TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Penyebab Mulut Terasa Manis meski Tidak Sedang Makan, Bahaya Gak ya?

Bisa jadi sinyal tubuh dari masalah kesehatan yang lebih serius!

ilustrasi rasa manis di mulut (pexels.com/Rodolfo Clix)

Ketika sedang mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, kamu tentu akan merasakan manisnya yang memanjakan lidah. Lalu, bagaimana jika kamu mendapati mulut terasa manis terus-menerus walaupun tidak sedang makan? Perlu kamu ketahui, jika kamu mengalami kondisi tersebut, ini bisa jadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius, lho.

Dirangkum dari laman Healthline, Medical News Today, serta Cleveland Clinic, berikut ini beberapa kondisi yang berpotensi menyebabkan mulut terasa manis terus-menerus. Simak sampai habis, ya!

1. Gejala diabetes

ilustrasi pengecekan gula darah (freepik.com/xb100)

Dalam sistem tubuh, hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas yang akan bertugas menyerap kadar glukosa yang ada di aliran darah. Lalu, membagikannya ke sel-sel tubuh untuk dijadikan sebagai sumber energi.

Namun, bagi pengidap diabetes, kadar hormon insulin mereka tidak cukup memadai atau bekerja kurang maksimal dalam tubuh. Akibatnya, terjadi penumpukan glukosa dalam darah. Hal inilah yang dapat merusak organ serta jaringan tubuh.

Selain itu, peningkatan kadar glukosa yang tak terkendali dapat menimbulkan sensasi rasa manis di mulut. Gejala ini juga mengarah ke komplikasi diabetes yang lebih serius, yakni ketoasidosis diabetik.

Baca Juga: Fakta Mastopati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Menyerang Payudara 

2. GERD (gastroesophageal reflux disease)

ilustrasi seorang perempuan yang mengalami heartburn (freepik.com/jcomp)

Sensasi seperti terbakar atau perih di dada (heartburn) merupakan gejala umum pada GERD (gastroesophageal reflux disease). Kondisi ini terjadi akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan. 

Gejala GERD lainnya yang biasanya muncul, misalnya saja mual, muntah, serta sering sendawa, seperti dikutip dari WebMD. Tak hanya itu, sebagian besar pengidapnya juga akan merasakan rasa masam atau pahit di mulut. 

Sementara itu, beberapa penderita GERD juga mengeluhkan tentang rasa manis maupun seperti logam yang tertinggal di mulut. Ini sebenarnya juga pengaruh dari naiknya kembali makanan beserta asam lambung ke kerongkongan. 

3. Sedang melakukan diet rendah karbohidrat

ilustrasi seseorang yang melakukan diet rendah karbohidrat (pexels.com/Cats Coming)

Kamu mungkin sudah mengenal manfaat karbohidrat sebagai sumber energi. Namun, bagaimana jika tubuh justru kekurangan karbohidrat untuk dibakar dijadikan energi? 

Dalam hal ini, tubuh akan memproses lemak sebagai gantinya untuk dijadikan sumber energi. Proses metabolisme normal ini disebut dengan ketosis. Kondisi tersebut biasanya dialami oleh orang-orang yang tengah menjalani diet rendah karbohidrat. 

Dilansir laman Health, program diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan bau mulut yang tercium seperti cat kuku. Gejala ini dibarengi dengan rasa logam maupun manis yang tertinggal di mulut. Hal tersebut terjadi akibat adanya peningkatan zat keton dalam tubuh.

4. Infeksi

ilustrasi flu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Masuknya bakteri tertentu, terutama Pseudomonas ke saluran pernapasan bisa memicu rasa manis di mulut. Sebab, infeksi tersebut mampu memengaruhi respons otak terhadap rasa.  

Hal ini juga berlaku terhadap infeksi umum seperti flu yang bisa meningkatkan produksi glukosa pada air liur sehingga menimbulkan rasa manis. Akan tetapi, rasa manis ini akan berangsur-angsur menghilang setelah infeksi mendapatkan penanganan. 

Baca Juga: Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannya

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya