TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Air Ketuban dan Keputihan, Calon Ibu Wajib Tahu

Agar tidak panik ketika melihatnya

ilustrasi ibu hamil (freepik.com/freepik)

Kamu mungkin berpikir bahwa keputihan dan air ketuban ialah dua hal berbeda. Walaupun berbeda, tapi kedua jenis sekresi ini bisa membingungkan. Terutama pada ibu hamil yang memasuki trimester akhir.

Perbedaan air ketuban dan keputihan bisa jadi samar. Pasalnya, terdapat peningkatan kuantitas keputihan dan kemungkinan pecah ketuban sebelum melahirkan. Bagaimana cara membedakannya?

Perbedaan air ketuban dan keputihan

Air ketuban merupakan cairan yang mengelilingi janin selama dalam kandungan, melansir March of Dimes. Cairan ini keluar sebagai tanda janin mendekati masa kelahiran.

Kamu mungkin membayangkan pecah ketuban layaknya air terjun atau semburan kencang seperti yang terlihat dalam film. Itu memang bisa saja terjadi, tetapi air ketuban sering kali keluar sedikit demi sedikit sehingga membuatnya tersamarkan dengan keputihan.

Apalagi peningkatan volume keputihan selama masa kehamilan adalah hal wajar. Pasalnya, kondisi tersebut dapat membantu melindungi bakteri atau infeksi yang mungkin masuk dari vagina.

Alhasil, hal ini kerap kali membuat ibu hamil bingung. Bagaimana cara mengetahui perbedaan air ketuban dan keputihan di saat yang seperti ini?

1. Perhatikan konsistensi

ilustrasi lendir (pexels.com/cottonbro)

Jika keduanya dibandingkan, air ketuban memiliki konsistensi yang lebih cair. Kamu tidak akan mendapati air ketuban lengket di pakaian dalam. Sebaliknya, kamu mungkin merasa seperti buang air kecil.

Sementara itu, keputihan jauh lebih kental dibanding air ketuban. Kamu dapat melihatnya seperti lendir yang sedikit lengket. Biasanya, keputihan pun menempel di celana dalam.

2. Intensitas keluarnya

Seperti disebutkan sebelumnya, air ketuban bisa keluar dengan deras ataupun perlahan-lahan. Jika kamu merasakan adanya dorongan aliran yang kuat, itu jelas air ketuban, bukan keputihan.

Lantas, bagaimana cara membedakannya jika proses keluaran air ketuban perlahan? Untuk itu, coba kenakan celana dalam yang kering. Jika mendapati cairan dan terjadi berulang tiap kali berganti, maka itu adalah air ketuban. Sementara, keputihan atau urine mungkin tidak berlanjut langsung setelah kamu ganti pakaian dalam.

Baca Juga: Bagaimana Rasanya Mengalami Pecah Ketuban?

3. Tingkat keasaman

ilustrasi keputihan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Jika dibandingkan, air ketuban dan keputihan memiliki tingkat keasaman yang berbeda. Cairan ketuban biasanya memiliki pH 7,1-7,3, sedangkan sekresi vagina normal memiliki pH 4,5-6,0, melansir StatePearl.

Untuk mendeteksinya, dapat menggunakan kertas lakmus. Dilansir Vinmec, jika kertas lakmus berubah warna menjadi biru tua, kemungkinan besar cairan yang keluar adalah air ketuban.

4. Warna dan aroma

Berkaitan dengan konsistensi, perhatikan juga warna dan aroma cairan yang keluar. Air ketuban kerap umumnya sedikit berwarna kecokelatan atau kuning. Meski demikian, cairan ini cenderung tidak berbau, melansir Cleveland Clinic.

Di sisi lain, keputihan biasanya bertekstur dengan warna milky white. Warna tersebut dapat berubah menjadi lebih pekat jika ada masalah pada kesehatan tubuh.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya