Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Diet ketogenik atau yang juga dikenal sebagai diet keto telah menjadi hal yang digandrungi banyak orang dalam rencana penurunan berat badan. Diet keto melibatkan pengurangan banyak karbohidrat untuk membantu tubuh mencapai keadaan ketosis, di mana tubuh harus membakar lemak untuk energi.
Memang, diet ini memiliki manfaat bagi individu dengan kondisi tertentu. Akan tetapi, jika digunakan dengan maksud untuk menurunkan berat badan, maka diet keto masih menjadi kontroversi. Diet keto diketahui menyebabkan beberapa efek samping bagi kesehatan, seperti di bawah ini.
1. Kehilangan massa otot
unsplash.com/Christopher Campbell Individu yang menjalani diet ketogenik berisiko mengalami kehilangan otot, bahkan ketika mereka melanjutkan latihan ketahanan. Hal ini bisa terjadi karena protein saja kurang efektif untuk pembentukan otot dibandingkan protein dan karbohidrat yang digunakan bersama-sama.
Sementara itu, menurut studi yang diterbitkan di jurnal Sports, orang yang mengikuti diet keto selama tiga bulan kehilangan jumlah lemak tubuh yang sama dengan orang yang mengikuti diet normal, tetapi kehilangan lebih banyak otot kaki.
Hilangnya massa otot seiring bertambahnya usia bisa menyebabkan sejumlah konsekuensi yang serius. Otot membantu meningkatkan pengeluaran energi harian dan mengurangi penambahan berat badan terkait usia. Sebaliknya, hilangnya massa otot dapat menurunkan kekuatan fungsional dan meningkatkan risiko jatuh, yang merupakan penyebab utama kematian akibat cedera pada lansia.
Baca Juga: Sehat dan Lezat, Inilah 15 Makanan dan Minuman Terbaik untuk Diet Keto
2. Meningkatkan risiko batu ginjal
freepik.com/wayhomestudio Efek samping lainnya dari diet ketogenik adalah batu ginjal. Pengamatan dalam Journal of Child Neurology terhadap anak-anak yang mengikuti diet keto sebagai pengobatan epilepsi mendapati bahwa 13 dari 195 subjek mengalami batu ginjal.
Banyak orang yang menjalani diet keto makan lebih banyak daging, yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan penyakit asam urat. Selain itu, asupan protein hewani yang tinggi membuat urine lebih asam dan meningkatkan kadar kalsium dan asam urat. Kombinasi ini membuat pelaku diet keto lebih rentan terhadap batu ginjal, sedangkan asam urat yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit asam urat.
3. Kemungkinan gula darah rendah yang berbahaya bagi penderita diabetes
pexels.com/PhotoMIX Company Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Karbohidrat memiliki banyak peran penting bagi tubuh, salah satunya membantu mengontrol kadar gula darah, yang sangat penting bagi penderita diabetes.
Sebuah penelitian dalam jurnal Diabetic Medicine menunjukkan bahwa sementara diet keto dapat membantu mengontrol kadar HbA1c, diet ini juga dapat menyebabkan episode hipoglikemia yang berbahaya. Karenanya, beberapa ahli diet ragu untuk merekomendasikan diet ketogenik untuk individu dengan diabetes tipe 1.
Demikianlah pula bagi individu dengan diabetes tipe 2. Meskipun diet keto kemungkinan cukup aman untuk beberapa individu dengan diabetes jenis ini, tapi masih ada risiko gula darah rendah, terutama bagi mereka yang menggunakan insulin, terlebih diet keto menghilangkan kelompok makanan tertentu yang diketahui bermanfaat bagi individu dengan diabetes.
Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan pada jurnal Nutrients mengatakan biji-bijian memiliki peran penting untuk membantu mengontrol berat badan serta episode gula darah tinggi, biji-bijian sendiri dilarang dalam diet ketogenik.
4. Menyebabkan masalah pencernaan dan perubahan bakteri usus
pexels.com/Andrea Piacquadio Diet keto sering kali membuat individu sulit untuk memenuhi kebutuhan serat harian. Sejumlah makanan kaya serat, seperti buah-buahan tinggi karbohidrat, sayuran bertepung, biji-bijian, dan kacang-kacangan, dilarang pada diet keto karena mengandung karbohidrat tinggi. Akibatnya, diet keto berpotensi memicu masalah pencernaan.
Sebuah studi dalam The Journal of Pediatrics yang dilakukan pada anak-anak dengan epilepsi menemukan bahwa 65 persen melaporkan sembelit sebagai efek samping yang umum pada diet ketogenik. Terlebih lagi, serat memberi makan bakteri baik di usus yang penting untuk kesehatan secara keseluruhan.
Baca Juga: Tips Diet untuk Penderita Asam Urat, Ini Anjuran dan Pantangannya