TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Bahan Alami untuk Mengobati Luka Bernanah, Cepat Kering!

Bisa digunakan untuk merawat luka ringan

ilustrasi luka pada jari (unsplash.com/Diana Polekhina)

Cara terbaik menangani luka dan mencegahnya agar tidak terinfeksi adalah dengan membersihkannya menggunakan air hangat dan sabun lembut. Namun, jika luka terlanjur mengalami infeksi, membersihkannya dengan sabun dan air saja tidak akan cukup. 

Salah satu tanda bahwa luka mengalami infeksi adalah keluarnya cairan kental berwarna kuning, kecokelatan, atau kehijauan yang disebut nanah. Keluarnya nanah adalah bagian dari proses penyembuhan yang dilakukan tubuh ketika ada bagian yang terluka. Cairan ini mengandung sel darah putih, bakteri mati, puing-puing luka, dan sel inflamasi.

Luka yang terinfeksi atau bernanah biasanya diatasi dengan salep antibiotik. Meskipun ada beberapa salep antibiotik yang dijual bebas, tetapi kamu sebaiknya tidak sembarangan menggunakannya tanpa pengawasan dokter. Sebagai gantinya, ada bahan alami untuk mengobati luka bernanah yang bisa dilakukan di rumah. Apa saja?

1. Lidah buaya

ilustrasi lidah buaya (pixabay.com/mozo 190)

Gel lidah buaya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk luka bakar dan luka infeksi. Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal Advances in Wound Care tahun 2016, lidah buaya memiliki efek antimikroba dan antiinflamasi, serta dapat mempercepat penyembuhan jaringan kulit.

Di antara kegunaan lidah buaya adalah mengatasi luka jerawat, luka bakar, dan ruam. Selain mempercepat penyembuhan luka, sensasi dingin lidah buaya juga dapat meringankan rasa sakit. Kamu dapat mengoleskan lidah buaya beberapa kali sehari sesuai kebutuhan.

2. Kunyit

ilustrasi kunyit (pixabay.com/nirmalsarkal)

Salah satu komponen kunyit, yaitu kurkumin, memiliki sifat antiinflamasi dan antimikroba alami yang dapat membantu menyembuhkan luka pada kulit saat dioleskan. Sebuah penelitian dalam International Journal of Environmental Research and Public Health tahun 2018 mengungkapkan bahwa kunyit juga memiliki komponen anti-infeksi.

Namun, meskipun ada banyak penelitian tentang manfaat kunyit, kebanyakan penelitian dilakukan terhadap hewan. Sementara itu, penelitian tentang efek kunyit untuk menyembuhkan luka pada manusia masih kurang. Selain itu, tidak disarankan mengonsumsi suplemen kunyit secara oral karena ini dapat meningkatkan risiko pendarahan.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Susu Campur Madu, Ampuh Tingkatkan Stamina

3. Madu

ilustrasi madu (pixabay.com/stevepb)

Madu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi serta telah lama digunakan dalam resep penyembuhan luka tradisional. Studi dalam jurnal Advances in Wound Care  tahun 2016 menyatakan bahwa penelitian laboratorium menunjukkan bahwa madu secara signifikan meningkatkan tingkat penyembuhan luka pada hewan. Madu juga mengurangi pembentukan bekas luka dan menghambat pertumbuhan bakteri pada luka akut dan luka bakar.

Namun, mengoleskan madu ke luka pascaoperasi dapat menyebabkan lebih banyak infeksi. Karenanya, madu sebaiknya hanya digunakan untuk mengatasi luka ringan dan tidak disarankan untuk dioleskan pada luka besar, kecuali jika dianjurkan dokter.

4. Marigold

ilustrasi marigold (pixabay.com/Christina Zetterberg)

Marigold adalah tanaman hias yang sejak lama diyakini memiliki banyak manfaat kesehatan. Sebuah tinjauan ilmiah dalam jurnal Advances in Wound Care tahun 2016 mengungkapkan bahwa studi in vitro terhadap marigold menunjukkan bahwa tanaman ini mampu merangsang kolagen, memiliki aktivitas antimikroba, dan antiinflamasi.

Untuk menggunakannya, kamu bisa mengoleskan kantong teh marigold yang telah diseduh ke luka atau mengoleskan salep marigold. Disarankan untuk melakukan patch test terlebih dahulu untuk memastikan kamu tidak memiliki alergi.

5. Minyak lavender

ilustrasi lavender (unsplash.com/baraajahalej)

Lavender, khususnya dalam bentuk minyak esensial, dapat mempercepat penyembuhan luka dan memberikan efek antimikroba dan antibakteri. Namun, sebelum menggunakannya, penting untuk mengencerkan minyak lavender terlebih dahulu dengan minyak pembawa, seperti minyak jojoba, zaitun, atau almon.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Complementary Medicine and Therapies tahun 2016 menunjukkan bahwa area luka yang diobati secara topikal dengan minyak lavender secara signifikan menurun dibandingkan dengan luka tikus kontrol.

Pengamatan menunjukkan bahwa aplikasi topikal minyak lavender mampu menginduksi kolagen, disertai peningkatan jumlah fibroblas, yang menyintesis kolagen.

6. Minyak kelapa

ilustrasi minyak kelapa (freepik.com/jcomp)

Salah satu asam lemak yang terkandung dalam minyak kelapa, yaitu monolaurin, memiliki sifat antimikroba. Asam lemak dalam minyak kelapa ini diyakini dapat membantu penyembuhan luka dan mengurangi risiko infeksi.

Menurut sebuah studi dalam jurnal Skin Pharmacology and Physiology tahun 2010, minyak kelapa murni dapat membantu luka pada tikus sembuh lebih cepat daripada yang tidak menggunakan minyak.

Kamu dapat mengoleskan minyak kelapa pada luka sebagai penghalang untuk membantu mengurangi risiko infeksi menyebar.

Baca Juga: 9 Tips agar Luka Terbuka Cepat Sembuh, Perawatannya Harus Benar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya