TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Selalu Baik, Ini 5 Efek Samping Jahe yang Perlu Kamu Waspadai

Utamanya jika dikonsumsi berlebihan

unsplash.com/Don Shin

Jahe adalah herbal yang sangat populer dan telah digunakan sebagai pengobatan alternatif selama berabad-abad untuk mengobati banyak penyakit umum. Namun, herbal ini tidak boleh digunakan secara sembarangan.

Misalnya, jahe tidak boleh dikonsumsi bersama obat-obatan tertentu karena dapat berinteraksi dengan obat dan memengaruhi cara kerjanya. Selain itu, asupan jahe yang berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping tertentu.

Meskipun efek samping jahe sebagian besar ditimbulkan akibat konsumsi yang berlebihan, kamu tetap harus berhati-hati. Inilah sejumlah efek samping jahe yang perlu kamu waspadai.

1. Mulas

freepik.com/cookie_studio

Apabila jahe dikonsumsi dalam dosis lebih dari 4 gram per hari, dapat menyebabkan mulas ringan. Efek samping lainnya yang mungkin terjadi adalah sakit perut dan bersendawa.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Hindawi, melaporkan bahwa subjek yang mengonsumsi lebih dari 5 gram jahe per hari dapat menyebabkan efek samping ini, termasuk mulas.

Sebagian gantinya, kamu mungkin perlu mencoba jahe dalam bentuk kapsul. Sebab, konsumsi jahe dalam bentuk kapsul tidak akan menyebabkan efek samping seperti konsumsi jahe dalam bentuk segar.

Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Mempercepat Perbaikan DNA, Rutin Konsumsi ya!

2. Diare

freepik.com/jcomp

Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, jahe bisa menyebabkan diare. Ini karena gingerol, bahan aktif dalam jahe, dapat mempercepat laju makanan melalui usus dan dapat menyebabkan diare, menurut studi pada jurnal World Journal of Gastroenterology.

Diare sendiri dapat terjadi jika tinja bergerak terlalu cepat melalui saluran pencernaan. Pergerakan gastrointestinal yang abnormal disertai sekresi cairan yang berlebihan dari saluran gastrointestinal dapat memicu diare.

3. Pendarahan

unsplash.com/Erol Ahmed

Jahe dapat memperburuk masalah perdarahan. Menurut penelitian yang diterbitkan pada jurnal Ginger, para pakar percaya bahwa jahe dapat menyebabkan perdarahan karena memiliki efek anti-platelet atau pengencer darah.

Sementara itu, sebagian yang lain percaya jahe dapat lebih meningkatkan risiko pendarahan jika dikonsumsi bersama dengan herbal lain seperti cengkeh, bawang putih, ginseng, dan semanggi merah. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut dibutuhkan guna membuktikan anggapan ini.

4. Mungkin tidak aman untuk ibu kehamilan

freepik.com/senivpetro

Sebenarnya, jahe bermanfaat untuk mengurangi rasa mual pada perempuan hamil, tapi penting untuk memahami efek sampingnya juga. Menurut studi dalam jurnal Food Science & Nutrition, jahe mungkin tidak berbahaya jika dikonsumsi dalam dosis di bawah 1500 mg per hari. Di luar dosis tersebut, jahe bisa jadi tidak aman bagi ibu hamil, bahkan dapat meningkatkan risiko keguguran.

Masih dalam penelitian yang sama, risiko tersebut juga berlaku untuk konsumsi jahe dalam bentuk suplemen dan dosis besar. Juga, meskipun pada dasarnya jahe aman bila digunakan dalam jumlah tertentu, namun tetap berisiko menyebabkan masalah selama kehamilan, seperti refluks asam dan mulas.

Jahe juga dapat meningkatkan risiko perdarahan dengan mengurangi agregasi trombosit. Sehingga, ibu yang kehilangan banyak darah saat melahirkan harus menghindari jahe pada hari-hari awal setelah melahirkan.

Baca Juga: Tanpa Efek Samping, 5 Herbal Ini Berfungsi sebagai Painkiller Alami

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya