5 Tips Ampuh Detoksifikasi Tubuh Hanya dalam 24 Jam, Ingin Coba?
Detoksifikasi tubuh untuk menjaga badan tetap sehat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Detoksifikasi sebenarnya tidak begitu penting, karena tubuh sudah memiliki mekanisme alami dalam membuang racun, menjaga badan tetap sehat. Akan tetapi, akibat pola hidup yang kurang baik, kecepatan tubuh dalam membuang toksin tidak sebanding dengan jumlahnya.
Hal ini yang bisa mengakibatkan berbagai gangguan metabolisme sehingga diperlukan proses detoksifikasi.
"Salah satu efek negatif dari pola makan dan minum yang buruk selama waktu tertentu adalah kerusakan metabolisme," ujar Sarah Asay, Direktur Nutrisi dan Pengembangan Produk di BistroMD seperti dikutip dari Byrdie.
Lebih lanjut menjelaskan, gangguan atau disfungsi metabolisme dapat ditandai dengan berat badan bertambah, tingkat kolesterol dan tekanan darah yang meningkat, kurangnya energi sehingga badan lemas, keinginan untuk makan terus, serta gangguan tidur.
Kabar baiknya, gejala-gejala tersebut bisa kamu hilangkan lewat proses detoksifikasi yang tidak membutuhkan waktu lama. Berikut langkah detoksifikasi yang dapat kamu lakukan.
1. Perbanyak tidur
Cara detoksifikasi paling sederhana yang bisa kamu lakukan adalah cukup tidur. Atur suhu kamar kamu menjadi sejuk, supaya tidur jadi lebih nyenyak.
Menurut Asay, tidur telah dikaitkan dengan penurunan berat badan, pengurangan tingkat stres dan hormon kortisol, serta dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Tidur yang cukup merupakan cara terbaik dalam detoksifikasi tubuh, dan dapat diibaratkan seperti sedang me-reset tubuh.
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Sleep, ditemukan hubungan antara durasi tidur dengan risiko obesitas pada anak-anak dan dewasa. Anak-anak yang kurang tidur (durasi <10 jam) dan orang dewasa yang tidur kurang dari 5 jam per hari, lebih cenderung terkena obesitas dibanding mereka yang cukup tidur.
Selain bisa menyebabkan berat badan bertambah, durasi tidur yang tidak tepat juga bisa meningkatkan risiko penyakit serius. Menurut studi yang diterbitkan di European Heart Journal, kurang tidur bisa meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke. Sementara itu, tidur kelamaan akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan seluruh penyakit kardiovaskular.
Dilansir Sleep Foundation, lama tidur yang direkomendasikan di tiap usia berbeda-beda. Bagi anak pra sekolah (usia 3-5 tahun), sebaiknya tidur 10-13 jam sehari. Untuk anak sekolah (usia 6-13 tahun), sebaiknya tidur 9-11 jam. Remaja berusia 14-17 tahun direkomendasikan tidur 8-10 jam. Untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun, pastikan tidur 7-9 jam. Sementara lansia yang berusia lebih dari 65 tahun, direkomendasikan tidur 7-8 jam sehari.
Baca Juga: Jaga Kesehatan, Ini 6 Bahan Alami yang Bisa Bantu Detoksifikasi Ginjal
Baca Juga: Bikin Napas Lega, Ini 5 Cara Sederhana untuk Detoksifikasi Paru-paru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.