Puasa Mutih: Definisi, Manfaat, Tata Cara, dan Risikonya

Buat kesehatan, lebih banyak manfaatnya atau risikonya?

Puasa mutih banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Puasa ini sering ini dikaitkan dengan tradisi, salah satunya seperti ritual keagamaan. Lebih dari itu, puasa mutih ternyata menyimpan berbagai manfaat untuk kesehatan, lo!

Apakah kamu termasuk yang suka melakukan puasa mutih? Yuk, kenali beragam manfaat puasa mutih untuk kesehatan kesehatan tubuh kita termasuk potensi risikonya. 

1. Dilakukan secara turun-temurun, inilah filosofi puasa mutih

Secara umum, makna dari puasa mutih adalah untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Puasa mutih berasal dari istilah Jawa yang berarti putih. Hal ini disambungkan dengan kata memutihkan, yang diharapkan dapat memberikan keberkahan sesuai dengan makna warna putih itu sendiri.

Selain itu, secara filosofis, orang yang melaksanakan puasa mutih ini juga diharapkan dapat menjadi putih hatinya dan bersih jiwanya.

2. Lantas, apa, sih, puasa mutih itu?

Puasa Mutih: Definisi, Manfaat, Tata Cara, dan Risikonyailustrasi puasa mutih (unsplash.com/Mgg Vitchakorn)

Sesuai dengan namanya, puasa mutih adalah sebuah ritual yang mengubah pola makan, sehingga hanya mengonsumsi nasi putih dan air mineral. Kegiatan ini dilakukan dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengonsumsi lauk apa pun.

Biasanya, masyarakat melakukan puasa mutih dengan durasi yang berbeda, dimulai dari 3 sampai 40 hari, tergantung pada tujuan serta niat dari puasa tersebut.

Baca Juga: 7 Mitos Kesehatan Puasa Ramadan, Benarkah Bisa Menghilangkan Racun?

3. Adakah manfaat puasa mutih untuk kesehatan?

Belum ada penelitian medis yang akurat mengenai manfaat kesehatan dari puasa mutih. Dari segi kesehatan, puasa mutih dipercaya dapat membuat asupan karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh jadi lebih maksimal, karena tidak diiringi dengan gula ataupun lemak, sehingga energi yang dihasilkan pun lebih optimal. 

Selain itu, secara tradisi, kelompok masyarakat tertentu meyakini bahwa puasa mutih dapat membantu untuk mencegah bala serta meningkatkan kekuatan indra keenam. 

4. Cukup mudah, begini tata cara puasa mutih

Puasa Mutih: Definisi, Manfaat, Tata Cara, dan Risikonyailustrasi minum air putih hangat (unsplash.com/engin akyurt)

Tata cara puasa mutih hampir mirip seperti puasa-puasa lainnya, meskipun puasa mutih tidak masuk ke dalam ajaran agama apa pun. 

  • Pertama, membaca niat puasa mutih pada malam hari.
  • Lalu, diperkenankan untuk melaksanakan sahur. Jika tidak sempat, boleh tidak sahur asalkan sudah membaca niat puasa mutih sebelum tidur.
  • Kemudian, berpuasalah dari terbitnya fajar hingga terbenam.
  • Pada siang hari, boleh makan dan minum namun hanya dengan air putih atau nasi putih saja.
  • Terakhir, berbukalah ketika matahari terbenam.

Nah, itulah tata cara yang umum dilakukan dalam puasa mutih. Namun, hal ini juga dapat dimodifikasi sesuai dengan yang dianjurkan dan diarahkan oleh guru masing-masing.

5. Perlu diwaspadai, ini potensi risiko puasa mutih bagi kesehatan

Puasa mutih ternyata memiliki dampak yang cukup berbahaya jika dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama.

Seperti kita ketahui, nasi putih tergolong biji-bijian, yang artinya tidak mengandung nutrisi makro dan mikro dan konsumsinya yang terlalu tinggi bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi penting. Ini karena nasi putih tinggi akan karbohidrat dan bikin cepat kenyang, dan tidak menyisakan tempat di perut untuk protein dan lemak.

Selain itu, menurut laporan dalam jurnal BMC Public Health tahun 2017, makan nasi putih setiap hari dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Ada pula peningkatan risiko penyakit jantung pada orang-orang yang rutin mengonsumsi nasi putih, menurut sebuah studi dalam American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015. 

Dilansir Harvard Health Publishing, nasi putih mengandung kadar indeks glikemik yang tinggi, yang artinya menyebabkan peningkatan gula darah. Beberapa studi telah mengaitkan makanan indeks glikemik tinggi dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, puasa mutih dilakukan dalam jangka waktu lama, tubuh akan kekurangan nutrisi lainnya seperti protein, lemak, vitamin, mineral, hingga antioksidan. Ingat, cuma mengandalkan nasi putih dan air putih saja tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan fungsinya. Bisa-bisa daya tahan tubuh menurun, penyakit pun lebih mudah menyerang.

Nah, itulah penjelasan mengenai puasa mutih, mulai dari potensi manfaat puasa mutih beserta risikonya bagi kesehatan. Bila kamu tertarik melakukannya, lakukanlah dengan cara yang benar dan tidak disarankan untuk puasa terlalu lama.

Agar lebih aman, konsultasikan ke dokter sebelum menjalankan puasa ini agar pola makan bisa diatur dan tidak membahayakan kesehatan, khususnya bila ada kondisi medis tertentu.

Baca Juga: 6 Cara Populer untuk Puasa Intermiten, Dijamin Berhasil

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya