Suka Berpura-pura Sakit? Awas Gejala Sindrom Munchausen
Tidak perlu berpura-pura demi dapatkan perhatian...
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Siapa yang tidak ingin menjadi pusat perhatian? Minimal selalu mendapat perhatian dari orang-orang terkasih. Tapi kadang perhatian yang kita dapat tidak sesuai dengan ekspektasi. Jadilah kita kecewa dan melakukan apa saja demi mendapat perhatian lebih.
Sayangnya, tidak sedikit yang melakukannya dengan cara buruk, seperti pura-pura sakit atau malah sengaja menyakiti dirinya sendiri. Ternyata perilaku gemar berpura-pura sakit ini bisa dijelaskan secara medis.
Mari berkenalan dengan sindrom Munchausen...
Dikutip dari wikipedia.org, perilaku suka berpura-pura sakit atau menyakiti diri sendiri ini disebut Sindrom Munchausen. Sindrom ini merupakan gangguan mental berbahaya yang bisa mendatangkan penyakit fisik. Jika penderita sindrom Munchausen dibiarkan atau malah dijauhi, ia bisa bertindak semakin parah sampai ke taraf melukai diri sendiri.
Sindrom Munchausen sudah lama menjadi perhatian para psikolog dan dokter kejiwaan. Apalagi di era milenial ini, gaya hidup masyarakat urban dipadukan dengan sosial media, cukup kuat menjadi penyebab orang-orang menjadi haus perhatian.
Sakit atau menderita masih dipercaya banyak orang sebagai kondisi yang butuh perhatian lebih. Makanya penderita sindrom Munchausen membuat dirinya dalam kondisi sakit agar orang-orang sekitar iba lalu bersimpati.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.