TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kita Cenderung Cemas di Malam Hari? Ini Penjelasannya!

Cemas di malam hari bisa sebabkan sulit tidur

ilustrasi perempuan merasa cemas (unsplash.com/Joice Kelly)

Kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang dan gugup. Kecemasan adalah reaksi fisiologis terhadap bahaya yang dirasakan. Ini juga merupakan cara tubuh memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Bagi beberapa orang, ada situasi atau waktu tertentu yang memicu kecemasan. Namun, kecemasan lebih sering muncul di malam hari. Ini tentu saja menimbulkan perasaan tersiksa karena membuat kita jadi sulit tidur, bahkan sering kurang tidur.

Jika kamu sering menglami hal ini, kamu pasti pernah bertanya-tanya, kenapa kecemasan cenderung muncul di malam hari? Ini dia jawabannya.

1. Fluktuasi hormon 

ilustrasi tidur (unsplash.com/Mert Kahveci)

Saat kamu tidak tidur di malam hari, otak dapat melepaskan lebih banyak hormon stres, sehingga menyebabkan lebih banyak kecemasan. Ini akan menjadi lingkaran setan yang membuatmu terpaku dan terus membayangkan hal negatif.

Dijelaskan laman Cleveland Clinic, tingginya tingkat hormon tertentu, terutama sebelum tidur, dapat membuat tubuh sulit untuk rileks. Akibatnya, kamu mungkin mengalami kesulitan tidur. Atau, kamu mungkin terbangun di malam hari dengan pikiran yang membuat stres atau mengkhawatirkan dan tidak dapat tertidur lagi.

Kecemasan dan insomnia juga bisa dipicu oleh hipotiroidisme. Pada orang dengan hipotiroidisme, tubuh tidak memproduksi cukup hormon tiroid dalam aliran darah dan menyebabkan metabolisme melambat.

2. Kafein 

ilustrasi kopi (unsplash.com/Julia Florczak)

Kafein berfungsi sebagai stimulan yang membuat orang tetap terjaga dan memicu kecemasan. Mengonsumsi kafein di siang atau sore hari dapat membuat seseorang gelisah dan cemas serta kurang bisa tidur di malam hari. 

Sebuah studi tahun 2008 yang dimuat dalam Journal of Neurochemistry menunjukkan bagaimana kafein meningkatkan kewaspadaan dengan memblokir zat kimia otak atau adenosine yang membuat kamu merasa lelah, sekaligus memicu pelepasan adrenalin yang dapat meningkatkan energi. Tingginya jumlah kafein membuat efek ini lebih kuat, yang dapat mengakibatkan kecemasan dan gangguan tidur. Karena alasan ini, penting untuk mengurangi asupan kafein setidaknya enam jam sebelum waktu tidur untuk meminimalkan gangguan tidur.

Baca Juga: Sering Dirasakan, 5 Tanda Kamu Mengalami Kecemasan Berlebih

3. Lebih sedikit distraksi di malam hari

ilustrasi tidur (unsplash.com/Tania Mousinho)

Kesibukan di siang hari memberikan kita kesempatan untuk megalihkan pikiran yang mengganggu dan kecemasan, seperti dilansir Psych Central. Kita dapat menyibukkan diri dengan berbagai pekerjaan dan interaksi sebagai cara untuk melepaskan diri dari kecemasan.

Namun, di malam hari, kita tidak memiliki banyak kesibukan untuk mengalihkan perhatian. Lebih sedikit gangguan di malam hari membuat seseorang lebih cenderung memikirkan hal-hal yang membuat mereka cemas.

4. Mimpi buruk 

ilustrasi tidur (pexels.com/RODNAE Productions)

Mimpi buruk itu kompleks, karena tidak hanya disebabkan oleh kecemasan, tetapi juga dapat menyebabkan kecemasan itu sendiri. Mereka yang mengalami mimpi buruk mungkin merasa takut tidur, cemas menjelang tidur, dan stres.

Ada banyak teori berbeda tentang bagaimana dan mengapa kita bermimpi dan para peneliti masih terus mengeksplorasi hal ini. Dijelaskan laman Calm Clinic, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa mimpi sebenarnya tidak memiliki makna.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Menenangkan Anxiety yang Bisa Kamu Lakukan, Wajib Coba!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya