TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Lho Manfaat Vitamin D bagi Tubuh, Bisa Didapat dengan Berjemur

Bukan cuma untuk tulang kuat dan sehat

pixabay.com/silviarita

Vitamin D atau vitamin yang mendapat julukan sebagai “sunshine vitamin” ini adalah salah satu jenis vitamin larut lemak selain vitamin A, E, dan K. Kenapa mendapat julukan tersebut? Karena selain lewat makanan, vitamin ini diperoleh lewat bantuan sinar matahari.

Maka tak heran kita sering menjumpai banyak orang yang berjemur pada pagi hari untuk mencukupi vitamin D dalam tubuh. Mungkin termasuk kamu juga?

Namun, sudah tahukah kamu apa saja fungsi vitamin D untuk menunjang kesehatan tubuh? Atau jangan-jangan kamu berjemur hanya untuk menghangatkan badan atau ingin kulit berwarna kecokelatan? Daripada penasaran, simak ulasan berbagai manfaat vitamin D berikut ini sampai habis, ya.

1. Menjaga kesehatan tulang 

pixabay.com/AndiP

Fungsi utama vitamin D ini membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A, vitamin C, hormon paratiroid dan kalsitonin, serta mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium dan fluoride. Tugas bersama inilah yang menjaga kesehatan tulang agar tidak mengalami kerapuhan. Apabila suplai salah satunya saja tidak cukup, maka fungsinya akan terganggu.

Mengutip laporan dalam Jurnal Riset Kesehatan tahun 2016, asupan vitamin D yang tidak cukup bisa menyebabkan penyerapan kalsium dalam tubuh jadi berkurang. Hal ini berakibat konsentrasi hormon paratiroid tinggi, sehingga rata-rata resorpsi tulang meningkat dan pada akhirnya menyebabkan tulang rapuh hingga fraktur.

Pada anak-anak, kekurangan vitamin D serum dapat menyebabkan kelainan tulang yang dinamakan rakitis, sementara pada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalasia. Oleh karenanya, menjaga asupan vitamin D yang cukup akan sangat membantu mendukung pemeliharaan kesehatan tulang.

Baca Juga: Waspada! 5 Kondisi Ini Membuatmu Mudah Kekurangan Vitamin D

2. Mencegah risiko penyakit kardiovaskular

Pixabay/tomwieden

Laporan yang tertuang dalam Journal of Nutrition College tahun 2017 menyebutkan, sebuah studi penelitian di Australia dengan subjek kelompok perempuan usia 40-43 tahun menunjukkan bahwa dua pertiga perempuan mengalami kekurangan vitamin D dan mereka berisiko 1,6 kali untuk menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan perempuan dengan kadar vitamin D yang normal.

Di sisi lain, individu dengan kadar vitamin D yang rendah mengalami kejadian infark miokard lebih banyak dibandingkan dengan individu dengan kadar vitamin D dalam darah yang normal.

Studi lain juga menunjukkan bahwa subjek yang memiliki tingkat vitamin D yang tinggi dapat menurunkan 43 persen gangguan kardiometabolik.

Dari uraian studi tersebut, diduga vitamin D yang cukup mampu memperlambat kerusakan sel otot polos pada pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).

3. Mencegah diabetes melitus tipe 2 

pixabay.com/HansMartinPaul

Sebuah laporan dalam Jurnal Penyakit Dalam Indonesia tahun 2015 menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara diabetes tipe 2 dengan kadar vitamin D.

Hal ini didasari oleh peran vitamin D dalam merangsang ekspresi reseptor insulin, sehingga meningkatkan kinerja insulin terhadap transpor glukosa. Penelitian yang dilakukan pada dua uji klinis dengan pasien intoleransi glukosa menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat memperbaiki resistansi insulin.

Karena itulah, status vitamin D yang cukup dalam tubuh akan menjauhkan kita dari risiko mengalami diabetes tipe 2 akibat resistansi insulin.

4. Mencegah terjadinya infeksi 

pixabay.com/Engin_Akyurt

Hal ini berkaitan dengan efek vitamin D pada sistem imunitas. Sebuah laporan dalam Jurnal Kesehatan Andalas tahun 2019 menyebutkan bahwa banyak studi in vitro menunjukkan vitamin D tidak hanya untuk meningkatkan respons imun alamiah (seperti makrofag), tetapi juga memacu respons imun adaptif terhadap patogen yang tidak dapat dihancurkan oleh makrofag secara efektif.

Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa vitamin D memiliki peran terhadap pencegahan infeksi, terutama infeksi terkait saluran pernapasan, bahkan dapat digunakan sebagai terapi primer atau anjuran untuk penyakit infeksi virus, bakteri, ataupun jamur.

Beberapa penyakit seperti tuberkulosis, influenza, infeksi saluran kemih, serta asma bisa mengalami perbaikan jika didapatkan konsentrasi vitamin D yang cukup dalam tubuh.

Baca Juga: 10 Tanda Tubuhmu Kekurangan Vitamin D, Bisa Berujung pada Kanker lho!

Verified Writer

ilham bintoro

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya