TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain Membahagiakan, Aktivitas Kreatif Juga Bermanfaat bagi Kesehatan

Kegiatannya seperti menulis, menggambar, atau menari

Freepik.com/freepik

Kreativitas menjadi pemantik hasrat kebahagiaan dalam bentuk ekspresi diri untuk meningkatkan pengembangan keterampilan.

Aktivitas kreatif sering dikaitkan dengan proses penciptaan, pembuatan karya, serta gairah melakukan suatu hal, seperti menulis atau bermain peran. Kebanyakan orang melakukannya didasari oleh minat atau keinginan memuaskan hobi. 

Melakukan aktivitas kreatif sesuai minat dan bakat tampaknya tidak hanya mendatangkan kebahagiaan. Penelitian pun menunjukkan jika aktivitas kreatif dapat bermanfaat, khususnya terkait isu kesehatan secara kompleks. Berikut ini penjelasannya!

1. Melepaskan imajinasi dalam kebebasan berekspresi

freepik.com/wayhomestudio

Sebagian besar orang melakukan aktivitas kreatif karena hobi, sedangkan yang lain melakukannya karena tuntunan pekerjaan. Keduanya tidak perlu diperdebatkan, karena pada dasarnya esensi dari aktivitas kreatif sama, yaitu melepaskan imajinasi dan kebutuhan berekspresi secara bebas. 

Fakta menarik yang tidak boleh dilupakan ialah mengenai kehidupan prasejarah, di mana nenek moyang telah meninggalkan jejak-jejak aktivitas kreatif berupa coretan sederhana di dinding gua. Melalui proses panjang, manusia akhirnya belajar melakukan aktivitas kreatif seperti membuat perkakas, memasak makanan, serta menerapkan teknik berburu dan meramu.

Melalui narasi sederhana di atas, maka cukup jelas bahwa manusia tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kreatif. Kebutuhan menciptakan sesuatu nyatanya sudah mendarah daging dalam diri manusia, khususnya dari kacamata historis. 

Baca Juga: 6 Hubungan Seni dan Kesehatan Mental, Bisa Kurangi Depresi Seseorang

2. Mengatasi trauma dan mengelola emosi negatif

freepik.com/master1305

Aktivitas kreatif seperti menggambar, melukis, atau membuat gerabah terbukti secara ilmiah dapat membantu mengatasi berbagai jenis trauma.

Sebuah studi dalam American Journal of Public Health tahun 2009 menjelaskan, seni membantu orang mengungkapkan pengalaman yang terlalu sulit diungkapkan dalam kata-kata.

Peneliti studi tersebut, Heather L. Stuckey dan Jeremy Nobel menambahkan, ekspresi diri yang realistis mungkin berkontribusi pada pemeliharaan atau rekonstruksi identitas secara positif. 

Sejumlah penelitian juga menemukan fakta menarik terkait aktivitas menulis (tulisan ekspresif) yang mengharuskan partisipan menceritakan pengaruh sebuah peristiwa dalam hidup mereka. Hasilnya, menulis ekspresif dapat membantu mengatasi trauma dan mengelola emosi negatif.

3. Meningkatan kesejahteraan psikologis

freepik.com/freepik

Studi yang terpublikasi dalam Personality and Social Psychology Bulletin tahun 2001 melibatkan penulisan ekspresif partisipan dan pengalaman positif serta hal terbaik yang ingin dikembangkan di masa depan. Hasilnya terbukti memiliki korelasi yang menyatakan terjadinya peningkatan kesejahteraan secara psikologis.

Sementara itu, efek serupa juga tercatat dalam studi tahun 2004 di Journal of Research in Personality, yang mana peneliti meminta partisipan untuk menulis (aktivitas kreatif) terkait pengalaman positif. 

4. Meningkatkan kinerja otak secara lebih optimal

freepik.com/katemangostar

Menurut kajian tahun 2014 dalam Psychological Science, aktivitas kreatif (menulis) dapat membantu meningkatkan proses pembelajaran dan menghafal materi. Namun, yang perlu ditekankan di sini ialah, peneliti menyarankan untuk menggunakan gaya lama yakni menulis menggunakan pena dan kertas, bukan menulis dengan keyboard di laptop.

Selain menulis, bermain musik juga memiliki dampak signifikan pada kemampuan komunikasi dan area tertentu di otak. Hal ini diperkuat oleh kajian dalam jurnal Brain Sciences tahun 2014. Kajian tersebut menjelaskan jika individu yang tengah fokus pada pelatihan musik, seperti belajar cara memainkan alat musik, telah meningkatkan konektivitas antara dua belahan di otak. 

Aktivitas kreatif lain yang juga dapat meningkatkan kinerja otak yaitu bermain peran. Sebuah studi dalam Journal of Aging and Health tahun 2004 menemukan, partisipasi dalam pertunjukan teater meningkatkan kesejahteraan secara psikologis setelah 4 minggu dan menunjukkan fungsi kognitif yang lebih baik. Secara khusus, partisipan mengalami peningkatan mulai dari penambahan kosakata dan kemampuan pemecahan masalah.

Baca Juga: 7 Manfaat Kesehatan Mendengarkan Musik, Seberapa Sering?

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya