Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannya

Sebanyak 1 dari 3 orang Indonesia mengalami obesitas

Diabetes termasuk penyakit tidak menular dengan jumlah kasus yang terus meningkat. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sebanyak 422 juta orang di seluruh dunia mengalami diabetes. 

Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes, salah satunya adalah obesitas. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali faktor risiko apa saja yang dimiliki dan mengendalikan faktor risiko tersebut sehingga risiko diabetes dapat diminimalkan.

1. Diabetes di Indonesia

Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannyailustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Sekitar 1 dari 10 orang dewasa di Indonesia hidup dengan diabetes. Dokter Dicky Levenus Tahapary, SpPD-KEMD, PhD menyampaikan, kurang lebih 19 juta sampai 20 juta penduduk Indonesia mengalami diabetes. Namun, jumlah tersebut masih belum seluruhnya, sebab sekitar 86 persen kasus diabetes tidak terdiagnosis. 

Sekitar 70 persen dari jumlah yang terdiagnosis diabetes dan sudah berobat mengalami diabetes yang tidak terkontrol. Hal tersebut meningkatkan risiko komplikasi kronis, di antaranya penyakit kardiovaskular, masalah pada mata, masalah pada ginjal, hingga gangguan saraf tepi.

2. Pentingnya mengenali faktor risiko diabetes

Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannyailustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Annushka Ahuja)

Dokter Dicky melanjutkan, penting untuk mengenali faktor risiko diabetes karena proses perjalanan penyakitnya cukup panjang. Dimulai dari seseorang memiliki risiko, kemudian mengalami resistansi insulin. Biasanya kondisi ini banyak ditemui pada seseorang yang memiliki riwayat keluarga diabetes, obesitas, hipertensi, atau dislipidemia.

Ketika mulai terjadi gangguan produksi insulin, maka mulai terjadi kondisi pradiabetes, yaitu ketika kadar gula darah sudah cukup tinggi namun belum masuk kategori diabetes.

Jika prediabetes tidak ditangani dengan baik, maka ini dapat berlanjut menjadi diabetes stadium dini atau early diabetes. Biasanya diabetes stadium dini belum mengalami komplikasi.

Apabila tidak dikelola dengan baik, maka dapat berkembang dan mengalami komplikasi sampai terjadi komplikasi akhir, seperti cuci darah dan lainnya. Proses tersebut dapat berjalan bertahun-tahun, tergantung dari tingkat keparahan diabetes. Oleh karena itu, penting untuk mengenali sedini mungkin dan mengontrol faktor risikonya sehingga dapat mencegah diabetes dan komplikasinya.

Baca Juga: Diabetes Ketoasidosis, Komplikasi Diabetes yang Berakibat Fatal

3. Faktor yang tidak dikendalikan meningkatkan risiko diabetes

Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannyailustrasi menurunkan berat badan (freepik.com/pvproductions)

Sepertiga populasi di Indonesia mengalami obesitas, prediabetes, dislipidemia, dan hipertensi. Apabila faktor risiko tersebut tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengalami diabetes dan komplikasinya. 

Dalam kesempatan Hari Diabetes Sedunia Tahun 2022 bertajuk "Cegah dan Kendalikan Diabetes untuk Masa Depanmu" yang disiarkan dalam kanal YouTube Kementerian Kesehatan, dr. Dicky menyebutkan bahwa salah satu yang penting yaitu masalah obesitas. Sebab, makin meningkat indeks massa tubuh, maka makin tinggi risiko diabetes. Selain itu, sekitar 70 persen pasien diabetes di Indonesia mengalami overweight atau kelebihan berat badan.

4. Obesitas

Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannyailustrasi obesitas (freepik.com/racool-studio)

Cara mengetahui apakah berat badan termasuk kategori obesitas dapat menggunakan perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Untuk kriteria Asia, apabila hasil perhitungan indeks massa tubuh lebih dari 23, maka itu masuk kategori overweight. Apabila hasilnya di atas 25, ini dikategorikan obesitas.

Selain melalui perhitungan indeks massa tubuh, obesitas juga dapat diketahui dari pengukuran lingkar perut. Lingkar perut idealnya yaitu kurang dari 80 sentimeter (cm) untuk perempuan dan kurang dari 90 cm untuk pria. Apabila lebih dari nilai tersebut, maka termasuk kategori obesitas sentral.

Sekitar 1 dari 3 penduduk Indonesia mengalami obesitas. Obesitas tidak hanya masalah berat badan saja, melainkan meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya.

5. Obesitas meningkatkan risiko diabetes

Orang yang Obesitas Berisiko Mengalami Diabetes, Ini Alasannyailustrasi diabetes (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Dokter Dicky menjelaskan bahwa obesitas terjadi karena ketidak seimbangan antara jumlah makanan yang dikonsumsi dengan pengeluaran energinya. Penyebabnya antara lain pola makan yang tidak sehat, seperti banyak mengonsumsi makanan tinggi kalori dan banyak mengonsumsi makanan manis.

Jika jumlah energi yang tersimpan lebih banyak daripada yang dikeluarkan, maka energi akan disimpan dalam bentuk sel lemak. Jumlah sel lemak yang berlebih dapat meningkatkan produksi sitokin pro inflamasi atau peradangan yang sifatnya ringan namun terjadi terus-menerus. Peradangan tersebut dapat menimbulkan gangguan di berbagai organ, termasuk pankreas sehingga menyebabkan diabetes.

Obesitas termasuk salah satu faktor yang meningkatkan risiko diabetes. Obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes karena makin banyak jumlah sel lemak dapat meningkatkan peradangan di berbagai organ, termasuk pankreas sehingga menyebabkan diabetes. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali sedini mungkin dan mengontrol faktor risiko sehingga dapat mencegah diabetes dan komplikasinya.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Vitamin B6 Efektif Turunkan Indeks Massa Tubuh

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya