TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Keliru, Ini Perbedaan antara Kulit Sensitif dan Alergi 

Gejalanya serupa tapi tak sama

ilustrasi bercermin mengamati kulit wajah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pernahkah kulitmu mengalami kemerahan, terasa gatal, atau bahkan timbul ruam? Kira-kira, itu merupakan dampak dari kulit sensitif atau alergi, ya?

Barangkali kamu termasuk salah satu dari orang-orang yang tidak mengetahui secara pasti penyebab timbulnya berbagai gejala pada kulit. Ketika gejala muncul, mungkin ada yang mengira bahwa itu merupakan reaksi dari alergi tertentu, padahal bisa jadi itu adalah tanda kulit sensitif, ataupun sebaliknya.

Kedua kondisi ini kadang membingungkan. Padahal, kalau tahu perbedaannya kita bisa mengatasinya dengan tepat. Supaya tidak keliru, yuk, kenali apa saja karakteristik reaksi alergi di kulit dan tanda kulit sensitif berikut ini!

1. Perbedaan kondisi kulit 

ilustrasi kondisi kulit sensitif (unsplash.com/Amanda Dalbjörn)

Kulit sensitif bukanlah suatu penyakit, melainkan istilah untuk kondisi jaringan kulit yang rentan mengalami iritasi. Semakin tinggi sensitivitas kulit seseorang, maka semakin rentan pula kulitnya mengalami iritasi ketika terpapar oleh zat yang dirasa berlebihan.

Semua bagian kulit tubuh bisa saja sensitif, tetapi biasanya gejala hanya akan muncul pada bagian yang terkena iritan.

Lain halnya dengan alergi. Orang yang memiliki alergi belum tentu kulitnya sensitif. Reaksi yang muncul pada kulit akibat alergi merupakan bentuk dari sistem pertahanan tubuh yang bekerja secara berlebihan setelah terpapar alergen atau zat pencetus alergi.

Baca Juga: Bisakah Muncul Ruam akibat Alergi Sinar Matahari? Ini Penjelasannya!

2. Penyebab

ilustrasi seseorang yang mengalami reaksi alergi di kulit (pexels.com/Anna Shvets)

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami kulit sensitif. Secara umum, ini bisa terjadi karena kulit terpapar oleh iritan, yaitu zat pemicu peradangan yang menyebabkan timbulnya iritasi pada kulit.

Iritan ini biasanya berupa bahan kimia yang sering kita jumpai dalam bentuk produk kecantikan, sabun pencuci, parfum, ataupun zat berbahaya lain yang ada di lingkungan, seperti polusi udara. Semakin sering seseorang terpapar iritan, maka akan semakin rentan pula orang tersebut mengalami kulit sensitif.

Selain itu, kulit sensitif ini juga bisa menjadi dampak dari kondisi kesehatan tertentu, seperti kulit kering ataupun eksem.

Sementara itu, reaksi alergi akan muncul ketika terpapar oleh alergen. Alergen ini bisa berupa apa saja, termasuk zat yang sebenarnya tidak berbahaya tetapi dianggap ancaman oleh sistem imun.

Alergen pada tiap orang bisa berbeda-beda, contohnya seperti kandungan laktosa pada susu, komponen pada hewan seperti tungau atau sel kulit mati, serbuk sari pada tanaman, atau bisa juga bahan kimia yang ada pada obat ataupun produk kecantikan.

3. Waktu terjadinya 

ilustrasi kulit bermasalah (freepik.com/freepik)

Kulit sensitif biasanya akan langsung bereaksi ketika terpapar iritan, sedangkan reaksi alergi umumnya membutuhkan waktu beberapa jam setelah tubuh melakukan kontak dengan alergen.

Hal ini karena sistem daya tahan tubuh atau antibodi akan melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap alergen yang masuk ke tubuh sebelum bereaksi. Saat terjadi perlawanan oleh sistem imun, maka muncullah reaksi alergi pada kulit.

4. Cara pencegahan 

ilustrasi merawat kulit sensitif (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pada dasarnya, untuk mencegah kulit sensitif dan alergi hampir sama, yaitu pahami terlebih dahulu faktor penyebabnya, kemudian hindari keduanya, baik iritan maupun alergen.

Namun, ada hal lain yang dapat dilakukan untuk mencegah kulit mengalami iritasi, di antaranya:

  • Gunakan sabun wajah dan sabun mandi yang lembut dengan kandungan bahan-bahan alami agar lebih aman
  • Pilih scrub dan masker berbahan organik
  • Jangan lupakan tabir surya untuk meminimalkan risiko terjadinya peradangan
  • Jaga kulit agar tetap lembap dengan moisturizer
  • Lakukan uji sensitivitas sebelum menggunakan produk baru

Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meminimalkan kontak dengan alergi termasuk:

  • Pastikan kandungan produk yang hendak dikonsumsi atau digunakan tidak mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi
  • Gunakan krim pelindung kulit sebelum bepergian
  • Kenakan pakaian tertutup

Baca Juga: Ruam Kulit Setelah Olahraga? Mungkin Kamu Kena Cholinergic Urticaria

Verified Writer

Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya