TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Memakai Produk Wewangian

Misalnya orang-orang yang punya penyakit asma dan alergi

ilustrasi seseorang yang mengenakan parfum (pexels.com/ Ron Lach)

Pernahkah kamu mengalami pusing dan mual setelah masuk ke dalam mobil, bus, atau ruangan yang aromanya terlalu wangi? Atau, pernahkah kamu mendapatkan instruksi untuk tidak menggunakan parfum saat menghadiri wawancara kerja karena dapat mengganggu? Alasannya, bisa jadi salah satu orang yang mewawancara alergi terhadap wewangian.

Meskipun reaksi ini tidak terjadi pada semua orang yang menghirup atau memakai produk wewangian seperti parfum, perawatan kulit, atau lilin beraroma, tetapi tidak ada salahnya untuk waspada.

Ada kelompok yang tidak dianjurkan untuk memakai produk wewangian atau aroma tertentu. Siapa saja? Simak ulasannya di sini.

1. Mempunyai alergi parfum

ilustrasi gatal-gatal di kulit (pixabay.com/nastya_gepp)

Orang yang mempunyai alergi dan kemudian terekspos oleh produk wewangian seperti parfum, pengharum ruangan/mobil, atau produk kulit yang beraroma dapat memicu reaksi alergi.

Dilansir News Medical, ada sekitar 14 senyawa kimia dalam produk wewangian yang dapat memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sensitif terhadap wewangian.

Reaksi alergi yang dapat dialami oleh mereka yang alergi parfum antara lain:

  • Sakit kepala.
  • Iritasi kulit, kulit menjadi gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Mata berair atau mata merah.
  • Bersin, batuk dan pilek.
  • Nyeri otot.
  • Mual dan muntah.

Kalau kamu sering mengalami gejala-gejala di atas saat menghirup produk yang beraroma, sebaiknya hindari pemicu alergi. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi yang berat setelah menghirup wewangian.

Baca Juga: 8 Penyebab Bibir Bengkak, dari Alergi hingga Kondisi Langka

2. Memiliki asma

ilustrasi alat inhalasi untuk asma (pixabay.com/coltsfan)

Dilansir Asthma and Allergy Foundation of America (AAFA), polusi udara dan zat di udara yang mengganggu (airborne irritant) merupakan beberapa pemicu yang dapat menyebabkan asma kambuh.

Gejala serangan asma antara lain berupa sakit dada, napas menjadi pendek, batuk, dan sulit tidur.

Laman Asthma Australia menyebutkan bahwa dupa, parfum, deodoran, dan aroma yang tajam dapat memicu gejala asma. Jadi, seseorang yang punya asma perlu menghindari penggunaan produk wewangian dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter.

Kalau kamu punya teman atau anggota keluarga dengan asma, sebainya tidak menggunakan parfum atau pengharum ruangan saat berinteraksi dengan mereka.

3. Ibu hamil

ilustrasi lilin beraroma (pexels.com/Artem Podrez)

Ibu hamil dianjurkan untuk lebih cermat dan berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan produk wewangian seperti lilin beraroma, produk kulit, dan makeup yang wangi.

Dilansir Parents, minyak wangi yang dicampurkan ke dalam parafin untuk membuat lilin beraroma dapat mengeluarkan senyawa toluene and benzene. Keduanya termasuk karsinogen, yaitu senyawa yang dapat menyebabkan kanker.

Laman American Pregnancy juga menganjurkan untuk tidak menggunakan minyak esensial karena ada beberapa jenis minyak esensial yang beracun bila digunakan di kulit. Konsultasi dengan dokter sangat penting sebelum membeli dan menggunakan minyak esensial saat sedang mengandung.

4. Bayi, balita, dan anak kecil

ilustrasi bayi (pexels.com/Alicia)

Penggunaan produk wewangian seperti pengharum ruangan kurang disarankan untuk mereka yang mempunyai bayi dan balita. Kamar bayi atau anak juga lebih baik tidak menggunakan pengharum ruangan otomatis atau lilin beraroma.

Laman Nationwide Children's menyebutkan bahwa organ paru-paru bayi belum sempurna sehingga akan berdampak pada kesehatan bila terhirup olehnya. Demikian pula produk wewangian dalam bentuk butiran atau cairan juga harus dijauhkan dari jangkauan anak kecil.

Laman Poison menjelaskan produk yang berupa butiran atau manik-manik mengandung volatile organic compound (VOC) yang beracun.

Baca Juga: Kelembapan Udara Tinggi Bisa Sebabkan Alergi, Hati-Hati!

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya