Mau Punya Berat Badan Ideal? Ini Tips Pola Makan Sehat dari WHO
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam menjaga kesehatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, mulai dari olahraga rutin, tidur cukup, hingga menjaga pola asupan nutrisi yang baik. Bicara tentang pola asupan nutrisi, tidak sedikit yang mengabaikannya. Padahal, ini sangat penting dan sangat memengaruhi berat badan ideal dan kesehatan tubuh.
Pola makan yang buruk atau tidak sehat diketahui dapat menimbulkan berbagai penyakit. Penelitian yang diterbitkan dalam Advances in Nutrition an International Review Journal pada tahun 2016 yang dipublikasikan oleh American Society For Nutrition menyatakan bahwa dasar dari pola diet sehat adalah makanan dan nutrisi bagi tubuh.
Untuk hidup lebih sehat dan masa depan yang cerah, kita perlu menjaga pola makan kita sejak dini. Badan Kesehatan Dunia (WHO) membagikan tips hidup sehat lewat pola makan yang baik. Apa sajakah itu?
1. Memakan berbagai makanan, buah dan sayur tak boleh ketinggalan
Setiap hari, makanlah makanan yang mengandung campuran dari biji-bijian seperti gandum, jagung, dan beras. Studi yang dilakukan oleh Harvard tahun 2019 menyatakan bahwa biji-bijan utuh mengandung serat dan nutrisi yang dapat membantu kesehatan tubuh.
Melakukan pola makan sehat dengan mengonsumsi biji-bijian ini akan mengurangi risiko kanker usus besar. Jangan lupa juga konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, serta berbagai makanan sumber protein hewani seperti ikan, telur, dan susu agar nutrisi yang diterima tubuh lengkap dan seimbang.
Bila ingin merasakan sensasi kenyang yang lebih lama, kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan gandum utuh misalnya jagung segar, oat, gandum, dan beras merah.
Sementara itu untuk makanan ringan, kamu bisa mengonsumsi sayuran mentah, buah segar, dan kacang-kacangan tawar.
2. Jangan terlalu banyak makan makanan yang mengandung garam
Mengurangi atau membatasi asupan garam sangat penting. Menurut sebuah penelitian dalam Advances in Experimental Medicine and Biology tahun 2017, disebutkan bahwa penggunaan garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Seperti yang kita tahu, hipertensi adalah faktor utama terjadinya stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Selain itu, konsumsi makanan asin yang berlebihan juga dapat meningkatkan risiko kemunculan kanker perut dan obesitas, karena garam tidak mampu mengikat lemak.
Nah, untuk mencegah risiko-risiko di atas tadi, WHO memberi tips untuk mengurangi asupan garam sebagai berikut:
- Batasi asupan garam hingga 5 gram dalam sehari atau sekitar 1 sendok teh
- Kurangi penggunaan garam, saus, dan bumbu asin ketika memasak
- Ketika memilih makanan instan, cek kandungan garamnya kemudian pilihlah makanan tanpa tambahan garam dan gula
- Gantilah perasa garam dengan rempah segar atau kering untuk menambah cita rasa masakan
- Pilihlah produk makanan yang memiliki kandungan natrium yang rendah
Baca Juga: Diet Paleo, Meniru Pola Makan Leluhur Manusia di Masa Prasejarah Dulu
3. Konsumsi makanan yang mengandung lemak dan minyak dalam jumlah sedang
Menghindari makanan yang mengandung lemak dan minyak yang tinggi adalah salah satu pola diet sehat. Menurut sebuah penelitian dalam Nutrition Journal tahun 2017, sumber makanan nabati dan makanan laut yang sehat dari kandungan lemak tak jenuh gandanya, memiliki manfaat kesehatan yang penting dalam konteks pola makan sehat.
Editor’s picks
Mengontrol nutrisi dalam makanan dan memperhatikan kandungan minyak dan lemak dari makanan sangat penting. Carilah makanan yang mengandung lemak dan minyak dalam jumlah sedang seperti:
- Pilihlah lemak sehat seperti minyak zaitun, kedelai, bunga matahari, dan jagung saat memasak sebagai pengganti dari mentega, ghee, dan lemak babi
- Ketika hendak memakan daging, pilihlah daging putih seperti unggas dan ikan yang cenderung memiliki lemak lebih rendah daripada daging merah
- Gantilah minuman susu yang kamu minum dengan susu yang kandungan lemaknya rendah
- Hindari makanan yang diproses secara dipanggang atau digoreng yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans yang diproduksi dalam industri
- Makanlah makanan sehat dengan proses memasak seperti dikukus atau direbus
4. Batasi konsumsi makanan manis
Selain garam, kamu juga perlu membatasi asupan gula. Begini cara membatasinya:
- Kurangi makanan manis seperti permen dan minuman manis seperti minuman bersoda, jus buah yang mengandung gula, minuman energi dan olahraga, teh dan kopi kemasan, dan minuman beraroma.
- Gantilah kebiasaan memakan manis seperti cokelat, biskuit, dan kue dengan memakan buah-buahan rendah gula sebagai pengganti camilan.
- Hindari pemberian makanan manis pada anak-anak karena akan membuat semakin candu dan berdampak pada kebiasaan pola makan yang buruk.
- Perhatikan bahwa garam dan gula tidak boleh ditambahkan ke dalam makanan pendamping pada anak di bawah usia 2 tahun
5. Minum air yang cukup
Meminum air yang cukup mampu membuat kita terhindar dari dehidrasi. Air sangat penting bagi tubuh dan memberikan kesehatan yang optimal. Selain harganya yang murah dan dapat ditemukan di mana pun, minum air putih secara cukup juga bisa bikin kita terhindar dari asupan gula dan kalori berlebih.
Bukti penelitian yang dilakukan pada orang dewasa yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Reviews tahun 2010, air punya peran penting dalam mengurangi asupan energi, sehingga dapat mencegah terjadinya obesitas.
Selain itu, para ahli juga menyarankan kita untuk minum segelas air putih sebelum makan karena itu bisa membantu mencegah kita makan berlebihan.
6. Hindari konsumsi minuman beralkohol
Alkohol bukan teman yang baik bagi tubuh. Minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat mengakibatkan penyakit berbahaya seperti penyakit hati, kanker, jantung, hingga penyakit mental.
Konsumsi alkohol juga dapat berdampak pada penurunan sistem kekebalan tubuh, sehingga perlindungan diri tubuh tidak maksimal. Daya tahan tubuh sangat penting mengingat kita masih dalam situasi pandemik COVID-19.
Meskipun sudah ada pembatasan konsumsi dari berbagai lembaga kesehatan internasional, nyatanya tidak ada tingkatan konsumsi alkohol yang aman. Jadi, mengingat lebih tinggi risiko kesehatannya ketimbang manfaatnya, sebaiknya hindari.
Itulah tips pola makan sehat dari WHO untuk membantu meraih atau mempertahankan berat badan ideal serta menjaga kesehatan tubuh. Yuk, praktikkan!
Baca Juga: 5 Tips Menjalankan Pola Makan Sehat Meski Budget Pas-pasan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.