5 Cara Atasi Catastrophizing, Kebiasaan Berpikir Buruk hingga Stres
Jangan biarkan pikiran buruk mengendalikanmu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Catastrophizing merupakan perilaku di mana individu memiliki kecenderungan mengasumsikan skenario terburuk dari suatu peristiwa. Bisa dibilang, orang-orang ini memandang situasi jauh lebih buruk daripada yang terjadi sebenarnya. Ini adalah jenis distorsi kognitif.
Misalnya, saat kamu tidak bisa mengerakan soal ujian, kamu berasumsi pendidikanmu telah gagal dan tidak akan menjadi sukses. Atau, saat putus cinta, kamu berasumsi sudah kehilangan orang terbaik, tidak akan bisa menemukan orang lain, dan selanjutnya tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan. Ini adalah beberapa contoh catastrophizing.
Catastrophizing dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Karena alasan ini, penting untuk mengenali perilaku catastrophizing dan segera mencari solusi untuk menghentikannya.
Jika kamu secara konstan melakukan catastrophizing, berikut adalah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghentikannya. Coba untuk diterapkan, ya!
1. Kenali saat pikiran irasional mulai muncul
Catastrophizing sering muncul dari hal yang remeh. Misalnya, ada satu kejadian yang membuat kamu merasa sedih hari itu. Kamu kemudian memperluas pemikiran tersebut dengan kekhawatiran dan kecemasan, seperti kesedihan tersebut akan bertambah buruk atau kondisimu tidak akan pernah menjadi lebih baik.
Menurut Medical News Today, ketika belajar mengenali pikiran-pikiran ini, kamu akan lebih siap untuk menanganinya. Misalnya, saat mengalami hal buruk atau emosi negatif dan otakmu mulai merangkai skenario buruk dan irasional lainnya, katakan pada dirimu sendiri untuk berhenti. Bila perlu, ucapkan secara lisan dan keras berulang kali.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Buruk yang Bisa Membunuh Energi Kamu Setiap Hari, Hindari!
Baca Juga: 5 Alasan untuk Gak Membiarkan Pikiran Negatif dan Emosi Menguasai Diri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.