TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Posisi Menyusui yang Bisa Dicoba oleh Ibu Baru

Mana yang cocok setelah operasi caesar?

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Anna Shvets)

Bagi ibu baru, menyusui mungkin bukanlah proses yang sederhana. Bagaimana mengatur posisi ibu, posisi bayi, maupun menentukan pelekatan puting yang tepat, bisa menjadi dilema. Apalagi jika terdapat kondisi khusus, seperti melahirkan secara sesar atau memiliki bayi kembar. 

Meski tak ada aturan khusus untuk menentukan posisi ibu saat menyusui, namun ada beberapa panduan untuk diikuti. Setidaknya, ini bisa membantumu mendapatkan preferensi posisi menyusui yang tepat dan nyaman. Dilansir berbagai sumber, inilah beberapa macam posisi menyusui yang bisa kamu terapkan. 

Baca Juga: 13 Manfaat Bit untuk Ibu Hamil, Baik untuk Ibu dan Bayi

1. Posisi laid-back

ilustrasi laid back (pexels.com/Jonathan Borba)

Posisi laid-back adalah posisi menyusui yang kerap kali dipraktikkan setelah melahirkan, yaitu dengan menempelkan bayi ke tubuh ibu. Posisi ini memungkinkan kontak kulit-ke-kulit untuk membangun interaksi yang baik antara ibu dan bayi baru lahir. 

Meski cocok untuk semua orang, posisi laid-back biasanya bekerja lebih baik untuk ibu yang memiliki payudara kecil, bayi prematur, kembar, atau bayi yang sulit menyusu. Berikut cara mempraktikkan posisi laid-back:

  1. Bersandarlah di tempat tidur atau sofa dengan posisi semi-berbaring. Topang tubuh degan bantalan yang nyaman.
  2. Gendong bayi dengan posisi menempel pada ibu, yaitu meletakkan perutnya di atas perut ibu dan kepalanya di dekat payudara.
  3. Pastikan posisi ibu cukup tegak untuk menatap mata bayi.
  4. Dalam posisi ini, bayi akan dapat menyusu secara alami tanpa bantuan ibu. Namun, kamu juga bisa membantunya untuk mengarahkan puting susu ke mulut si kecil.

2. Posisi cradle hold (pegangan dudukan)

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/MART PRODUCTION)

Cradle hold adalah posisi menyusui yang sangat populer. Ini  dilakukan dengan menggendong bayi menggunakan satu lengan di sisi yang sama dengan payudara yang digunakan untuk menyusui.

Menyusui dengan posisi cradle hold dapat menekan perut ibu sehingga sering kali terasa kurang nyaman jika dilakukan setelah operasi saesar. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut: 

  1. Duduklah di kursi dengan kaki ditopang menggunakan bangku atau meja kecil. Ini berfungsi untuk mencegah tubuh ibu terlalu condong ke depan yang dapat menyebabkan rasa sakit.
  2. Gendong bayi di salah satu lengan. 
  3. Tempatkan kepala bayi di lengan bawah ibu dan menghadap ke arah ibu. 
  4. Letakkan lengan bawah bayi di bawah lengan ibu.
  5. Periksa posisi bayi dengan memastikan telinga, bahu, dan pinggul berada dalam satu garis lurus.
  6. Untuk dukungan ekstra, letakkan bantal di pangkuan untuk menopang bayi.

3. Posisi berbaring miring

ilustrasi menyusui berbaring miring (pexels.com/Monica Turlui)

Jika kamu melahirkan dengan bantuan operasi caesar, posisi menyusui berbaring miring mungkin bisa menjadi pilihan yang lebih nyaman. Posisi berbaring miring juga bisa menjadi pilihan untuk menyusui di malam hari atau ketika tubuh sangat lelah. Inilah langkah-langkah untuk melakukannya:

  1. Berbaringlah dengan posisi miring menghadap bayi dan baringkan bayi menghadap ibu. Pastikan telinga, bahu, dan pinggul bayi berada dalam satu garis lurus.
  2. Letakkan beberapa bantalan di punggung ibu untuk membantu menopangnya. 
  3. Selipkan tangan tempat kamu berbaring di bawah kepala atau bantal. Sedangkan tangan yang lainnya membantu mengarahkan bayi menyusu.

4. Posisi cross-cradle hold (pegangan silang)

ilustrasi cradle hold (unicef.org)

Cross-cradle adalah jenis posisi menyusui yang biasanya cocok untuk ibu yang baru belajar menyusui. Ini juga posisi yang bagus untuk bayi baru lahir, prematur, atau yang kesulitan mengunci.

Posisi cross-cradle memungkinkan ibu untuk mengawasi puting dan mulut bayi sehingga mudah membimbing bayi ke pelekatan yang tepat. Untuk melakukannya, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Duduk tegak di kursi dengan nyaman.
  2. Gendong bayi dengan salah satu lengan yang berlawanan dengan posisi payudara yang akan digunakan. Misalnya, kamu akan menyusui dengan payudara kiri, maka gendong bayi dengan lengan sebelah kanan.
  3. Posisi gendong dalam cross-cradle yaitu dengan mengistirahatkan kepala bayi di telapak tangan yang terbuka -- bukan pada lekukan lengan seperti di posisi cradle hold.
  4. Arahkan mulut bayi ke payudara dan gunakan tangan yang lain untuk menopang payudara untuk mengarahkannya ke mulut bayi. 

Baca Juga: 4 Posisi Bayi yang Tepat saat Menyusu dari Botol Dot, Ada Pantangannya

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya