TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

11 Fakta Unik Efek Kopi bagi Kesehatan Tubuh, Sudah Tahu?

Rasa pahit sedikit manis dengan segudang efeknya

Ilustrasi Meminum Kopi (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Beberapa orang meminumnya setiap hari tetapi ada juga beberapa orang yang meminumnya setiap lima kali dalam sehari ataupun berbeda bagi setiap orangnya.

Sehingga, kita perlu mengetahui beberapa efek pada kopi dalam tubuh kita yang tidak pernah kita sangka sebelumnya. Apa saja fakta itu? Penasaran, yuk cari tahu di bawah ini!

1. Mempengaruhi sistem gastrointestinal tubuh

Ilustrasi Kopi Mempengaruhi Metabolisme (pexels.com/Ricardo Utsumi)

Kopi memengaruhi sistem gastrointestinal (GI) kita secara berbeda-beda. Hal ini merujuk pada asosiasi kebanyakan orang bahwasanya kopi membuat banyak dorongan untuk sering pergi menuju kamar mandi dan bagi sebagian orang hal tersebut dapat menyebabkan sembelit daripada seolah-olah seperti diare. Sehingga, kita sering cepat menyalahkan kafein sebagai penyebabnya.

Dilansir Health Line pada sebuah penelitian dengan kopi tanpa kafein juga memiliki efek yang sama. Perlu dipercayai bahwasanya hal ini terjadi lantaran akibat adanya sekresi hormon gastrin yang meningkatkan sistem pencernaan kita.

2. Merusak kemampuan tubuh untuk tidur

Ilustrasi Seseorang Susah Tidur (pexels.com/Polina Zimmerman)

Pada dasarnya sepanjang hari tubuh kita menghasilkan adenosin yang kemudian akan diikat oleh suatu reseptor dan menghasilkan respon mengantuk bagi tubuh. Semakin lama kita terjaga maka semakin banyak adenosin, semakin banyak mengikat dan akan semakin mengantuk.

Kemudian, kopi masuk dengan kandungan kafeinnya dan mulai memblokir reseptor adenosin tersebut. Sehingga, kita menjadi merasa kurang mengantuk dan membuat tubuh lebih sulit untuk tidur.

Dilansir dari artikel Nobel Press Media AB 2021, kafein sebenarnya juga dapat memengaruhi ritme sirkadian dalam tubuh melalui melatonin dan ini dapat membingungkan jam tidur internal kita. Hal ini hampir sama dengan efek jet lag tanpa adanya kesenangan setelah travelling.

3. Cemas dan serangan panik

Ilustrasi Seseorang Mengalami Panik (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita dapat menambahkan berbagai macam hal yang lezat untuk cita rasa kopi yang terbaik seperti krim dan gula terkecuali rasa cemas bukan? Tentu saja, kecuali jika kita meminum kopi tanpa kafein.

Kopi yang kita minum pada umumnya juga mengandung kafein dan sementara kafein dapat berguna untuk membuat kita tetap terbangun terstimulasi. Hal ini juga dapat menyebabkan sensasi gelisah di dekatnya. Menyebabkan cemas atau bahkan berkeringat. Hal tersebut dikarenakan telah aktifnya respon perlawanan dari dalam tubuh yang dikenal sebagai sistem saraf simpatik.

Dilansir dari Prevention dan New York based Neuropsychologist bahwa penelitian yang dilakukan bahkan turut menunjukkan bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan dalam bahkan dalam jumlah kecil sekalipun tetap dapat meningkatkan kecemasan awal dan memungkinkan timbulnya serangan panik.

4. Alternatif sebagai penurun berat badan

Ilustrasi Kopi Dapat Mempengaruhi Berat Badan (pexels.com/Min An)

Kopi benar-benar dapat mempengaruhi berat badan kita. Sebab kopi hitam hampir bebas kalori dan benar-benar meningkatkan laju metabolisme tubuh tahunan. Faktanya hal tersebut karena kafein merangsang produksi adrenalin, itu juga menurunkan tingkat ghrelin.

Hormon ghrelin yang membuat kita merasa lapar dan perut keroncongan. Namun, efek ini berlaku bahkan untuk kopi tanpa kafein sekalipun sebab telah terbukti meningkatkan peptida harmonik YY yang sebenarnya membuat kita merasa kenyang.

Dilansir situs Health Line bahwa meminum secangkir kopi hitam tidak merusak diet kita serta benar-benar dapat mempertahankan sebagian besar manfaat dari diet itu sendiri. Ini berarti bahwa kopi hitam benar-benar dapat digunakan untuk membantu upaya penurunan berat badan.

Baca Juga: 8 Macam Minuman Kopi Khas Indonesia, Pecinta Kopi Wajib Tahu!

5. Mempersempit pembuluh darah

Ilustrasi Tangan Berasa DIngin (pexels.com/Miriam Alonso)

Kopi dapat membuat tangan kita terasa dingin. Hal tersebut terjadi sebab kopi merangsang kelenjar kecil yang berada di atas ginjal kita yang disebut adrenal. Memiliki fungsi yaitu mengeluarkan adrenalin dan hormon stress yang dikenal sebagai kortisol.

Salah satu efek utama adrenalin adalah mempersempit pembuluh darah yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk kelangsungan hidup kita. Itu berarti semua pembuluh darah kecil terjauh dari garis tengah tubuh kita (pembuluh darah tepi), seperti di ujung jari dan jari kaki.

Sehingga, pembuluh darah tepi di ujung jari maupun tangan mulai mengalami vasokonstriksi. Mereka mulai semakin ketat dan sementara dapat mengurangi beberapa sistem sirkulasi menuju tangan kita. Di mana membuatnya terasa dingin dan terlihat pucat.

6. Obat peningkat yang banyak dipelajari

Ilustrasi Studi Kopi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kafein adalah salah satu obat peningkat kinerja yang paling banyak dipelajari. Sebab kafein telah bekerja dan terbukti memiliki manfaat yang signifikan selama kita tidak menggunakannya secara berlebihan. Fokus, daya tahan, kekuatan, kecepatan semuanya telah diuji dan ditemukan telah ditingkatkan dengan kafein dosis rendah hingga sedang sebelum 60 hingga 90 menit sebelum latihan dan kompetisi.

Mengetahui bahwa efek ini begitu hebat, sehingga National Collegiate Athletic Association (NCAA) telah menetapkan batas kafein untuk para atletnya. Batas jumlah kafein dalam sistem tubuh seorang atlet dibatasi hingga kira-kira 500 miligram kafein atau beberapa cangkir kopi.

7. Meningkatkan detak jantung

Ilustrasi Detak Jantung Meningkat (pexels.com/RODNAE Productions)

Tidak mengherankan bahwa kopi meningkatkan detak jantung dan tekanan darah sementara karena sekresi epinefrin, adrenalin. Bagian yang menarik adalah bahwa efeknya juga terbukti benar untuk kopi tanpa kafein.

Jadi bahan lain berpotensi bertanggung jawab juga di sini. Penting juga untuk dicatat bahwa konsumsi jangka panjang tampaknya tidak menyebabkan hipertensi. Pemikirannya adalah bahwa mereka yang secara konsisten mengonsumsi kopi sebenarnya membangun toleransi protektif terhadap kopi.

8. Menyebabkan withdrawal symptops

Ilustrasi Seseorang Tanpa Drug Withdrawal Symptoms (pexels.com/Lisa)

Menghapus maupun berhenti untuk meminum kopi dapat menyebabkan gejala withdrawal symptops diawal dengan durasi 12 hingga 24 jam pertama. Withdrawal symptops merupakan suatu gejala baik mental maupun fisik yang terjadi setelah berhenti atau mengurangi asupan sebuah obat.

Withdrawal symptops muncul dapat berupa rasa sakit seperti sakit kepala yang diakibatkan oleh penarikan kafein. Hal ini disebabkan pembuluh darah di otak yang biasanya dijaga ketat dan menyempit karena aksi kafein mulai membengkak sehingga menyebabkan rasa sakit.

9. Menghidrasi tubuh

Ilustrasi Kopi Membuat Dehidrasi (pexels.com/Pixabay)

Apakah kopi menghidrasi tubuh? Jawaban pertanyaan yang satu ini diperdebatkan dengan sengit di forum online. Beberapa berkata iya dan beberapa berkata tidak.

Inilah kebenarannya, kopi adalah diuretik ringan. Itu membuat kita buang air kecil lebih banyak. Selain itu, dapat pula membuat kita mengeluarkan lebih banyak cairan.

Namun jika kita meminum secangkir kopi penuh terdapat cairan di dalamnya sehingga itu menggantikan cairan yang hilang, bukan? Ya.

Namun jika kita minum sedikit espresso dalam kopi dan mendapatkan satu ton kafein di dalamnya, kita tidak mengganti cairan yang hilang dalam kasus ini. Hal itu dapat menimbulkan seseorang mengalami dehidrasi. Namun juga perlu dicatat, apabila kita tidak berlebihan pada umumnya tidak akan menjadi suatu masalah.

10. Mempengaruhi sekresi asam

Ilustrasi Kopi Meningkatkan Sekresi Asam Pada Tubuh (pexels.com/ Burst)

Kopi benar-benar dapat mempengaruhi sekresi asam di dalam tubuh kita. Meminum air yang dikurangi elektrolit maupun air alkali yang dikatakan dapat mengurangi sekresi asam lambung hanyalah omong kosong belaka. Alasan kopi membuat refluks asam lebih buruk jauh lebih sederhana dari itu.

Hal ini terbukti dengan penelitian oleh Gastroenterology Boston Scientific yang mensimulasikan pelepasan gastrin yang meningkatkan sekresi asam lambung. Ini terjadi karena rasa pahit kopi yang mengaktifkan reseptor rasa pahit tipe dua di mulut kita. Sehingga, rasa pahit kopi membuat tubuh kita mengeluarkan lebih banyak asam.

Baca Juga: 8 Tips Simpel agar Kopi yang Kamu Minum Lebih Sehat

Verified Writer

Elvina Ekaningtyas Damayanti

"Don't just study hard but also study smart"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya