TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Ampuh Detoksifikasi Tubuh Hanya dalam 24 Jam, Ingin Coba?

Detoksifikasi tubuh untuk menjaga badan tetap sehat 

freepik.com/look-studio

Detoksifikasi sebenarnya tidak begitu penting, karena tubuh sudah memiliki mekanisme alami dalam membuang racun, menjaga badan tetap sehat. Akan tetapi, akibat pola hidup yang kurang baik, kecepatan tubuh dalam membuang toksin tidak sebanding dengan jumlahnya.

Hal ini yang bisa mengakibatkan berbagai gangguan metabolisme sehingga diperlukan proses detoksifikasi.

"Salah satu efek negatif dari pola makan dan minum yang buruk selama waktu tertentu adalah kerusakan metabolisme," ujar Sarah Asay, Direktur Nutrisi dan Pengembangan Produk di BistroMD seperti dikutip dari Byrdie.

Lebih lanjut menjelaskan, gangguan atau disfungsi metabolisme dapat ditandai dengan berat badan bertambah, tingkat kolesterol dan tekanan darah yang meningkat, kurangnya energi sehingga badan lemas, keinginan untuk makan terus, serta gangguan tidur.

Kabar baiknya, gejala-gejala tersebut bisa kamu hilangkan lewat proses detoksifikasi yang tidak membutuhkan waktu lama. Berikut langkah detoksifikasi yang dapat kamu lakukan.

1. Perbanyak tidur

freepik.com/wirestock

Cara detoksifikasi paling sederhana yang bisa kamu lakukan adalah cukup tidur. Atur suhu kamar kamu menjadi sejuk, supaya tidur jadi lebih nyenyak.

Menurut Asay, tidur telah dikaitkan dengan penurunan berat badan, pengurangan tingkat stres dan hormon kortisol, serta dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Tidur yang cukup merupakan cara terbaik dalam detoksifikasi tubuh, dan dapat diibaratkan seperti sedang me-reset tubuh.

Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam jurnal Sleep, ditemukan hubungan antara durasi tidur dengan risiko obesitas pada anak-anak dan dewasa. Anak-anak yang kurang tidur (durasi <10 jam) dan orang dewasa yang tidur kurang dari 5 jam per hari, lebih cenderung terkena obesitas dibanding mereka yang cukup tidur.

Selain bisa menyebabkan berat badan bertambah, durasi tidur yang tidak tepat juga bisa meningkatkan risiko penyakit serius. Menurut studi yang diterbitkan di European Heart Journal, kurang tidur bisa meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung koroner dan stroke. Sementara itu, tidur kelamaan akan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan seluruh penyakit kardiovaskular.

Dilansir Sleep Foundation, lama tidur yang direkomendasikan di tiap usia berbeda-beda. Bagi anak pra sekolah (usia 3-5 tahun), sebaiknya tidur 10-13 jam sehari. Untuk anak sekolah (usia 6-13 tahun), sebaiknya tidur 9-11 jam. Remaja berusia 14-17 tahun direkomendasikan tidur 8-10 jam. Untuk orang dewasa berusia 18-64 tahun, pastikan tidur 7-9 jam. Sementara lansia yang berusia lebih dari 65 tahun, direkomendasikan tidur 7-8 jam sehari.

Baca Juga: Jaga Kesehatan, Ini 6 Bahan Alami yang Bisa Bantu Detoksifikasi Ginjal

2. Minum air putih saat bangun tidur

freepik.com/svetlanasokolova

Mulai saat ini, coba biasakan minum air putih saat bangun tidur. Menurut Asay, saat tidur, selama berjam-jam tubuh tidak mendapatkan asupan cairan. Dengan minum air setelah bangun tidur, tubuh kembali terhidrasi, sel-sel di dalam tubuh pun menjadi segar dan kembali berenergi.

Carielle Nikkel, MS, RDN, direktur nutrisi di Persona Nutrition menuturkan, tetap terhidrasi merupakan hal yang sangat penting untuk memberdayakan tubuh dalam membuang racun dan menjaga keseimbangan gula darah. Apalagi jika kamu adalah seorang peminum alkohol.

Menurutnya, alkohol bersifat diuretik dan dapat membuatmu dehidrasi. Sehingga, perlu banyak minum air putih setelah mengonsumsi minuman beralkohol.

3. Lakukan peregangan di sela-sela kesibukan

freepik.com/freepik

Dilansir pt Health, duduk atau berada dalam posisi tertentu dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.

Di antaranya adalah otot tegang, tingkat energi menurun sehingga kurang produktif, nyeri pada leher dan bahu, obesitas, stres, nyeri punggung bagian bawah, hingga sindrom lorong karpal atau carpal tunnel syndrome.

Untuk mencegahnya, beri waktu jeda di sela-sela kesibukan dengan melakukan peregangan. Ada banyak manfaat peregangan yang bisa kamu dapatkan.

Antara lain, mengurangi ketegangan pada otot sehingga gerakanmu jadi lebih fleksibel, membuat kamu merasa segar dan berenergi sehingga bisa lebih produktif, dan dapat memperbaiki postur sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.

4. Jogging

freepik.com/onlyyouqj

Menurut Carielle Nikkel, MS, RDN, Direktur Nutrisi di Persona Nutrition, menggerakkan tubuh setiap hari dapat meningkatkan sirkulasi aliran darah, mengalirkan oksigen dan nutrisi ke seluruh organ dan jaringan dalam tubuh, sehingga dapat berfungsi dengan lebih efektif.

Salah satu olahraga sederhana yang bisa kamu terapkan adalah jogging. Tidak membutuhkan banyak peralatan, cukup sepatu lari yang nyaman, sehingga tak harus mengeluarkan uang banyak, serta bisa dilakukan di mana saja.

Selain bisa membakar kalori dan membantu menurunkan berat badan, olahraga rutin memiliki berbagai manfaat lain. Dilansir Journal of Sport and Health Science, berikut ini beberapa pengaruh positif dari olahraga rutin.

  • Dapat meningkatkan sistem imun tubuh dan memperbaiki kesehatan metabolik.
  • Mengurangi risiko berbagai penyakit.
  • Mengurangi peradangan.
  • Memperlambat gangguan kesehatan yang terkait usia.

Kamu tidak perlu melakukan jogging setiap hari. Cukup 2-3 kali seminggu, dengan durasi total antara 1 hingga 2,5 jam per minggunya. Gimana, tertarik mencoba?

Baca Juga: Bikin Napas Lega, Ini 5 Cara Sederhana untuk Detoksifikasi Paru-paru

Verified Writer

L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya