TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Kesepian Gak Baik untuk Kesehatan

Picu berbagai penyakit kronis hingga kematian

ilustrasi orang merasa kesepian (pexels.com/Keenan Constance)

Semakin bertambahnya usia, semakin kecil juga lingkar pertemanan. Sekarang ini, semua orang fokus dengan kehidupannya masing-masing. Ada yang mengejar karier, melanjutkan pendidikan, atau bahkan membangun keluarga sendiri. Kehidupan sebagai orang dewasa akhirnya terasa sangat melelahkan, sekaligus kesepian. 

Untuk orang yang hidup sendiri tanpa keluarga atau pasangan, rasa kesepiannya akan semakin meningkat. Selain berpengaruh terhadap kondisi mental, ini juga bukan tak mungkin berdampak pada kesehatan fisik. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ulasan mengapa kesepian tak baik untuk kesehatan.

1. Kesepian bisa picu peradangan kronis

pixabay.com/stevepb

Peradangan sejatinya merupakan mekanisme tubuh dalam melawan infeksi. Namun jika terjadi secara berkepanjangan, bahkan saat kuman atau jejas lainnya hilang, peradangan dapat memicu perkembangan berbagai penyakit serius, seperti diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, hingga kanker. 

Sebuah studi meta-analisis yang terbit dalam jurnal Neuroscience and Biobehavioural Reviews pada 2020 memaparkan, orang yang merasa kesepian memiliki kadar sitokin yang cukup tinggi dalam tubuhnya. Sitokin merupakan senyawa kimia yang dapat memicu peradangan.

Baca Juga: Gak Disangka, 5 Kebiasaan Ini Menyebabkan Demensia, Termasuk Mengupil

2. Kemampuan daya tahan tubuh menurun

ilustrasi sakit (pexels.com/Gustavo Fring)

Masih dalam studi yang sama, dijelaskan bahwa tubuh manusia menginterpretasikan kesepian dengan stres atau rasa sakit. Ini yang kemudian memicu produksi sitokin dan memunculkan reaksi peradangan untuk mengatasinya.

Dilansir WebMD, di bawah kondisi stres, tubuh juga akan memproduksi berbagai hormon seperti kortisol yang berisiko menurunkan daya tahan tubuh. Dengan demikian, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi kian menurun dan tubuh menjadi rentan sakit.

3. Meningkatkan risiko demensia

ilustrasi orang merasa kesepian (pexels.com/Kevin Bidwell)

Faktanya, orang yang merasa kesepian lebih berisiko mengalami gangguan kognitif seperti demensia atau penurunan daya ingat. Hal ini dijelaskan melalui studi yang terbit dalam Journal of Gerontology pada 2018.

Melalui studi literatur tersebut, Dr. Angelina R. Sutin selaku pemimpin penelitian memaparkan bahwa hubungan sosial menunjukkan efek positif terhadap otak. Berinteraksi dengan orang lain berpotensi melindungi otak karena membuat otak aktif bekerja. 

4. Kesepian tak baik untuk kesehatan jantung

ilustrasi nyeri dada (freepik.com/jcomp)

Kesepian juga diketahui memiliki efek negatif bagi jantung. Menurut studi yang terbit dalam jurnal Heart pada 2016 lalu, orang yang merasa kesepian atau tidak memiliki kehidupan sosial dilaporkan berisiko 29 persen lebih besar mengalami serangan jantung dan 32 persen lebih besar mengalami stroke.

Sebelumnya, studi dalam jurnal Psychology and Aging yang terbit pada 2010 menyebutkan bahwa kesepian berisiko meningkatkan tekanan darah. Lebih lanjut, tekanan darah dapat bermuara pada penyakit lainnya seperti aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah, hingga penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Mengapa Kesehatan Mental Penting?

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya