TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bernutrisi Tinggi, Menkes Ingin Kelor Diteliti Lebih Serius

Kelor banyak digunakan sebagai makanan dan obat tradisional

ilustrasi daun kelor (pexels.com/Nothing Ahead)

Tanaman kelor mungkin tidak asing lagi bagi sebagian orang. Tanaman ini cukup mudah ditemui di Indonesia. Selain dikonsumsi sebagai sayur, daun kelor juga sering digunakan sebagai pengobatan tradisional

Baru-baru ini, kelor mendapat perhatian lebih karena Menteri Kesehatan ingin tanaman tersebut diteliti lebih serius. Kelor disebut kaya akan nutrisi sehingga bisa digunakan sebagai sumber makanan sekaligus berpotensi untuk digunakan sebagai pengobatan. 

1. Menkes ingin kelor diteliti dengan serius

ilustrasi kelor (pexels.com/Rabbi Islam)

Kelor memiliki daun, biji, hingga akar yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Kelor juga telah dikenal sebagai tanaman obat berkhasiat sejak lama.

Mengutip penjelasan laman Kemenkes, Nusa Tenggara Timur (NTT) termasuk salah satu wilayah dengan tumbuhan kelor yang cukup banyak. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta pemerintah setempat untuk meneliti tanaman tersebut dengan serius. Menkes Budi juga ingin menjadikan kelor sebagai tanaman herbal terbaik khas Indonesia, layaknya ginseng dari Korea.

Baca Juga: #GiziLokal: 7 Manfaat Bunga Lawang bagi Kesehatan, Intip yuk!

2. Kelor dapat membantu mengatasi kurang gizi

ilustrasi Moringa oleifera (pexels.com/Pok Rie)

Di NTT, kelor cukup populer karena memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan dan ekonomi bagi masyarakat setempat. Masyarakat setempat biasa mengolah daun kelor menjadi sayur atau lalapan dengan bumbu khas NTT.

Kelor mengandung nutrisi yang tinggi, seperti protein, vitamin, dan mineral yang dapat membantu mengatasi kekurangan gizi dan memenuhi gizi masyarakat setempat. Oleh sebab itu, kelor berpotensi sebagai sumber pangan alternatif untuk mengatasi kelaparan di daerah terpencil di NTT.

3. Kandungan daun kelor

ilustrasi kelor (unsplash.com/Adrian Dale)

Daun kelor kaya akan nutrisi, di antaranya protein, vitamin A, C, kalsium, zat besi, dan lainnya. Tidak heran, daun kelor sering dimanfaatkan sebagai bahan makanan atau suplemen nutrisi untuk membantu mencegah atau mengatasi penyakit.

Tidak hanya daunnya, biji kelor juga bisa dimanfaatkan. Bijinya dapat digunakan sebagai bahan bakar nabati, bahan kosmetik, atau obat-obatan.

Menambahkan penjelasan WebMD, daun, buah, dan bijinya kemungkinan besar aman jika dikonsumsi sebagai makanan. Selain itu, daun dan bjii kelor kemungkinan aman jika digunakan sebagai obat dalam jangka pendek.

4. Kelor juga mengandung antioksidan

ilustrasi daun kelor (pixabay.com/Alongkorn Tengsamut)

Tanaman dengan nama latin Moringa oleifera termasuk sumber makanan yang penting di beberapa tempat. Tanaman tersebut bisa ditanam dengan mudah dan relatif terjangkau.

Hampir semua bagian dari pohon kelor bisa dikonsumsi. Daunnya dapat dikeringkan untuk selanjutnya ditumbuk menjadi serbuk halus, sehingga bisa disimpan lebih lama, walau tanpa lemari pendingin.

Kelor memiliki kandungan antioksidan yang dapat membantu melindungi sel dari kerusakan. Antioksidan dalam kelor antara lain vitamin C, beta-karoten, kuersetin, dan asam klorogenat, mengutip Healthline.

Baca Juga: #GiziLokal: 5 Manfaat Kedelai Hitam untuk Kesehatan

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya