TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Fakta Povidone Iodine, Populer sebagai Antiseptik Luka

Pertolongan pertama saat terluka

ilustrasi uji bahan kimia (pexels.com/Jorge Sepúlveda)

Saat mengalami luka, mengambil obat antiseptik mungkin menjadi langkah pertolongan pertama yang sering kita pertimbangkan. Ini karena obat tersebut memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dan melindungi luka dari infeksi mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, virus, jamur, parasit, dan lainnya.

Ngomong-ngomong tentang obat antiseptik, apa kamu sudah familier dengan formula povidone iodine di dalamnya? Ini adalah salah satu antiseptik yang sangat bisa diandalkan dalam banyak kondisi medis. Mau tahu fakta selengkapnya? Simak deretan fakta povidone iodine berikut ini.

1. Povidone iodine adalah bahan kimia yang berasal dari kompleks stabil polivinilpirolidon (povidone) dan unsur yodium (iodine).

ilustrasi yodium (commons.wikimedia.org/Benjah-bmm27)

2. Kompleks senyawa ini pertama kali ditemukan oleh HA Shelanski dan MV Shelanski pada tahun 1955 di Laboratorium Toksikologi Industri, Philadelphia. Saat itu, mereka sedang melakukan uji aktivitas antibakteri antara povidone iodine dan yodium pada tikus.

ilustrasi penelitian laboratorium (pexels.com/cottonbro studio)

3. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa povidone iodine ternyata lebih tidak toksik dibandingkan dengan yodium. Merujuk dari sini, akhirnya penelitian dikembangkan pada manusia untuk mengetahui efeknya secara langsung. 

ilustrasi pengujian laboratorium (pexels.com/cottonbro studio)

4. Uji klinis pada manusia juga menunjukkan hasil yang sama, povidone iodine dilaporkan lebih unggul dari formulasi yodium lainnya sebagai antibakteri. Sejak saat itu, povidone iodine akhirnya mulai dipasarkan dan digunakan secara luas sebagai antiseptik luka.

ilustrasi penelitian (pexels.com/cottonbro studio)

Baca Juga: Viral Pakai Antiseptik untuk Cairan Diffuser, Bahaya! Jangan Dicontoh

5. Sebelum povidone iodine dikembangkan, yodium adalah agen penyembuhan luka yang banyak digunakan di masa lalu (telah digunakan selama lebih dari 150 tahun). Akan tetapi, penggunaanya dikaitkan dengan iritasi kulit dan pewarnaan yang berlebihan.

ilustrasi uji kimia (pexels.com/Artem Podrez)

6. Povidone iodine bekerja dengan menembus membran sel kuman dan menargetkan molekul yang dibutuhkan untuk bertahan hidup, seperti protein, nukleotida, dan asam lemak. 

ilustrasi materi genetik (pixabay.com/geralt)

7. Saat diberikan pada luka, povidone iodine dapat segera menonaktifkan sel-sel mikroba dan membunuhnya dalam beberapa detik. Peran ini juga tak lepas dari kandungan polivinilpirolidon, yang disebut sebagai peningkat aktivitas antimikroba yodium.

ilustrasi pengobatan luka (pexels.com/Vidal Balielo Jr.)

8. Merujuk dari International Wound Journal tahun 2008, povidone iodine efektif membunuh banyak jenis bakteri, virus, protozoa, dan jamur. Termasuk bakteri resistan methicillin seperti Staphylococcus aureus.

pixabay.com/qimono

9. Di pasaran, povidone iodine tersedia dalam berbagai formulasi, yaitu larutan berair untuk antiseptik luka, larutan alkohol untuk pengeringan cepat, dan scrub pencuci tangan untuk penggunaan medis. 

ilustrasi obat (pixabay.com/Michael-T)

Baca Juga: 7 Fakta Superbug, Bikin Antibiotik Gak Mempan

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya