TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mitos Seputar Mandi yang Paling Banyak Dipercaya, Cek Dulu Faktanya

Benarkah mandi saat berkeringat menyebabkan panu?

ilustrasi mandi (pexels.com/Armin Rimoldi)

Berapa kali kamu mandi dalam sehari? Kebanyakan orang mungkin akan menjawab dua kali dalam sehari. Kebutuhan mandi setiap orang sebenarnya tergantung dengan kondisi mereka masing-masing. Mandi memang bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel di kulit.

Meskipun begitu, mandi yang sejatinya dilakukan setiap hari ini ternyata tak luput dari mitos, lho. Lalu, apa saja mitos-mitos seputar mandi yang beredar luas? Biar gak salah kaprah, yuk, simak pembahasan lengkapnya di bawah ini!

1. Mandi air hangat itu lebih baik dibandingkan air dingin

ilustrasi mandi air hangat (pexels.com/Leah Kelley)

Banyak orang yang berpikir jika mandi air hangat lebih baik dibandingkan air dingin. Faktanya, baik mandi air hangat maupun air dingin sebenarnya memiliki manfaatnya masing-masing. Dilansir Medical News Today, mandi air hangat dapat mengurangi pegal,  melancarkan peredaran darah, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi stres. 

Berbeda dengan air hangat, mandi air dingin dapat menyegarkan pikiran, menenangkan kulit yang memerah dan gatal serta mengurangi nyeri otot setelah aktivitas berat. Lantas mana yang lebih baik? Jawabannya, hal tersebut tergantung dengan kondisimu sendiri. 

Baca Juga: 7 Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Mandi Menurut Para Ahli

2. Mandi malam dapat menyebabkan rematik

ilustrasi sakit pinggang (freepik.com/jcomp)

Mandi malam sering kali menjadi "kambing hitam" sebagai penyebab rematik. Padahal, belum ada bukti ilmiah yang menemukan jika mandi malam dapat menyebabkan rematik. Berdasarkan keterangan dari laman Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Keminfo), pernyataan mandi malam dapat menyebabkan rematik adalah hoaks.

Dilansir Mayo Clinic, rematik termasuk suatu penyakit autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh malah menyerang sel-sel tubuhnya sendiri. Perlu diketahui jika penyebab rematik ialah adanya kesalahan sistem imun yang menyerang sendi. So, mandi malam dapat menyebabkan rematik hanyalah mitos belaka. 

Meskipun begitu, bagi orang yang menderita rematik disarankan menggunakan air hangat saat mandi malam. Hal ini dikarenakan mandi air hangat dapat mengurangi ketegangan otot dan membantu membuat tidur lebih nyenyak.

3. Semakin lama durasi mandi maka semakin bersih

ilustrasi berendam (freepik.com/lifeforstock)

Mandi memang dapat membersihkan tubuh dari seluruh kotoran, minyak, dan bakteri yang menempel di kulit. Namun, bukan berarti semakin lama durasi mandi akan semakin baik. Sebab, mandi terlalu lama akan mengikis minyak alami tubuh sehingga membuat kulit kering dan gatal. 


Bahkan, bagi pemilik kulit kering dan penderita eksim harus benar-benar memperhatikan durasi mandi mereka. Lalu, berapa durasi ideal untuk mandi? Dilansir Healthline, durasi mandi yang tepat adalah lima sampai sepuluh menit. Setelah mandi, kamu juga disarankan untuk mengoleskan pelembap atau lotion agar menjaga kelembapan kulit. 

4. Mandi saat tubuh sedang berkeringat akan menimbulkan panu

ilustrasi gatal-gatal (freepik.com/wayhomestudio)

Saat berkeringat banyak, maka kulit akan terasa lengket dan menganggu kenyamanan. Inilah yang membuat sebagian besar orang memilih untuk segera mandi saat tubuh masih berkeringat. Namun, ada pernyataan yang beredar luas jika mandi saat tubuh sedang berkeringat akan menyebabkan panu. 

Untungnya, tanggapan itu hanya sekadar mitos. Faktanya, justru mandilah yang menghambat perkembangan jamur penyebab panu. Berdasarkan keterangan dari American Academy of Dermatology Association (AAD), keringat berlebih dapat memicu perkembangan jamur Malassezia menjadi tak terkendali sehingga menyebabkan panu. 

Panu atau tinea versicolor merupakan suatu infeksi dari jamur Malassezia yang menganggu pigmentasi kulit, sehingga menimbulkan bercak-bercak putih atau kecokelatan. Walaupun jamur Malassezia sebenarnya merupakan mikroorganisme yang normal ditemui di kulit yang sehat. Namun, kondisi kulit yang terlalu lembap akibat keringat berlebih ini sangat disukai jamur penyebab panu. 

Baca Juga: 5 Ide Desain Kamar Mandi dengan Nuansa Warna Ungu, Kesannya Elegan

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya