TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Memenuhi Nutrisi selama Puasa Ramadan, biar Tetap Sehat!

Tubuh sehat, puasa lancar

ilustrasi sahur (pexels.com/mentatdgt)

Bulan suci Ramadan adalah bulan saat umat muslim di seluruh dunia berpuasa selama 29-30 hari. Di Indonesia, panjang waktu puasa adalah sekitar 13,23 jam, mulai fajar hingga terbenamnya matahari.

Selama bulan Ramadan, pola makan orang-orang yang berpuasa berubah, mulai dari waktu makan hingga porsinya. Meski begitu, kamu tetap harus memastikan asupan nutrisi yang dibutuhkan. Ini penting agar kesehatan tetap terjaga.

Bagaimana caranya? Berikut ini rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan British Nutrition Foundation agar kita semua tetap bisa memenuhi kebutuhan nutrisi selama berpuasa.

1. Perbanyak minum cairan saat sahur dan berbuka

ilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Air sangat penting untuk kehidupan. Di dalam tubuh, air berperan dalam mengangkut nutrisi dan senyawa dalam darah, mengatur suhu tubuh, membuang limbah, dan melumasi serta menyangga sendi. Minum banyak cairan sangat penting untuk menggantikan cairan yang hilang setelah seharian berpuasa.

Air putih memang pilihan terbaik, tapi kamu juga bisa mengonsumsi susu, jus buah, air kelapa, atau smoothie. Semua pilihan tersebut akan memberikan hidrasi tanpa tambahan kalori atau gula tambahan. Minuman berbahan dasar susu dan buah-buahan akan memberikan gula dan nutrisi alami yang baik bagi tubuh.

Baca Juga: Kental dengan Tradisi, Ternyata Ini Manfaat Kesehatan Puasa Mutih

2. Perbanyak konsumsi lemak tak jenuh dan hindari lemak jenuh

ilustrasi sushi (unsplash.com/Derek Duran)

Konsumsi sumber lemak tak jenuh, seperti ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, kedelai, kanola, bunga matahari, dan minyak jagung. Juga, hindari lemak jenuh, seperti daging berlemak, mentega, minyak kelapa, krim, keju, dan ghee.

Hindari lemak trans karena bisa memicu banyak masalah kesehatan. Lemak trans ini sering ditemukan dalam makanan olahan, makanan cepat saji, makanan ringan, gorengan, piza, kue, margarin, dan selai.

3. Masak sendiri makananmu

ilustrasi memasak di dapur (unsplash.com/Alyson McPhee)

Sebisa mungkin, masak makanan di rumah untuk meningkatkan kualitas makanan. Makanan yang dimasak sendiri umumnya lebih sehat dan bergizi daripada makanan yang dibeli di luar rumah, karena kamu tahu persis apa yang kamu tambahkan. Juga, banyak makanan yang diproduksi di luar rumah mengandung kalori tinggi, garam, lemak, dan gula, yang bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan.

Selain itu, makan di luar selama pandemik COVID-19 juga meningkatkan peluang kamu terpapar virus SARS-CoV-2. Jadi, makanan rumahan adalah pilihan terbaik untuk Ramadan tahun ini dan sebisa mungkin setelahnya.

4. Batasi asupan garam dan gula

ilustrasi makanan manis (unsplash.com/Debby Hudson)

Saat menyiapkan makanan, batasi garam dan bumbu tinggi natrium, seperti kecap. Idealnya, kamu perlu membatasi asupan garam harian hingga kurang dari 5 gram atau sekitar 1 sendok teh, dan gunakan garam beryodium. Juga, hindari camilan yang tinggi garam dan gula.

Batasi asupan minuman ringan yang tinggi gula, seperti soda jus buah, konsentrat dan sirop jus buah, susu beraroma, dan minuman yoghurt. Sebisa mungkin, pilih buah-buahan segar daripada camilan manis, seperti biskuit dan kue.

Baca Juga: 7 Jenis Sayuran Favorit Nabi Muhammad SAW, Tercatat dalam Hadis

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya