Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Asam urat adalah produk limbah, hasil metabolisme makanan yang mengandung purin. Dalam tubuh, asam urat akan dibuang oleh ginjal lewat urine. Bagaimana cara mengatasi kadar asam urat yang tinggi?
Sebelum menjawabnya, perlu diketahui bahwa akibat mengonsumsi terlalu banyak purin, atau tubuh tidak bisa membuang limbah ini dengan cepat, kadar asam urat dalam darah jadi tinggi, menyebabkan kondisi yang disebut hiperurisemia.
Hiperurisemia ini dapat memicu penyakit yang disebut gout, yaitu artritis atau radang sendi sebagai akibat penumpukan kristal asam urat. Kadar asam urat yang tinggi juga bisa menyebabkan darah dan urine bersifat asam, yang akan mengganggu kesehatan.
Untuk mengatasi kadar asam urat yang tinggi, kamu bisa melakukan cara-cara alami sebagai berikut untuk menurunkannya.
1. Menurunkan berat badan
Tanpa kamu sadari, berat badan berlebih bisa berpengaruh terhadap produksi asam urat dalam tubuh. Hal ini dibuktikan lewat studi yang dimuat dalam Journal of Biological Chemistry.
Pengamatan terhadap tikus percobaan menunjukkan bahwa jaringan adiposa (jaringan tubuh yang menyimpan energi dalam bentuk lemak), dapat menghasilkan asam urat lewat aktivitas xantin oksidoreduktase, dan aktivitas ini terlihat lebih tinggi terjadi pada tikus yang obesitas dibanding tikus kontrol.
Selain memengaruhi aktivitas jaringan adiposa, berat badan berlebih juga dapat menghambat proses penyaringan asam urat oleh ginjal. Karena itu, salah satu upaya penting agar asam urat kamu bisa turun adalah dengan menurunkan berat badan hingga mencapai berat ideal.
Meski begitu, hindari penurunan berat badan dengan cara ekstrem atau yang memberikan hasil drastis. Mengutip Healthline, kehilangan berat badan yang terlalu cepat juga dapat memicu peningkatan asam urat.
Maka dari itu, turunkan berat badan secara sehat, yaitu itu dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, rutin olahraga, tidur cukup, serta kelola stres dengan baik.
Baca Juga: Menyiksa! Inilah Gejala-gejala Asam Urat dan Faktor Risikonya
2. Hindari konsumsi gula berlebihan
Jenis makanan atau minuman manis yang kita konsumsi sehari-hari umumnya menggunakan jenis gula rafinasi, yakni pemanis yang berasal dari gula bit dan gula tebu, dan telah mengalami berbagai proses pemurnian.
Contoh gula rafinasi adalah gula pasir yang merupakan jenis gula sukrosa (gabungan fruktosa dan glukosa), serta sirop jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup/HFCS) yang biasa digunakan pada minuman bersoda, sereal, dan jenis makanan olahan lainnya.
Diketahui, jenis gula rafinasi lebih cepat diserap oleh tubuh dibanding pemanis alami, misalnya yang terdapat pada buah-buahan. Selain bisa menyebabkan lonjakan gula darah, konsumsi fruktosa juga meningkatkan risiko hiperurisemia.
Penelitian yang terbit di jurnal Arthritis Research & Therapy menyimpulkan, konsumsi minuman manis yang mengandung fruktosa dapat meningkatkan kadar serum urate dan meningkatkan risiko penyakit radang sendi (gout), terutama bagi mereka yang memiliki indeks masa tubuh berlebih (kelebihan berat badan).
Studi lain yang diterbitkan di jurnal Diabetes menemukan, konsumsi gula tak hanya bisa meningkatkan risiko obesitas dan diabetes, tapi juga dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat.
Selain dapat memicu produksi asam urat lewat lever atau hati, asupan fruktosa juga dapat merangsang sintesis asam urat dari prekursor asam amino, seperti glisin.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Mengurangi jenis makanan tinggi purin
Cara alami lainnya yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi kadar asam urat tinggi adalah dengan mengurangi konsumsi jenis makanan yang tinggi akan purin.
Melansir Medical News Today, purin akan dipecah oleh tubuh dan menghasilkan asam urat. Asupan berlebih makanan tinggi purin dapat memicu peningkatan kadar urine yang kemudian menyebabkan gout.
Ada beberapa jenis makanan tinggi purin yang sebaiknya kamu kurangi konsumsinya, yakni daging hewan liar seperti daging rusa, ikan sarden, ikan teri, minuman beralkohol, makanan tinggi lemak seperti daging asap, daging merah, produk susu, kemudian ada jeroan, serta makanan dan minuman yang manis.
Sementara itu, jenis makanan dengan kadar purin sedang antara lain adalah deli meat, ham, daging sapi, daging unggas (ayam dan bebek), dan jenis makanan laut seperti lobster, kerang, kepiting, dan udang.
4. Perbanyak makan serat
freepik.com/kamranaydinov Ada banyak manfaat yang akan kamu dapatkan dengan banyak mengonsumsi serat. Di antaranya adalah membuatmu tidak mudah lapar, sehingga bisa membantu menurunkan berat badan, melancarkan sistem pencernaan, menyeimbangkan kadar gula darah dan tingkat insulin, serta mengatasi peradangan yang disebabkan asam urat.
Sebuah penelitian yang terbit dalam Journal of Leukocyte Biology tahun 2017 menunjukkan, diet tinggi serat kemungkinan besar dapat menghambat peradangan terkait asam urat yang disebabkan pembentukan kristal monosodium urate (MSU).
Para peneliti menemukan, makanan tinggi serat dapat memicu mikroorganisme usus untuk menghasilkan asam lemak rantai pendek atau short chain fatty acids (SCFA), yang kemudian mendorong terjadinya neutrophil apoptosis dan efferocytosis, proses kimia dalam tubuh yang dapat menghambat peradangan.
Selain itu, diet tinggi serat juga dapat meningkatkan produksi sitokin antiinflamasi pada sendi lutut, yang bisa melindungi lutut dari kerusakan. Dengan manfaatnya ini, para peneliti melihat potensi besar serat di bidang pengobatan asam urat maupun radang sendi.
Karena itu, mulai sekarang selalu lengkapi ya, menu harianmu dengan sumber serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, serta kacang-kacangan.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Meningkatkan Kadar Asam Urat, Batasi Konsumsinya
