Mengenal Operasi Testis: Prosedur, Tujuan, dan Risikonya
Beberapa penyebab, memerlukan tindakan segera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Operasi testis merupakan tindakan struktural guna memperbaiki masalah testis, seperti kanker atau testis yang gak berbentuk. Dokter dapat mengambil tindakan ini apabila perlu menghilangkan atau mengonstruksi testis untuk mengatasi kelainan yang ada.
Prosedur ini diambil guna mencegah komplikasi, penyebaran penyakit tertentu, atau mencapai dan mempertahankan kesuburan. Lalu, bagaimana prosedurnya?
Prosedur operasi testis
Bedah testis adalah tindakan untuk mengatasi gangguan bawaan atau masalah kesehatan yang muncul pada testis. Guna mengatasi rasa sakit, dokter akan memberikan anestesi umum selama proses pembedahan.
Prosedur operasi testis tergolong singkat dan seringkali hanya melibatkan satu bagian testis. Namun, gak jarang juga dilakukan tindakan pada kedua testis apabila mengalami kanker atau kondisi yang mengharuskan demikian. Khususnya, ketika memperbaiki struktur di dekatnya, seperti kantung kemih atau prostat.
Pertama, dokter akan membuat sayatan kecil di dalam atau dekat skrotum atau kantung penahan testis. Tindakan awal ini dapat membuka jalan dan memengaruhi korda spermatika. Nah, ini merupakan struktur testis yang mengandung vas deferens atau tabung untuk menyalurkan sperma dan pembuluh darah serta epididimis atau tabung melingkar tempat penyimpanan sperma.
Setelah terbuka, barulah dokter melakukan tindakan sesuai kondisi pasien. Dalam beberapa kasus, pengangkatan testis secara keseluruhan mungkin saja terjadi. Dengan catatan, manfaat yang didapat lebih dari kemungkinan risiko efek samping.
Operasi testis dilakukan oleh seorang dokter urologis yang memiliki spesialisasi di bidang pembedahan kemih dan sistem reproduksi laki-laki. Ada kalanya dokter gak melakukan bedah fisik melainkan secara laparoskopi, yakni tindakan bedah minimal invasif menggunakan alat bantu berkamera.
Tindakan bedah testis ini merupakan pilihan apabila pengobatan non bedah gak mampu mengatasi kondisi kesehatan. Jika pasien memiliki infeksi akut yang dapat memengaruhi dan dipengaruhi oleh prosedur bedah testis, maka dokter akan menundanya terlebih dahulu hingga infeksi teratasi.
Baca Juga: 8 Penyebab Sakit pada Testis yang Paling Umum, Hati-hati!
Baca Juga: Operasi Bariatrik: Prosedur, Manfaat, dan Risikonya