TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantu Cegah Kanker, Ini 7 Manfaat Kesehatan Makan Brokoli

Kandungan senyawa sulforaphane dalam brokoli super banget!

ilustrasi brokoli (unsplash.com/louishansel)

Sebagai salah satu sayuran hijau, brokoli bisa jadi sumber nutrisi penting karena manfaatnya segudang. Manfaat kesehatan dari brokoli sangat sayang untuk dilewatkan, satu contohnya adalah bisa bantu mencegah kanker, lho!

Melansir Health, brokoli kaya akan vitamin (K, C, A, B kompleks, E), folat, fosfor, potasium, kalsium, dan antioksidan. Nutrisi-nutrisi ini bisa kamu dapatkan tanpa lemak dan minim kalori.

Dengan kandungan gizi sejibun, manfaat yang ditawarkan pun nggak main-main. Simak berbagai manfaat kesehatan yang bisa kamu peroleh dari konsumsi brokoli berikut ini.

1. Menjaga kesehatan pencernaan

pexels.com/Ziffeng Xia

Seperti yang kamu tahu, serat sangat penting untuk pencernaan. Sebagai makanan tinggi serat dan antioksidan, brokoli bisa bantu menjaga kesehatan fungsi pencernaanmu.

Melansir Healthline, sebuah studi tahun 2014 menunjukkan kalau orang-orang yang mengonsumsi brokoli lebih mudah buang air besar daripada yang tidak.

Baca Juga: Terbalik, 9 Makanan Sehat Ini Jadi Tak Baik jika Terlalu Banyak

2. Meningkatkan imunitas tubuh

freepik.com/stoccking

Sudah jadi pengetahuan umum kalau vitamin C merupakan nutrisi penting untuk menjaga imunitas tubuh. Nggak cuma dari buah, kamu pun bisa mendapatkan vitamin C dari brokoli. 

Berdasarkan keterangan dari NutritionData, tiap 100 gram brokoli mengandung 64,9 miligram vitamin C. Itu sudah cukup membantu penuhi kebutuhan vitamin C harian, yakni 75 miligram untuk perempuan dewasa dan 90 miligram untuk laki-laki dewasa, melansir keterangan dari National Institutes of Health.

Sekadar mengingatkan, imunitas tubuh yang kuat bisa menangkal infeksi dan serangan berbagai penyakit.

3. Bantu mencegah kanker

pexels.com/zamanisahudi

Brokoli mengandung beberapa nutrisi yang diduga dapat membantu cegah kanker. Brokoli dan sayuran cruciferous lainnya seperti kembang kol dan kubis mengandung senyawa bernama sulforaphane atau sulforafana.

Melansir Medical News Today, sebuah studi tahun 2018 mengungkapkan bahwa senyawa sulforafana memiliki peran dalam mencegah pertumbuhan sel kanker. Meskipun masih butuh beberapa penelitian lebih dalam lagi untuk bisa menarik kesimpulan ini, makan makanan sehat seperti brokoli dan didukung dengan gaya hidup sehat bisa menurunkan risiko terkena penyakit berbahaya ini.

4. Perlambat penurunan fungsi kognitif

unsplash.com/Drew Taylor

Sebuah studi prospektif yang diterbitkan dalam jurnal Neurology tahun 2018 menemukan bahwa konsumsi satu porsi sayuran hijau seperti brokoli setiap hari dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada orang-orang berusia lanjut.

Kandungan nutrisi dan bioaktif pada brokoli dan sayuran hijau lainnya seperti lutein, folat, dan kaempferol diduga dapat membantu menjaga fungsi otak tetap sehat. Mengonsumsi makan makanan sehat sedari muda tentu akan bermanfaat pada masa-masa mendatang.

5. Bantu kurangi peradangan

unsplash.com/ravinepz

Sebuah studi dalam jurnal Clinical Nutrition tahun 2018 mempelajari pengaruh konsumsi kecambah brokoli pada 40 orang yang mengalami kelebihan berat badan tetapi dalam kondisi sehat.

Setelah mengonsumsi 30 gram kecambah brokoli selama 10 minggu berturut-turut, para partisipan menunjukkan tingkat peradangan yang rendah. Kandungan sulforafana pada brokoli diduga punya efek mengurangi peradangan. 

Mengutip dari Medical News Today, sebuah studi tahun 2014 pun menunjukkan kalau efek antioksidan senyawa sulforafana pada brokoli bantu mengurangi peradangan dalam uji laboratorium.

6. Bantu menurunkan risiko diabetes

pexels.com/GM Rajib

Sebuah penelitian tahun 2017 menunjukkan kalau makan brokoli dapat membantu orang-orang dengan diabetes tipe 2 untuk menjaga kadar gula darah mereka, seperti dijelaskan di laman Medical News Today.

Lagi-lagi, kandungan sulforafana diduga memiliki khasiat ini. Tak cuma itu, kandungan serat yang tinggi pada brokoli juga bantu mengurangi kadar gula darah tinggi pada orang-orang dengan diabetes tipe 2. 

Baca Juga: Mau Punya Berat Badan Ideal? Ini Tips Pola Makan Sehat dari WHO

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya