daripada Garam

4. MSG menyebabkan haus?

Mengulik Mitos dan Fakta Monosodium Glutamat atau MSGilustrasi haus (pexels.com/Engin Akyurt)

Jawaban: fakta.

Setelah makan makanan yang mengandung MSG, banyak orang yang mengeluhkan rasa haus yang muncul tiba-tiba. Bagaimana tanggapan dr. Kevin?

"Rasa haus adalah respons normal atau alami setelah mengonsumsi glutamat atau sodium. Karena dua (zat) itu menarik cairan (tubuh). Jangan khawatir, itu bukan reaksi yang membahayakan," tukasnya.

Haus merupakan gejala ringan yang tidak memerlukan pengobatan. Dianjurkan minum beberapa gelas air untuk mengeluarkan MSG dari tubuh.

5. MSG bikin berat badan naik?

Jawaban: fakta.

Dalam pemaparannya, dr. Kevin mengonfirmasi bahwa MSG membantu merangsang nafsu makan dan menyebabkan kenaikan berat badan. MSG membuat rasa makanan menjadi lezat dan membuat orang menambah porsi makannya.

Penelitian dalam American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa subjek penelitian yang makan MSG paling banyak (rata-rata 5 gram per hari) 30 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan daripada mereka yang hanya makan kurang dari 0,5 gram per hari. Penelitian ini melibatkan lebih dari 10.000 orang dewasa di China yang dipantau selama 5,5 tahun.

Nah, itulah mitos dan fakta seputar MSG yang perlu kamu ketahui. Kini, keresahanmu telah terjawab!

Baca Juga: Efek Jangka Pendek dan Panjang Makan Terlalu Banyak Garam

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya