TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enak sih, tapi Makanan dan Minuman Ini Bisa Merusak Jantungmu

Di balik kelezatannya ternyata menyimpan risiko kesehatan

pixabay.com/stivianputra87

Walaupun ukurannya cuma sebesar kepalan tangan, peranan organ jantung sangat vital. Jantung bertugas memompa darah yang berisi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh serta membuang zat-zat sisa dari dalam tubuh. Jantung yang berfungsi normal bisa mengangkut lebih dari 14.000 liter darah dalam sehari.

Gaya hidup yang tidak sehat, salah satunya pola makan yang buruk, bisa menyebabkan kerusakan jantung. Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angka penderita penyakit jantung semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1.000 masyarakat Indonesia diperkirakan memiliki penyakit tersebut.

Untuk mencegahnya, selain memperbanyak konsumsi makanan yang baik untuk jantung seperti buah dan sayur, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang mesti dikurangi atau dibatasi konsumsinya karena bisa berdampak buruk pada jantung. Apa saja? Ini daftarnya!

1. Minuman bersoda 

pexels.com/@karolina-grabowska

Bukan rahasia kalau minuman bersoda tak baik bagi kesehatan tubuh. Lantas, banyak orang beralih ke minuman soda diet karena dikatakan memiliki sedikit atau nihil kandungan gula, sehingga dianggap minim risiko.

Faktanya, baik reguler maupun soda diet, minuman bersoda dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Sebuah penelitian dalam jurnal Current Developments in Nutrition melibatkan 2019 partisipan bebas diabetes dan stroke. Hasilnya, minuman bersoda dengan pemanis alami maupun pemanis buatan seperti pada soda diet sama-sama berpotensi menyebabkan diabetes.

Melansir WebMD, orang-orang dengan diabetes dua kali lebih berisiko terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan dengan orang-orang yang tanpa diabetes. 

Berdasarkan data dari National Heart Association tahun 2012, 65 persen orang-orang dengan diabetes meninggal dunia akibat penyakit jantung dan stroke. Dengan kata lain, menghindari faktor risiko diabetes juga turut mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke.

Penelitian lain yang dimuat dalam jurnal Archives of Cardiovascular Diseases menemukan, konsumsi minuman bersoda apa pun jenisnya sama-sama meningkatkan risiko hipertensi.

Mengutip laman resmi Direktorat P2PTM Kementerian Kesehatan RI, hipertensi yang tidak terkontrol bisa mengakibatkan berbagai komplikasi. Di antaranya adalah penyakit jantung, penyakit ginjal, stroke, gangguan saraf, penyakit pembuluh darah tepi, kerusakan mata, hingga gangguan otak (serebral).

Baca Juga: Jantung Berdebar Cepat saat Bangun Tidur, Ini 15 Penyebabnya

2. Daging merah 

pixabay.com/ritae

Banyak mengonsumsi daging merah diketahui berisiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular, yakni penyakit yang disebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah, yang paling dikenal adalah penyakit jantung dan stroke.

Melansir Science Daily, ada penelitian yang mengungkapkan bahwa makan dua porsi daging merah, daging olahan, ataupun daging unggas per minggu, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 3-7 persen. Sementara itu, makan dua porsi daging merah atau daging olahan (tanpa daging unggas) per minggu, meningkatkan risiko kematian hingga 3 persen.

Oleh sebab itu, penting sekali menjaga pola makan sehat bergizi seimbang. Kurangi konsumsi daging merah dan daging olahan seperti bakso, nugget, ham, bacon, dan sebagainya. Selingi asupan protein dari berbagai sumber, seperti ikan, tahu, atau tempe agar kebutuhan protein tercukupi tanpa meningkatkan risiko penyakit.

3. Saus tomat 

freepik.com/vectorjuice

Banyak yang masih tidak menyadari bahwa makanan pelengkap pun bisa berisiko terhadap kesehatan jantung

Misalnya, melansir Eat This, Not That!, saus tomat yang biasa ditambahkan pada makanan mengandung pemanis tambahan serta kadar garam tinggi. Asupan tinggi garam bisa meningkatkan risiko hipertensi, salah satu penyebab penyakit jantung.

4. Jus buah dalam kemasan 

pikrepo.com

Jus buah memang menyehatkan. Hanya saja, bila yang dipilih adalah jus kemasan yang umum tersedia di swalayan, biasanya mengandung pemanis tambahan serta berbagai zat pengawet. Tentu saja ada risiko kesehatan di baliknya.

Berdasarkan penelitian dalam jurnal Nutrients, konsumsi karbohidrat olahan, terutama minuman dengan pemanis tambahan, sebanyak 1 atau 2 porsi per hari, bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular hingga 10-20 persen.

Sebaliknya, makan biji-bijian utuh seperti gandum, oat, sorgum, atau jagung sebanyak 1 atau 2 porsi setiap hari akan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular sebanyak 10-20 persen.

Hasil temuan di atas bisa jadi acuan pola makan sehatmu. Sebaiknya buat sendiri jus buahmu tanpa tambahan pemanis, atau lebih baik lagi bila buah dikonsumsi segar.

Baca Juga: Sahabat Jantung, Perbanyaklah Konsumsi 9 Kacang-kacangan Ini

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya