TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Terungkap! 8 Hal Tentang Kesehatan Ini Ternyata Cuma Mitos Belaka

Wah, ternyata anggapan kita selama ini banyak yang salah loh...

coolhealthylife.com

Berbicara soal mitos berarti berbicara soal kepercayaan turun temurun. Sayangnya kerap tidak ada penjelasan baik secara ilmiah maupun tidak terhadap mitos tersebut. Yang tak kalah menyebalkan adalah mitos yang lahir dari internet dan media sosial. Banyak dari kita percaya saja dengan mitos-mitos tersebut. Mari kita lihat mitos-mitos apa saja berdasarkan hasil analisis tim Nutrifood Research Center dalam buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan berikut.

1. Sayur bayam akan beracun setelah dipanaskan dua kali.

jateng.tribunnews.com

Awalnya, anggapan ini timbul karena bayam adalah sayuran yang kaya akan nitrat, dan katanya pemanasan yang terlalu sering akan mengubah senyawa nitrat menjadi zat penyebab kanker. Namun, nitrat merupakan senyawa yang stabil sehingga tidak mungkin berubah akibat pemanasan. Selain itu, pengujian terhadap manusia menunjukkan bahwa mengonsumsi kaya nitrat tidak menyebabkan kanker dan penyakit mengerikan lainnya. Walaupun begitu, tidak disarankan untuk memanaskan sayur bayam hingga dua kali karena proses pemanasan dapat mengurangi kandungan vitamin di dalam bayam. 

2. Mi instan mengandung lilin.

goodnewsfromindonesia.id

Banyak dari kita percaya bahwa mi instan mengandung lapisan lilin untuk membuatnya tahan lama. Tetapi, faktanya tidak ada pemakaian lilin dalam pembuatan mi instan, yang ada hanyalah penggorengan hingga kering (deep fried). Jadi, mi instan mengandung lilin hanya mitos belaka. Namun, penggorengan hingga kering ini tetap saja membuat mi instan kaya akan lemak jenuh sehingga tidak baik dikonsumsi berlebihan. Cara menyiasati agar tetap sehat mengonsumsi mi instan bisa dengan mengurangi penggunaan bumbu mi untuk mengurangi asupan garam harian. Bisa juga dengan menambahkan sayuran dan telur.

3. Minum air es bikin gemuk.

redio.in

Banyak orang percaya bahwa minum air dingin bisa menggemukkan karena membekukan lapisan lemak di perut. Padahal air dingin yang kita minum justru akan dihangatkan hingga sesuai dengan suhu tubuh. Selama yang kita minum adalah air putih dan bukan minuman manis atau berkalori tinggi, tidak perlu khawatir berat badan akan bertambah.

4. Tidak makan setelah olahraga supaya latihannya tidak sia-sia.

rona.metrotvnews.com

Anggapan ini ternyata hanya mitos lho. Ada 2 alasan kenapa kita perlu makan setelah olahraga, yaitu untuk mengisis ulang cadangan energi tubuh yang terpakai selama berolahraga dan untuk memperbaiki sel-sel otot yang rusak akibat berolahraga (terutama bila kalian berlatih beban). Bila tidak merasa lapar setelah berolahraga, setidaknya konsumsilah segelas susu. 

5. Asalkan belum lima menit, makanan yang jatuh masih bisa dimakan.

kompas.com

Faktanya bakteri akan langsung menempel pada makanan yang jatuh ke lantai saat itu juga, tak perlu sampai lima detik apalagi lima menit. Seperti yang dibuktikan oleh penelitidari Clemson University yang mengolesi ubin dengan bakteri penyebab tipus lalu menjatuhkan potongan roti dan sosisdi atasnya. Mereka menemukan, bukan hanya kuman penyebab tipus tahan di permukaan ubin hingga 28 hari, namun terdapat bakteri yang menempel di potongan makanan yang sudah jatuh tersebut.

6. Diabetes hanya menyerang orang tua.

medicalnewstoday.com

Apakah kalian masih berpikir diabetes hanya menyerang kakek-kakek dan nenek-nenek ? Fakta yang dilansir The Lancet, diabetes menyerang orang-orang di Asia pada usia yang lebih muda. Apalagi, peningkatan jumlah penderita diabetes di Asia lebih tinggi dibandingkan di Amerika Serikat. Menurut para ahli, fenomena ini disebabkan oleh pilihan makanan tinggi gula dan lemak serta pola hidup kurang aktif bergerak.

7. Gemuk tetapi lincah tanda sehat.

123rf.com

Mungkin kalian punya teman yang memiliki badan gemuk namun lincah saat bermain futsal. Ukuran celananya besar, namun napasnya panjang dan tidak mudah lelah. Faktanya, belum tentu orang tersebut sehat. Penelitian dari Amerika Serikat dan Rumania menemukan bahwa orang kegemukan yang dianggap sehat tersebut memiliki kadar kolesterol jahat, kadar resistensi insulin, dan tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan orang dengan berat badan normal.

Verified Writer

dwi lestari

Masih newbie dalam hal tulis menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya