TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menopause, Kenali sebelum Kamu Mengalaminya Sendiri

Terjadi jika sudah 12 bulan tidak menstruasi

ilustrasi acara makan bersama (pexels.com/Askar Abayev)

Di usia 40 tahunan, perempuan umumnya sudah mengalami menopause. Kondisi ini ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Dengan itu, kemampuan reproduksi perempuan akan semakin menurun.

Meski kamu belum mengalaminya, tetapi tak ada salahnya memahami peristiwa ini sejak dini. Berikut fakta menopause menurut dr. M. Charnain Ibrahim, SpOG, dalam buletin HealthFirst Rumah Sakit Pondok Indah Group.

1. Menopause terjadi ketika sudah 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi

ilustrasi perempuan usia menopause (pexels.com/Victor L.)

Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu "meno" yang artinya bulanan dan "pause" yang berarti berhenti. Jadi, seorang perempuan disebut mengalami menopause ketika sudah 12 bulan berturut-turut tidak mendapat menstruasi.

Kondisi ini terjadi pada perempuan berusia 45-55 tahun. Namun, ada pula yang mengalami menopause dini, di mana ini terjadi sebelum usia 45 tahun. Penyebabnya karena faktor genetik, pernah dioperasi di daerah rahim, atau pernah menjalani kemoterapi.

Baca Juga: Laki-laki Juga Bisa 'Menopause', Kenali 10 Tandanya di Sini!

2. Gejala menopause

ilustrasi perempuan usia menopause (pexels.com/Ángel Ramírez F)

Menopause merupakan kondisi menurunnya hormon penting pada perempuan, yakni testosteron, progesteron, dan estrogen. Saat ketiganya menurun fungsinya, gejala yang didapat adalah mudah merasa panas, menurunnya libido, dan sering merasa lelah.

Gejala lainnya adalah vagina terasa kering, kulit tidak lentur, payudara tidak begitu elastis, mood swing, dan migrain. Untuk jangka panjang, perempuan berisiko mengalami serangan jantung dan osteoporosis.

3. Pengaruh menopause pada organ kandungan

ilustrasi perempuan usia menopause (pexels.com/RODNAE Productions)

Sebenarnya, menopause juga memberikan efek positif untuk perempuan. Karena produktivitas terhenti, permasalahan di rahim juga akan menurun. Namun, pengaruhnya pada organ kandungan adalah lendir serviks berkurang, otot rahim mengecil, dan adanya masalah kekurangan hormonal.

Kabar baiknya, gejala-gejala tadi bisa dikurangi dengan pemberian terapi penggantian hormon (HRT) dalam jangka waktu yang tepat. Perempuan menopause juga disarankan untuk rutin memeriksakan diri sekali dalam setahun. Misalnya pemeriksaan Pap smear.

4. Pemeriksaan menopause

ilustrasi perempuan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sampai sekarang, sulit memastikan apakah perempuan sudah memasuki menopause atau memprediksi kapan ia akan menopause. Pemeriksaan yang bisa diandalkan adalah melihat gejala yang dialami.

Karenanya, bagi perempuan yang sudah mencapai 45 tahun dan mengalami gejala menopause, dianjurkan memeriksakan diri ke dokter. Frekuensinya bisa enam bulan atau setahun sekali.

Baca Juga: 7 Perbedaan Hubungan Seks Setelah Menopause, Apakah Kualitas Menurun?

Verified Writer

Febriyanti Revitasari

I believe the grass is no more greener on the other side

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya