TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal yang Perlu Diketahui sebelum Memulai Diet Keto

Yang ingin memulai diet keto segera merapat!

ilustrasi diet keto (pixabay.com/healthguru)

Dengan mudahnya akses terhadap informasi kesehatan, makin banyak orang yang sadar untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu yang paling digalakkan adalah menjaga atau meraih berat badan ideal dalam kisaran sehat.

Banyak orang yang mengeluhkan berat badan berlebih sehingga ini menodai penampilan dan kesehatan. Tak heran, saat ini makin banyak metode diet yang beredar di internet. Diet keto adalah salah satunya.

Apakah kamu berencana untuk memulai diet keto? Bila iya, simak hal-hal yang perlu diketahui sebelum memulai diet keto yang dipaparkan di bawah ini.

1. Prinsip dasar diet keto

ilustrasi bakar lemak (pexels.com/Total Shape)

Diet keto adalah pola makan dengan komposisi lemak sehat tinggi, jumlah protein yang cukup, tetapi asupan karbohidrat yang sangat minim. Mengutip Medical News Today, hal ini bertujuan untuk mendapatkan lebih banyak kalori dari lemak dibanding karbohidrat.

Prinsip dasar diet keto adalah menghabiskan cadangan gula dalam tubuh. Jika cadangan gula sudah habis, tubuh diharapkan mulai memecah lemak untuk energi. Proses ni menghasilkan  keton yang digunakan tubuh untuk bahan bakar. Ketika tubuh membakar lemak, berat badan pun akan ikut turun.

2. Diet keto disarankan hanya selama 6-12 bulan.

pexel

Belum ada informasi ilmiah mengenai durasi pasti diet keto. Namun, berdasarkan tinjauan ilmiah dalam jurnal Cureus, diet keto disarankan hanya dilakukan selama 6-12 bulan.

Ini karena efek positif diet, seperti penurunan trigliserida, tekanan darah, berat badan, serta peningkatan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik, sering tidak terlihat lagi setelah 12 bulan menjalani diet. Tidak hanya itu, beberapa efek buruk jangka panjang dapat muncul jika diet keto dilakukan terlalu lama.

Baca Juga: 10 Tren Diet Ini Berpotensi Booming Tahun 2022, Catat!

3. Apa saja keuntungan dari diet keto?

ilustrasi diet keto (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Masih dari jurnal yang sama, terdapat begitu banyak manfaat dari menjalani diet keto. Diet ini diketahui mampu menurunkan berat badan dan lingkar perut tanpa rasa lapar. Ini karena keton yang diproduksi selama diet dapat menekan nafsu makan.

Tidak hanya itu, diet keto terbukti ampuh menurunkan tekanan darah, trigliserida, gula darah, dan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Efek ini tentu baik untuk orang-orang dengan hipertensi dan penyakit jantung.

Bagi perempuan yang mengalami gejala sindrom ovarium polikistik atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) seperti menstruasi tidak teratur, obesitas, dan memiliki rambut wajah berlebihan, diet keto bisa dicoba karena bisa mengurangi gejala-gejala tersebut.

Selain itu, diet keto juga bisa berdampak positif bagi orang-orang dengan diabetes karena dapat menurunkan resistansi insulin dan kadar HbA1C. Akan tetapi, untuk amannya konsultasikan dulu ke dokter sebelum mencoba diet keto.

4. Efek samping yang perlu diwaspadai

ilustrasi sakit kepala (freepik.com/tirachardz)

Meskipun banyak membawa manfaat, tetapi seperti kebanyakan diet lain, diet keto tentu memiliki efek samping. Mengutip jurnal Media Gizi Indonesia, beberapa efek samping jangka pendek yang banyak dirasakan antara lain:

  • "Keto flu" (pusing, pusing, lemas, lelah, sulit berolahraga, kurang tidur, dan sembelit).
  • Masalah pencernaan seperti mual, muntah, sembelit, dan sakit perut.
  • Sakit kepala dan dehidrasi.
  • Ruam kulit dan kaku otot.
  • Gula darah rendah (hipoglikemia).
  • Peningkatan LDL dan asam urat .

Sementara itu, apabila diet tidak dilakukan dengan benar, maka dapat menimbulkan efek jangka panjang seperti perlemakan hati, batu ginjal, kadar protein rendah, dan defisiensi vitamin.

5. Orang-orang yang tidak disarankan untuk mengikuti diet keto

ilustrasi diet keto (flickr.com/Marco Verch Professional Photographer)

Karena pertimbangan efek samping yang berpotensi bahaya, beberapa orang dengan kondisi tertentu tidak disarankan untuk melakukan diet keto.

Mengutip laporan dalam Journal of Clinical Lipidology, orang dengan riwayat hipertrigliserida, penyakit pankreas akut, dan hiperkolesterolemia tidak disarankan untuk menjalani diet keto. 

Sementara itu, orang-orang dengan penyakit kronis seperti diabetes melitus, gagal jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan kanker harus berada di bawah pengawasan dokter jika ingin melakukan diet keto.

Baca Juga: 7 Mitos Diet Paling Populer yang Ternyata Salah Besar

Verified Writer

Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya