TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Produk Fermentasi Khas Indonesia Ini Manfaatnya Luar Biasa

Produk fermentasi asli Indonesia yang kaya akan manfaat

pixabay.com/Free-Photos

Secara sederhana, makanan fermentasi dapat diartikan sebagai makanan yang diproses melalui bantuan mikroorganisme tertentu, sehingga menjadi produk baru yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh.

Dikatakan menguntungkan karena beberapa senyawa anti gizi maupun yang bersifat racun bisa diturunkan atau dikonversi menjadi senyawa yang bermanfaat, sehingga makanan fermentasi menjadi aman dikonsumsi dan membantu proses pencernaan menjadi lebih baik.

Selain diberkahi dengan sumber pangan lokal yang beranekaragam, Indonesia juga memiliki berbagai produk fermentasi lokal dari berbagai daerah. Maka tak heran, banyak yang menggemari makanan fermentasi.

Namun, sudah tahukah keunggulan produk fermentasi, terutama dari segi kesehatannya? Jika belum, berikut ulasan produk fermentasi Indonesia yang manfaatnya luar biasa bagi tubuh.

1. Tempe 

commons.wikimedia.org/FotoosVanRobin

Tempe diproduksi dari bahan kedelai melalui proses fermentasi dengan menggunakan jamur Rhizopus sp. Tempe mengandung zat-zat yang mempunyai sifat hipokolesterolemik (menurunkan lemak darah), seperti protein, asam lemak tidak jenuh majemuk, serat pangan, niasin, vitamin E, karotenoid, isoflavon, dan kalsium.

Kandungan antioksidan isoflavon, seperti daidzein, glisitein, genistein dan 6,7,4 trihidroksi isoflavon pada tempe dapat mencegah kanker. Studi yang dilakukan di Universitas North Carolina, Amerika Serikat (AS), menemukan bahwa genistein yang terdapat dalam tempe mampu mencegah kanker prostat dan kanker payudara.

Tempe juga disebut sebut sebagai satu-satunya sumber pangan nabati dengan kandungan vitamin B12 di dalamnya. Diketahui bahwa kekurangan vitamin B12 berhubungan dengan kejadian anemia, yang menunjukkan gejala pucat, sakit perut, dan berat badan menurun.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Kombucha, Teh Fermentasi dengan Segudang Manfaat

2. Dadih 

commons.wikimedia.org/Meutia Chaerani

Dadih bisa disebut sebagai produk yoghurt Indonesia. Dadih, atau disebut juga sebagai dadiah, adalah makanan khas Sumatra Barat dan sekitarnya. Dadih terbuat dari bahan dasar susu kerbau yang melalui proses fermentasi selama 2 hari di dalam bambu yang ditutupi dengan daun pisang atau daun talas.

Sebuah laporan dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian tahun 2013 menjelaskan bahwa dadih mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang potensial sebagai probiotik.

BAL mempunyai efek yang baik bagi kesehatan karena metabolit yang dihasilkan dapat menghambat bakteri patogen, menurunkan kolesterol, bersifat antimutagenik, antikarsinogenik, memperbaiki sistem kekebalan tubuh, mencegah sembelit, serta memproduksi vitamin B dan bakteriosin.

3. Growol 

instagram.com/fructosa_hmtpuad

Growol termasuk salah satu makanan khas Yogyakarta, khususnya daerah Kulon Progo dan sekitarnya. Makanan fermentasi ini terbuat dari singkong yang direndam dalam air selama 4 hari lalu dikukus. Selama perendaman ini terjadi fermentasi alami yang menghasilkan bakteri asam laktat sebagai probiotik alami.

Kadar serat total singkong sebesar 5,4 gram per 100 gram, sehingga potensial sebagai prebiotik alami. Probiotik dan prebiotik merupakan perpaduan yang sinergis dalam menjaga kesehatan saluran pencernaan. Kedua komponen ini bekerja dengan cara menstimulasi sel-sel usus yang sehat, menghambat pertumbuhan dan aktivitas bakteri patogen, serta menstimulasi respons sistem daya tahan tubuh.

Menurut studi yang dimuat dalam Jurnal Gizi Klinik Indonesia tahun 2010 menjelaskan, growol juga diketahui sebagai pangan untuk upaya pencegahan diare. Perbedaan kejadian diare pada subjek yang mengonsumsi growol dengan yang tidak disebabkan karena growol mengandungLactobacillus casei subspesies Rhamnosus TGR2 yang memiliki potensi aktivitas antimikrobia penyebab diare.

4. Tape 

commons.wikimedia.org/Joseagush

Tape adalah produk makanan hasil fermentasi ubi kayu maupun beras ketan oleh mikroorganisme golongan yeast, seperti Candida sp., Endomycocsis sp., Hansenula sp., dan Saccharomyces sp.

Dijelaskan dalam Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan tahun 2011, mikroorganisme tersebut ada yang tergolong amilotelik (mengubah amilum menjadi glukosa), sakarolitik (mengubah glukosa menjadi alkohol), dan alkoholitik (mengubah alkohol menjadi asam asetat).

Kelebihan utama tape adalah kandungan vitamin B1 yang tinggi bila dibandingkan dengan bahan dasarnya, yaitu baik ubi kayu maupun beras ketan. Mengonsumsi tape berarti mengonsumsi asupan vitamin B1 yang berperan dalam metabolisme energi tubuh. Tubuh manusia memerlukan 0,5 mg vitamin B1 untuk setiap kebutuhan kalori sebesar 1.000 kalori.

Salah satu fungsi vitamin B1 dalam tubuh adalah sebagai koenzim thiamine pyrophosphate (TPP) yang mengurai karbohidrat, lemak, atau protein untuk menghasilkan energi. Kegagalan metabolisme energi dapat memengaruhi neuron dan fungsinya pada bagian tertentu dari sistem saraf pusat.

Konsumsi tape sebagai makanan ringan dapat membantumu memenuhi kebutuhan vitamin B1 harian.

Baca Juga: 6 Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Hasil Fermentasi

Verified Writer

ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya