TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mitos tentang Mata Minus yang Sering Dipercaya, Apa Saja?

Selama ini dianggap benar, ternyata hanya mitos

Ilustrasi memakai kacamata (pexels.com/Loc Dang)

Rabun jauh membuat seseorang menjadi kesulitan melihat benda dalam jarak yang jauh. Agar tetap dapat melihat dengan jelas, penderitanya biasa menggunakan kacamata atau lensa kontak.

Namun, ada banyak anggapan yang kurang tepat di masyarakat mengenai mata minus. Apa saja mitos tentang mata minus? Agar mengetahui faktanya, yuk, simak penjelasan berikut ini sampai tuntas!

1. Mitos: Senam mata dapat mengurangi mata minus

Ilustrasi senam mata (pexels.com/Lisa Fotios)

Kamu tentu pernah mendengar bahwa senam mata dengan gerakan-gerakan tertentu dapat mengurangi mata minus. Padahal, senam mata tidak akan memengaruhi mata minus.

Dilansir American Academy of Ophthalmology, kemampuan penglihatan dipengaruhi beberapa faktor, seperti bentuk mata dan kesehatan jaringan mata. Masih belum ada bukti ilmiah yang membuktikan bahwa kegiatan senam mata dapat menyembuhkan masalah mata. Jadi, melakukan gerakan senam mata tidak dapat mengurangi mata minus.

Baca Juga: 6 Kesalahan Memakai Softlens yang Berisiko bagi Kesehatan Mata

2. Mitos: Membaca di cahaya redup menyebabkan mata minus

Ilustrasi membaca buku (pexels.com/George Milton)

Harvard Health Publishing melansir, membaca di tempat yang minim cahaya sebenarnya tidak membahayakan mata. Namun, membaca di tempat redup menyebabkan mata menjadi lebih cepat lelah.

Selain itu, cahaya yang redup akan menyulitkan mata saat membaca. Akan lebih baik jika membaca di tempat yang cukup cahaya sehingga memudahkan mata saat membaca dan mengurangi kelelahan mata.

3. Mitos: Memakai kacamata atau lensa kontak akan menurunkan kemampuan mata

Ilustrasi memakai kacamata (pexels.com/Karolina Grabowska)

Ada anggapan bahwa sering memakai kacamata dapat menurunkan kemampuan mata. Padahal, anggapan tersebut tidak benar. Dilansir American Academy of Ophthalmology, memakai kacamata tidak memperburuk penglihatan dan tidak menyebabkan penyakit mata.

Kacamata maupun lensa kontak merupakan alat bantu agar mata dapat melihat dengan jelas. Justru tanpa kacamata, mata menjadi lebih cepat lelah. Jika minus mata bertambah, ini bukan disebabkan penggunaan kacamata yang sering, melainkan karena mata yang semakin tua atau karena adanya penyakit, mengutip WebMD.

4. Mitos: Menonton televisi terlalu dekat dapat merusak mata

Ilustrasi menonton televisi (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

Saat masih anak-anak pasti sering diingatkan orangtua agar tidak menonton televisi terlalu dekat, bukan? Meskipun menonton televisi dalam jarak dekat tidak menyebabkan mata menjadi minus, namun kegiatan ini menyebabkan mata menjadi lebih tegang atau membuat sakit kepala mengutip American Academy of Ophthalmology.

Jika seseorang terbiasa menonton televisi terlalu dekat, justru ini bisa menjadi tanda bahwa ada kelainan pada mata. Sedangkan usia anak-anak memiliki kemampuan untuk fokus pada objek dekat lebih tinggi dibanding orang dewasa sehingga mereka lebih nyaman berada di dekat televisi.

Namun tidak perlu khawatir, kebiasaan ini akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia. Jika kebiasaan ini menetap, maka bisa melakukan periksaan mata.

Baca Juga: Jaga Kesehatan, 5 Jenis Olahraga bagi Orang Mageran, Wajib Coba!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya