TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Kebiasaan 'Makan Sehat' yang Ternyata Buruk untuk Tubuh

Jangan terjebak dalam kebiasaan buruk ini, ya!

Ilustrasi kesalahan makan sehat (eatthis.com)

Sejak dunia dilanda oleh pandemik COVID-19, semakin banyak orang sadar akan pentingnya menerapkan pola makan yang sehat. Semua dilakukan untuk menjaga agar tubuh tetap sehat dan imun selalu kuat. Ada pula yang melakukannya agar berat badan tetap ideal, sehingga terhindar dari berbagai penyakit.

Namun, tak jarang, niat tersebut tidak diiringi dengan pemahaman yang benar. Akibatnya, banyak orang salah langkah atau terlalu berlebihan dalam menjalankan pola makan yang sehat tersebut. Kebiasaan yang dianggap sehat ternyata malah berdampak buruk untuk tubuh. 

Ingin tahu kebiasaan "makan sehat" apa saja yang sebenarnya tidak disarankan? Simak berikut ini!

1. Mengurangi kalori terlalu ekstrem

Ilustrasi perempuan tidak mau makan (fitnessgoals.com)

Saat menerapkan pola makan sehat, banyak orang tergoda untuk mengurangi "jatah" kalori per hari. Akibatnya, kamu menebas habis porsi makan. Misalnya, jika sebelum ini kamu biasa mengonsumsi lima sendok nasi, sekarang kamu merasa harus menguranginya hingga satu sendok saja. 

Kebiasaan yang terlalu ekstrem ini tidak disarankan. Kamu tidak akan bisa melakukan pola makan ini secara konsisten. Sebab, tubuh merasa tidak nyaman karenanya. Ini juga membuatmu sulit beraktivitas karena tak mendapatkan energi yang cukup.

Selain itu, ketika tak ada kalori, tubuh akan menggantinya dengan membakar lemak. Hal ini akan memperlambat metabolisme, sehingga otot jadi lebih lemah daripada sebelumnya. 

2. Menghindari semua jenis karbohidrat

ilustrasi sumber karbohidrat (freepik.com/freepik)

Karbohidrat sering dipandang sebagai sumber masalah. Asupan tersebut dianggap tidak sehat, meningkatkan berat badan, dan menjadi alasan gagalnya diet seseorang. Padahal, ini tidak selalu benar, lo. 

Karbohidrat memang mengandung kalori yang bisa meningkatkan berat badan jika kamu mengonsumsinya dalam jumlah besar. Namun, tubuh masih membutuhkannya untuk mendapatkan energi.

Alih-alih menghindari sepenuhnya, kamu disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks yang lebih berserat. Contohnya apel, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, buah beri, oat, ubi, dan lain sebagainya. Makanan itu akan membuatmu kenyang lebih lama.

Baca Juga: 7 Gerakan Stretching Terbaik untuk Atasi Insomnia, Tidur Jadi Nyenyak

3. Terlalu banyak makan yoghurt

Ilustrasi yoghurt (pexels.com/Daria Shevtsova)

Yoghurt adalah salah satu makanan sehat dan sering dimasukkan dalam pola diet. Memang tak salah, olahan susu ini kaya akan protein, mengandung banyak vitamin, dan memiliki probiotik yang bagus untuk tubuh. 

Akan tetapi, yoghurt tidak disarankan untuk dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah yang besar. Berikut ini efek samping yang mungkin kamu alami:

  • Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi yoghurt yang mengandung gula, kadar gula darah akan meningkat;
  • Perut mudah kembung;
  • Berat badan bisa meningkat akibat gula dan lemak jenuh yang terkandung di dalam yoghurt.

Sebaiknya batasi konsumsinya hanya tiga cup kecil setiap hari agar tidak mengalami efek samping di atas. 

4. Terlalu fokus pada dressing saat makan salad

Ilustrasi salad (pexels.com/Filio Christofi)

Salad memang jadi jauh lebih enak ketika kita menuangkan dressing ke atasnya. Ada yang berupa mayones, minyak zaitun, caesar dressing, thousand island, ranch, dan lain sebagainya. Tak sedikit pula orang yang hanya mau makan salad ketika ada dressing-nya.  

Akan tetapi, ini bukanlah tindakan yang benar. Faktanya, sebagian dressing justru mengandung zat-zat yang buruk jika dikonsumsi terus-menerus. Ada yang mengandung banyak sodium, gula, lemak trans, dan pengawet. 

5. Terlalu banyak konsumsi protein

Ilustrasi sumber protein (dietdoctor.com)

Protein merupakan zat yang sangat penting untuk tubuh. Ia berkontribusi besar dalam pertumbuhan otot, memperbaiki jaringan, sistem metabolisme, dan lain sebagainya. Walaupun begitu, kamu tidak disarankan untuk mengonsumsinya dalam jumlah ekstrem atau terlalu banyak. 

Kenapa demikian? Dilansir Insider, seorang ahli gizi asal Amerika Serikat menerangkan bahwa kelebihan protein dapat menyebabkan dehidrasi dan meningkatkan jumlah lemak dalam tubuh. Apalagi jika kamu mengonsumsinya di malam hari. Sebaiknya, konsumsilah protein dalam jumlah yang terkontrol. 

6. Selalu mencari makanan berlabel rendah lemak

Ilustrasi makanan rendah lemak (dietdoctor.com0

Banyak orang yang mengasosiasikan makanan berlabel "rendah lemak" sebagai pilihan yang lebih sehat. Namun, ternyata kenyataannya tidak selalu begitu. Tak jarang, makanan yang diklaim rendah lemak justru mengandung lebih banyak gula dan bahan-bahan tak sehat lainnya. 

Berikut ini sejumlah makanan berlabel "rendah lemak" yang sebaiknya kamu hindari:

  • Selai;
  • Cereal bar;
  • Kukis;
  • Yoghurt dengan tambahan rasa;
  • Dressing salad.

Untuk memastikan kandungan produk, kamu tak boleh malas cek label nutrisi yang ada di kemasan, ya!

7. Berhenti makan sekelompok makanan sekaligus

Ilustrasi makan (pexels.com/Pixabay)

Tubuh kita membutuhkan berbagai jenis makanan untuk mencukupi semua nutrisi yang diperlukan. Maka dari itu, berhenti mengonsumsi sekelompok makanan sepenuhnya bukanlah keputusan yang baik, kecuali kamu memang memiliki pantangan makan untuk alasan kesehatan. 

Kamu disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bervariasi. Mulai dari daging, ikan, sayuran, buah-buahan, produk susu, dan bahkan karbohidrat. Dengan begitu, tubuh bisa berfungsi secara maksimal. 

Baca Juga: Perempuan Lebih Rentan Terkena Penyakit Jantung? Berikut 5 Faktanya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya