TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kebiasaan yang Bisa Memperparah Anxiety atau Gangguan Kecemasan

Salah satunya adalah kebiasaan minum kopi

ilustrasi perempuan yang tidak percaya diri (freepik.com/cookie_studio)

Ketika berada di situasi yang menimbulkan tekanan, seseorang akan cenderung merasa gugup, takut, dan gelisah. Rasa cemas semacam ini merupakan respons alami yang dimiliki setiap individu saat berhadapan dengan situasi yang dianggap sebagai potensi bahaya.

Akan tetapi, bagi sebagian orang, kecemasan yang dirasakan bisa muncul secara berlebihan atau berlarut-larut. Salah satu pemicu dari kondisi ini adalah pengalaman traumatis yang menyebabkan menurunnya kemampuan dalam mengendalikan emosi dan ketakutan.

Untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan kecemasan atau anxiety disorder ini, seseorang harus melalui tahap pemeriksaan oleh psikolog. Dengan kata lain, kita sangat dilarang untuk melakukan self-diagnose, sebab keterbatasan ilmu mengenai kondisi mental bisa menimbulkan banyak kekeliruan.

Nah, berbicara tentang gangguan kecemasan, rupanya ada, lho, beberapa kebiasaan yang bisa memicu atau memperparah kondisi ini. Sebagian di antaranya mungkin sering kamu lakukan. Simak ulasannya berikut ini, ya!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Social Anxiety di Acara Resepsi Pernikahan, Catat!

1. Kurang tidur

ilustrasi orang yang mengalami kurang tidur (freepik.com/pressfoto)

Dapat dikatakan, gangguan tidur dan gangguan kecemasan merupakan dua hal yang saling berkaitan. Orang dengan gangguan kecemasan cenderung mengalami gangguan tidur akibat tingginya tingkat stres yang dimiliki.

Sleep Foundation melansir sebuah penelitian yang menemukan bahwa gangguan kecemasan bisa mengubah siklus tidur seseorang. Kondisi ini berperan juga dalam memicu munculnya mimpi buruk dan gangguan lain yang membuat kualitas tidur semakin menurun.

Nah, sebaliknya, gangguan tidur terbukti bisa memicu atau memperburuk tingkat kecemasan seseorang. Hal ini bisa jadi karena berpikir secara berlebihan dapat memengaruhi kondisi emosional, sehingga memantik pikiran-pikiran negatif yang berujung pada munculnya gejala gangguan kecemasan.

Mengutip dari CalmClinic, tidur lebih awal bisa dilakukan untuk mencegah insomnia akibat gangguan kecemasan. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Membuat jadwal rutin yang membosankan sebelum tidur. Hal ini sebaiknya dilakukan supaya pikiran menjadi nyaman dan mudah mengantuk, misalnya dengan membaca buku. Dalam hal ini, hindari menggunakan ponsel menjelang tidur.
  • Membuat jurnal untuk meluapkan isi kepala. Suka atau tidak, menguraikan segala sesuatu yang mengganggu pikiran melalui tulusan termasuk cara ampuh untuk membuat pikiran menjadi lebih tenang.
  • Berolahraga atau melakukan kegiatan fisik di siang hari. Ketika tubuh merasa lelah, tidur di malah hari akan menjadi lebih mudah, sehingga tidak ada waktu bagi pikiran untuk merasa stres.

Baca Juga: 5 Kesalahan Merawat Rambut yang Dapat Memperparah Ketombe

2. Konsumsi kafein

ilustrasi perempuan yang sedang minum (freepik.com/user18526052)

Kafein yang biasa kita dapatkan dari secangkir kopi termasuk ke dalam stimulan yang bisa meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi. Di balik manfaatnya tersebut, siapa sangka kafein justru bisa memicu terjadinya gangguan kecemasan?

Dilansir Cambridge University Press tahun 2018, konsumsi kafein secara berlebihan berkaitan dengan peningkatan rasa cemas dan gangguan tidur. Tak hanya itu, penelitian terdahulu yang dipublikasi dalam Journal of Alzheimer Disease menyebutkan pula bahwa jenis konsumsi tersebut juga akan berdampak, khususnya pada orang yang memiliki gangguan panik dan gangguan kecemasan sosial.

3. Minum minuman beralkohol

ilustrasii mengonsumsi minuman beralkohol (freepik.com/karlyukav)

Minuman beralkohol tergolong ke dalam depresan, yaitu sejenis obat yang menurunkan fungsi otak dan mengurangi aktivitas tubuh. Pengaruh ini akan membuat penggunanya menjadi lebih tenang.

Meskipun digadang-gadang mampu menurunkan tingkat kecemasan, perlu diingat bahwa efek dari alkohol hanya berlaku sementara waktu saja. Ketika efeknyan sudah menghilang, tubuh dan pikiran akan kembali ke kondisi semula, atau bahkan menjadi lebih parah.

Serupa dengan kecanduan kafein dan obat-obatan terlarang, kecanduan alkohol pun bisa terjadi apabila tubuh telah terbiasa terpapar oleh kandungan di dalamnya. Berdasarkan laman drinkware, tahapan yang ditimbulkan akibat konsumsi depresan adalah sebagai berikut:

  • Minum alkohol
  • Merasa tenang seiring dengan kandungannya yang memengaruhi otak
  • Muncul perasaan cemas akibat putus alkohol
  • Merasa perlu mengonsumsi alkohol lagi untuk meredakan gangguan kecemasan

Selain alkohol, efek serupa juga bisa dirasakan oleh orang yang mengonsumsi obat antidepresan. Kebiasaan ini justru akan menimbulkan kecanduan dan memperparah gangguan kecemasan.

4. Makan makanan yang tidak sehat

ilustrasi makan pizza (pexels.com/Katerina Holmes)

Tak bisa dimungkiri bahwa mengonsumsi junk food atau makanan cepat saji bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi kebanyakan orang. Selain mengenyangkan, tingginya kandungan garam dan gula pada jenis makanan ini juga bisa memanjakan lidah penikmatnya.

Namun, tidak sebanding dengan rasanya, junk food justru tidak memiliki kandungan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Hal ini membuat orang yang terbiasa mengonsumsi makanan tidak sehat lebih berisiko mengalami depresi dan anxiety dibandingkan dengan orang yang menjalankan diet sehat, dilansir jurnal Nutrients tahun 2018.

Baca Juga: 5 Penyebab WhatsApp Anxiety, Salah Satunya Bom Chat

Verified Writer

Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya