TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelajar SMA Buat Alat untuk Kurangi Polutan Berbahaya

Lebih murah dibanding air purifier

Pelajar SMA bangun alat pembersih udara CR Box. (IDN Times/Misrohatun)

Milenial dan Gen Z telah merasakan dampak dari perubahan iklim dan degradasi lingkungan, berupa polusi udara dari bahan bakar fosil dan kebakaran hutan, menurut riset Indonesia Millennial and Gen Z Report 2024 yang dilakukan IDN Research Institute.

Di Indonesia, polusi udara menempati peringkat kelima sebagai penyebab kematian tertinggi setelah hipertensi, tekanan darah tinggi, diabetes, dan rokok. Bahkan, isu lingkungan ini menjadi penyebab kematian 123.000 orang Indonesia setiap tahunnya.

Atas hal tersebut, sekelompok anak muda yang masih duduk di bangku SMA melakukan kontribusi nyata terhadap lingkungan dengan membuat alat Corsi Rosenthal Box (CR Box).

Ini merupakan perangkat yang serupa dengan air purifier, diklaim mampu mengurangi partikel aerosol yang membawa polutan berbahaya, termasuk virus penyebab COVID-19.

Baca Juga: IDN Foundation dan Klinair Adakan Program Donasi Air Purifier CR-Box

1. Didonasikan ke sekolah

Sesi edukasi mengenai bahaya polusi udara dan pentingnya akses udara bersih di dalam ruangan oleh Klinair. (Dok. IDN Media)

Dijelaskan oleh Presiden dan Co-founder Klinair, Maxmilian Halim, ide membuat CR Box tercetus saat pandemi COVID-19. Anak sekolah menjadi sasaran empuk penyebaran penyakit tersebut.

Saat itu, beberapa sekolah sudah mulai tatap muka. Ia dan saudaranya kemudian melakukan riset cara penyebaran virus corona.

"Kita ketemu artikel tentang CR Box yang digunakan di beberapa universitas di Amerika Serikat," ujarnya.

Maxmilian terinspirasi oleh Dr. Richard Corsi (dekan fakultas teknik dari UC Davis) dan Jim Rosenthal (CEO dari Texair). Meski harganya dikatakan terjangkau, tetapi perangkat tersebut punya kualitas yang cukup efektif.

Klinair mendonasikan alat ini ke sekolah kurang mampu yang terletak di Jabodetabek. Hingga kini sudah ada 74 CR Box yang disebar.

Adapun tujuan mereka menyasar sekolah adalah karena alat ini hanya bisa bekerja di lingkungan tertutup. Belum lagi karena sistem pernapasan murid sekolah yang masih rentan terhadap polusi udara yang bisa memicu berbagai penyakit.

Untuk satu alat CR Box sendiri bisa digunakan untuk ruangan berkapasitas 50 hingga 70 mm persegi. Filternya sendiri harus diganti dalam jangka waktu 6 sampai 12 bulan.

CR Box terdiri dari empat buah filter MERV-13 yang disatukan dengan kipas angin yang akan menarik udara dari sekitar. Udara kemudian akan melewati filter dan partikelnya akan disaring dan didistribusikan kembali ke dalam ruangan.

Hasil temuan menunjukkan bahwa CR Box dapat secara efektif menghilangkan 88,7 persen partikel berukuran 0,3 mikron dalam jangka waktu 30 menit.

Perangkat juga dapat menghilangkan 95,8 persen partikel udara berukuran 2,5 mikron dalam periode waktu yang sama. Performanya dikatakan tidak jauh beda dengan perangkat komersial.

Klinair juga melakukan kolaborasi dengan IDN Foundation untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, memberikan edukasi kepada anak muda mengenai pentingnya pengendalian Kualitas Udara Dalam Ruangan (IAQ).

"Kita punya visi yang sama dengan IDN Foundation yang ingin memberikan dampak positif ke masyarakat, khususnya anak muda," imbuh Maxmilian.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya