Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Ada beberapa alasan pola makan vegetarian kian banyak diminati. Mulai dari kepercayaan agama, mengusung pola hidup sustainable dan ramah lingkungan, atau memang ingin menerapkan pola makan yang lebih sehat.
Kebanyakan orang mengira vegetarian cuma boleh makan sayur dan buah. Nyatanya tidak. Ada beberapa tipe vegetarian, dari mulai yang ketat hingga fleksibel. Kalau kamu tertarik ingin menjadi vegetarian, yuk kenali apa jenis-jenisnya!
1. Vegan
unsplash.com/Pablo Merchán Montes Istilah vegan muncul pertama kali pada tahun 1944 oleh sekelompok vegetarian di Inggris. Seorang vegan berarti memilih untuk tidak mengonsumsi produk hewani jenis apa pun. Alasannya beragam, mulai etika, kesehatan, lingkungan, atau kombinasi ketiganya.
Untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh, para vegan mengonsumsi sayur, buah, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk sejenis non-hewani.
Baca Juga: 6 Kacang dan Sayuran Ini Juga Kaya Omega-3, Cocok untuk Vegetarian
2. Lacto-vegetarian
unsplash.com/Saurav Rastogi Lacto-vegetarian hampir mirip dengan vegan, tetapi mereka masih mengonsumsi susu dan produk olahannya seperti keju dan yoghurt.
Dalam sebuah penelitian, menjadi lacto-vegetarian dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung, penurunan berat badan, mengurangi risiko terhadap penyakit kanker, dan mengontrol gula darah.
Makanan yang dikonsumsi adalah sayur, buah, legume, lemak sehat, biji-bijian, tahu, tempe, kacang-kacangan, serta susu dan produk olahannya.
3. Ovo-vegetarian
pexels.com/Buenosia Carol Kalau lacto-vegetarian tidak makan telur, pada ovo-vegetarian telur (serta produk olahannya seperti mayones) boleh dikonsumsi sebagai menu tambahan selain menu nabati.
Biasanya, jenis vegetarian ini dipilih karena beberapa orang mengalami kesulitan untuk memenuhi asupan nutrisi lewat pola makan vegan yang ketat. Selain itu, ovo-vegetarian juga bisa menjadi menjadi pilihan tepat untuk kamu yang punya alergi susu.
Manfaat dari ovo-vegetarian serupa dengan pola makan vegetarian pada umumnya, yaitu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Selain itu, pola makan ini juga dapat meningkatkan kesehatan usus dan membantu menurunkan berat badan secara sehat.
4. Lacto-ovo vegetarian
Unsplash.com/Louis Hansel @shotsoflouis Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Lacto-ovo vegetarian lebih fleksibel. Selain menu utama berupa produk nabati, mereka tetap bisa mengonsumsi produk hewani non daging seperti telur serta susu dan produk olahannya.
Sebelum seseorang memutuskan untuk menjadi lacto-ovo vegetarian, perlu perencanaan matang untuk mengetahui kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh terutama protein, zat besi, seng, dan asam lemak omega-3.
5. Pescatarian
unsplash.com/Nick Fewings Secara sederhana, pescatarian yang muncul pada awal tahun 1990-an awal ini adalah seorang vegetarian yang mengonsumsi ikan, tapi tidak makan daging.
Selain boleh makan telur dan produk susu, makanan utama lainnya adalah protein hewani dari laut seperti ikan, udang, cumi, kerang, dan lain sebagainya.
Diet pescatarian disebut-sebut bisa melindungi kamu dari kanker kolorektal. Menurut sebuah studi tahun 2015, sebanyak 77.650 orang mencoba melakukan diet tersebut. Hasilnya, usus mereka jauh lebih sehat serta risiko untuk terkena kanker kolorektal menurun.
6. Pollotarian
pexels.com/Katarina Pjatakova Mungkin tak banyak orang yang tahu tentang jenis vegetarian ini. Secara bahasa, kata “pollo” berarti ayam dalam bahasa Spanyol. Dianggap sebagai semi-vegetarian, pollotarian merupakan seorang vegetarian yang mengonsumsi daging ayam, tapi tidak makan daging merah dan produk babi.
Orang yang mengonsumsi produk nabati, daging ayam, ditambah dengan ikan atau makanan laut lainnya sering disebut pesce-pollotarian.
Karena asupan daging merah rendah tetapi asupan nabatinya tinggi, pollotarian dapat menurunkan risiko penyakit jantung, beberapa jenis kanker, dan diabetes tipe 2, sekaligus membantu menurunkan berat badan.
Baca Juga: Berniat Menjadi Vegan? Ketahui 7 Fakta Pentingnya Ini Dulu