TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenali Ciri-ciri Orang Hamil Tanpa Mual yang Umum Terjadi

Sekitar 20–30 persen perempuan hamil tidak mengalami mual

ilustrasi kehamilan (pexels.com/Yan Krukov)

Setiap perempuan yang sedang hamil pasti memiliki tanda-tanda yang menunjukkan kehamilannya. Bagi banyak perempuan, salah satu tanda pertama kehamilan adalah mual dan muntah, atau yang dikenal sebagai morning sickness. Namun, ada juga perempuan yang sama sekali tidak mengalami mual dan muntah selama kehamilan.

Menurut studi yang dilaporkan dalam jurnal Autonomic Neuroscience tahun 2018, diperkirakan 70 hingga 80 persen ibu hamil mengalami mual dan/atau muntah. Jadi, sekitar 20 sampai 30 persen perempuan hamil tidak mengalami mual dan muntah.

Jika saat ini kamu sedang hamil tanpa rasa mual, kamu mungkin merasa beruntung, bingung, atau khawatir. Mengingat mual adalah gejala umum kehamilan pada trimester pertama, rasanya cukup aneh jika kamu tidak mengalaminya.

Kenapa ada perempuan yang tidak mengalami mual muntah saat hamil? Jika kamu tidak mengalami morning sickness, bisa jadi artinya tubuh lebih mampu menangani peningkatan pesat kadar human chorionic gonadotropin (hCG), estrogen, dan hormon lain yang datang selama trimester pertama. Tingkat hormon bisa berfluktuasi secara signifikan selama kehamilan, yang dapat membuat perut mual.

Meskipun tidak mengalami morning sickness, perempuan hamil pasti mengalami beberapa gejala khas kehamilan yang lain. Apa saja itu? Di sini kita akan membahas apa saja ciri-ciri orang hamil tanpa mual.

1. Keputihan

ilustrasi lendir vagina (pexels.com/cottonbro studio)

Keputihan adalah hal yang dialami oleh banyak perempuan dan hal ini tidak sering dikaitkan dengan kehamilan. Namun, kebanyakan perempuan yang sedang hamil akan mengalami keputihan yang meningkat pada trimester pertama dan selama kehamilan. Keputihan biasanya terasa lengket dan berwarna putih atau kuning pucat.

Diterangkan laman Healthline, keputihan disebabkan oleh peningkatan hormon dan aliran darah vagina selama kehamilan. Keputihan bermanfaat untuk mencegah infeksi karena serviks dan dinding vagina melunak. Namun, kamu perlu perlu berbicara dengan dokter jika keputihan tampak:

  • Bau.
  • Disertai sensasi terbakar.
  • Gatal.
  • Menjadi kuning kehijauan.
  • Menjadi sangat kental atau berair.

Pasalnya, bisa jadi ini merupakan tanda-tanda infeksi dan harus segera diobati.

2. Peningkatan suhu tubuh basal

ilustrasi termometer digital (unsplash.com/weenail)

Saat berada dalam periode ovulasi, suhu tubuh mengalami sedikit peningkatan. Kondisinya akan tetap seperti itu sampai kamu mengalami menstruasi berikutnya.

Namun, jika suhu ini, yang dikenal sebagai suhu tubuh basal, tetap tinggi selama lebih dari dua minggu, bisa jadi ini adalah pertanda awal kehamilan, menurut buku Physiology, Ovulation And Basal Body Temperature tahun 2022.

Baca Juga: 7 Buah Penambah Darah untuk Ibu Hamil, Bisa Cegah Anemia

3. Payudara sakit dan bengkak

ilustrasi payudara sakit dan bengkak (freepik.com/cookie_studio)

Payudara bisa terasa agak sakit saat disentuh selama kehamilan. Rasa sakitnya mungkin mirip dengan yang dirasakan payudara sebelum menstruasi, hanya saja lebih terasa. Areola mungkin juga tampak sedikit lebih gelap dan membesar. 

Diterangkan laman Cleveland Clinic, rasa sakit ini bersifat sementara dan memudar begitu tubuh terbiasa dengan peningkatan hormon. Kamu mungkin juga memperhatikan bahwa payudara menjadi lebih besar dan bra lebih kencang dari biasanya.

4. Sembelit

ilustrasi sembelit (pexels.com/Polina Zimmerman)

Perubahan hormon selama kehamilan dapat memicu sembelit. Selain itu, seiring makin besarnya ukuran janin, usus biasanya bergeser, yang juga dapat memengaruhi kebiasaan buang air besar.

Dijelaskan laman Healthline, sistem pencernaan juga melambat selama kehamilan. Ini memungkinkan nutrisi diserap dengan lebih baik ke dalam aliran darah dan menjangkau janin.

5. Bercak darah

ilustrasi spotting pada vagina (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bercak atau pendarahan ringan dialami oleh sekitar satu dari tiga perempuan hamil dan biasanya terjadi di awal kehamilan, menurut buku Vaginal Bleeding tahun 2023. 

Pendarahan ringan dapat terjadi saat sel telur yang telah dibuahi menempel pada lapisan rahim. Ini dikenal sebagai pendarahan implantasi dan umumnya terjadi sekitar dua minggu setelah pembuahan.

Pendarahan juga dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti:

  • Iritasi serviks.
  • Kehamilan ektopik.
  • Risiko keguguran.

Penting untuk segera mendapatkan bantuan medis jika pendarahan menjadi makin berat atau disertai dengan kram parah, sakit punggung, atau nyeri menusuk.

6. Jerawat

ilustrasi kulit berjerawat (pixabay.com/Kjerstin_Michaela)

Tanda awal kehamilan lainnya yang cukup umum adalah munculnya jerawat. Bahkan, untuk perempuan yang sudah memiliki jerawat, masalah ini cenderung memburuk selama kehamilan.

American College of Obstetricians and Gynecologists menyarankan ini untuk mengatasi jerawat selama kehamilan:

  • Cuci muka dua kali sehari dengan pembersih ringan dan air hangat.
  • Jangan menyentuh atau memencet luka jerawat untuk mengurangi kemungkinan jaringan parut.
  • Pilih kosmetik bebas minyak.
  • Jangan menggunakan produk skincare apa pun sebelum berbicara dengan dokter.

Baca Juga: Pahami Kebutuhan Gizi Seimbang Ibu Hamil, Ini Saran Dokter

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya