TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Hal seputar Fenomena Tidur yang Ternyata Cuma Mitos Belaka

Mengingat mimpi dengan jelas tanda tidurmu nyenyak?

unsplash.com/Kinga Cichewicz

Tidur adalah suatu kebutuhan bagi semua manusia. Tidur masih merupakan suatu misteri, sehingga memunculkan banyak mitos yang tak jelas kebenarannya. Dari situ, para peneliti melakukan observasi guna membuktikan apakah mitos yang beredar tersebut didukung fakta ilmiah.

Merangkum dari beberapa sumber, berikut ini adalah berbagai kabar seputar tidur yang ternyata cuma mitos alias kebenarannya tidak terbukti. Simak sampai habis, ya!

1. Otak manusia mati total selama tidur 

unsplash.com/David Matos

Tentu saja ini cuma mitos! Faktanya, ketika kita tertidur, otak kita masih dalam keadaan aktif dan berfungsi dengan baik. Ini dibuktikan dengan tubuh yang masih bernapas saat kita terlelap, yang mana ini menandakan bahwa kinerja otak masih berjalan.

Ada empat tahapan tidur yang perlu kamu tahu, yaitu tiga tahapan tidur non-rapid eye movement (REM) dan satu tahapan tidur REM, serta terjadi dalam 5-6 kali pengulangan. Pada masing-masing dari empat fase tersebut, otak menunjukkan pola gelombang dan aktivitas saraf tertentu.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa ketika manusia tertidur, otak masih beraktivitas dan tidak pernah mati total.

Baca Juga: 7 Penyebab Sebenarnya Mata Kedutan, Jangan Percaya Mitos!

2. Orang yang mengingat mimpinya dengan jelas menandakan bahwa tidurnya sangat nyenyak

freepik.com/javi_indy

Pernah tidak kamu terbangun dengan ingatan mimpi yang terekam jelas? Ternyata, ini menandakan kualitas tidur kamu tidak baik.

Kebanyakan orang mengalami mimpi setiap malam, tetapi biasanya mimpi tersebut dalam tahap REM, sehingga mudah terlupakan. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Science tahun 2019 yang diterbitkan oleh American Association for the Advancement of Science, neuron tertentu yang aktif selama tidur REM mungkin secara aktif juga menekan ingatan akan mimpi itu sendiri, juga menghambat hipokampus, yakni wilayah otak utama untuk penyimpanan memori.

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2013 merekrut individu yang cenderung mengingat mimpi mereka hampir setiap malam. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa orang-orang tersebut lebih sering terbangun pada malam hari daripada orang-orang yang lebih jarang mengingat mimpinya.

Fakta di atas menunjukkan bahwa orang yang mengingat mimpinya kemungkinan mengalami kurang tidur.

3. Dilarang membangunkan orang yang berjalan sambil tidur

pixabay.com/ID21150

Banyak orang yang menganggap bahwa kalau kita membangunkan orang yang berjalan sambil tidur (sleepwalking), maka orang tersebut bisa kena serangan jantung bahkan bisa mengakibatkan kematian. Katanya, penyebabnya karena ketika dibangunkan dari tidur berjalannya itu, orang tersebut akan merasa kebingungan dan ketakutan. Bagaimana kebenarannya?

Ternyata, anggapan di atas tidak akan terjadi bila kita membangunkan orang tersebut dengan cara yang lembut. Sering kali, orang yang sleepwalking dapat melukai dirinya sendiri ketika melangkah dengan mata terpejam. Untuk itu, cara terbaik adalah membujuk atau menuntunnya kembali ke tempat tidur dengan hati-hati.

Selain itu, hindari menggunakan nada suara tinggi dan jangan menahannya secara fisik, kecuali bila orang tersebut dalam keadaan bahaya.

4. Minum alkohol sebelum tidur bisa bikin tidurmu nyenyak

pexel.com/Mahrael Boutros

Tak sedikit, lho, orang yang beranggapan bahwa tidur dalam keadaan mabuk akan membuat tidur lebih nyenyak dan terbangun lebih lama dari biasanya. Ini sama sekali tidak benar!

Sebaliknya, kualitas tidur di bawah pengaruh alkohol lebih buruk dibandingkan dengan tidur tanpa alkohol. Kenapa?

Alkohol membuat siklus pengulangan non-REM dan REM yang terjadi dalam keadaan tidur akan rusak. Akibatnya, meskipun alkohol membuat kita tertidur lebih cepat, tetapi tidurmu tidak akan menyegarkan karena efek dari alkohol tersebut.

5. Keju dan beberapa makanan lainnya akan membantu tertidur lebih cepat

unsplash.com/Eric Dungan

Mitos yang satu ini cukup terkenal. Namun, faktanya hal tersebut tidak berlaku pada semua orang. Konsumsi keju atau makanan lainnya dalam porsi yang berlebihan malah akan membuat usus kita aktif mencerna makanan tersebut.

Bila usus merasa tidak nyaman, kita malah akan lebih sering terjaga pada malam hari. Seperti yang sudah dijelaskan di poin nomor 2, bahwa orang yang sering terjaga akan mengalami jam tidur yang kurang dan mimpi yang tidak menyenangkan.

Studi dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews tahun 2010 menyelidiki kandungan triptofan (yang terdapat dalam susu, daging kalkun, dan keju). Dari situ, belum ditemukan efek luar biasa pada tidur. Selain itu, kadar asam dalam satu porsi keju atau daging kalkun tidak cukup tinggi untuk membuat perbedaan pada efeknya saat tidur.

Baca Juga: 15 Mitos dan Fakta tentang AIDS yang Harusnya Semua Orang Pahami

Writer

Ine Novita

Mari berbagi kisah bersamaku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya