TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Pesan Gizi Seimbang untuk Lansia dari Kemenkes RI

Menjaga kesehatan optimal para lansia.

ilustrasi lansia yang sehat (pixabay.com/EddieKphoto)

Pasti kamu sudah tidak asing dengan slogan 4 sehat 5 sempurna. Slogan ini diperkenalkan tahun 1952 oleh Bapak Gizi Indonesia Prof. Poorwo Soedarmo, yang terinspirasi Basic Four Amerika Serikat dengan prinsip konsumsi makanan pokok, lauk-pauk, sayuran dan buah-buahan, disempurnakan dengan susu. Ini adalah upaya mengoptimalkan konsumsi makanan bergizi kepada masyarakat, dalam rangka pendidikan dan penyuluhan gizi.

Akan tetapi, slogan 4 sehat 5 sempurna sekarang sudah tidak digunakan lagi. Mengacu pada prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet, hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia di Roma, Italia, slogan tersebut sudah tidak relevan dalam mengatasi beban ganda masalah gizi, baik kekurangan maupun kelebihan gizi di Indonesia.

Hal tersebut membuat Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) sejak tahun 2014 lalu memperkenalkan prinsip baru sebagai acuan pendidikan dan penyuluhan gizi kepada masyarakat dalam memenuhi nutrisi hariannya, yang disebut dengan Pedoman Gizi Seimbang.

Perbedaan mendasar antara konsep 4 sehat 5 sempurna dengan Pedoman Gizi Seimbang yaitu konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau per kelompok umur. Dengan itu, diharapkan masalah kesehatan yang dialami per kelompok usia bisa diminimalkan dengan asupan nutrisi yang tepat.

Nah, berikut ini adalah lima pesan gizi seimbang khusus untuk kelompok lansia dari Kemenkes.

1. Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium 

ilustrasi kedelai dan susu kedelai (pixabay.com/bigfatcat)

Kalsium adalah jenis mineral yang paling bertanggung jawab atas mineralisasi tulang agar tulang tetap sehat. Mineral ini paling melimpah dalam tubuh, dengan 99 persen berada pada kerangka tubuh.

Pada kelompok usia lanjut, kepadatan tulang mulai berkurang sehingga berisiko mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis. Oleh sebab itu, untuk mencegah kondisi memburuk atau makin parah, lansia dianjurkan untuk mengonsumsi pangan sumber kalsium dan vitamin D, terutama dari ikan dan susu.

Selain itu, dianjurkan juga bagi lansia untuk terpapar sinar matahari pagi.

Baca Juga: Studi: Rajin Makan Ikan Pelihara Kesehatan Otak pada Lansia

2. Biasakan untuk banyak mengonsumsi makanan berserat

ilustrasi sayuran (pixabay.com/ponce_photography)

Usia lanjut dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran serta buah-buahan yang banyak mengandung serat pangan. Serat pangan sangat diperlukan oleh lansia agar tidak mengalami sembelit.

Selain itu, serat pangan juga membantu menghambat penyerapan gula dan kolesterol, sehingga dapat menjaga kadar gula darah, kolesterol, juga tekanan darah tetap dalam batas normal.

Vitamin yang banyak terkandung dalam sayuran dan buah-buahan juga berperan sebagai zat antioksidan yang dapat menangkal senyawa jahat dalam tubuh, sehingga dapat mengurangi risiko infeksi dan kanker.

3. Minum air putih sesuai kebutuhan 

ilustrasi air putih (pixabay.com/Abbat1)

Sistem hidrasi pada lansia sudah menurun sehingga kurang sensitif terhadap kekurangan maupun kelebihan cairan. Akibat dehidrasi pada lansia di antaranya bisa berupa demensia, mudah lupa, hingga kadar natrium darah menjadi naik sehingga berisiko terjadi hipertensi.

Akan tetapi, di sisi lain kelebihan cairan akan meningkatkan beban jantung dan ginjal. Oleh karena itu kelompok lansia perlu air minum yang cukup (1.500-1.600 ml per hari atau setara dengan 6 gelas).

4. Tetap melakukan aktivitas fisik 

ilustrasi lansia bersepeda (pixabay.com/MabelAmber)

Sel-sel otot pada usia muda mempunyai kelenturan yang optimal dan akan mulai menurun pada usia lanjut. Karenanya, lansia rentan mengalami kekakuan otot.

Oleh karena itu, lansia amat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik yang ringan seperti jalan kaki, bersepeda, berkebun, dan melakukan olahraga ringan seperti yoga, atau senam khusus lansia yang berfungsi membantu kelenturan otot dan relaksasi otot. Aktivitas fisik pada lansia akan menambah kesehatan jantung dan kebugaran tubuh.

Baca Juga: Gangguan Metabolik: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya