Apakah Ibu Hamil Boleh Makan Daging Kambing?
Ada banyak aturan yang harus diperhatikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebentar lagi, umat Islam akan merayakan Iduladha. Salah satu menu favorit banyak orang selama Iduladha adalah daging kambing. Ibu hamil mungkin bertanya-tanya apakah boleh mengonsumsi sajian dari daging kambing?
Kabar baiknya, olahan daging kambing aman dikonsumsi oleh ibu hamil. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Misalnya, daging harus dimasak sampai benar-benar matang untuk memastikan semua bakteri di dalamnya mati. Juga, jangan makan berlebihan karena dikhawatirkan akan menyebabkan peningkatan kadar kolesterol dan berat badan.
Berikut ini, kita akan membahas apakah ibu hamil boleh makan daging kambing?
Baca Juga: 7 Manfaat Minum Susu Kedelai untuk Ibu Hamil, Jaga Kesehatan!
1. Nutrisi dalam daging kambing
Daging kambing mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh. Berikut beberapa nutrisi yang terkandung dalam daging kambing dilansir Healthline:
- Protein: Komposisi utama daging kambing adalah protein. Protein sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot.
- Lemak: Daging kambing mengandung jumlah lemak yang bervariasi tergantung pada potongan, pola makan, usia, jenis kelamin, dan pakan hewan. Kandungan lemaknya biasanya sekitar 17–21 persen.
- Vitamin B12: Ini adalah nutrisi yang penting untuk pembentukan darah dan fungsi otak.
- Selenium: Jumlah selenium pada hewan bergantung pada sumber pakannya.
- Zink: Zink yang berasal dari daging diserap dengan jauh lebih baik daripada tanaman. Zink adalah mineral yang penting untuk pertumbuhan dan pembentukan hormon, seperti insulin dan testosteron.
- Niasin: Niasin atau vitamin B3 bertanggung jawab atas berbagai fungsi penting dalam tubuh. kurangnya asupan niasin telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
- Fosfor: Fosfor adalah mineral yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh.
- Besi: Daging kambing kaya akan zat besi, yang sebagian besar dalam bentuk besi heme. Zat besi heme dari sumber hewani diserap lebih efisien daripada zat besi non-heme yang ditemukan pada tanaman.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kurban Setengah Matang?