TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menstruasi usai Melahirkan yang Perlu Para Ibu Ketahui

Prosesnya berbeda pada setiap ibu

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Cliff Booth)

Usai terbebas dari menstruasi selama 9 bulan, ibu harus kembali menghadapinya setelah melahirkan. Namun, tamu bulanan ini biasanya tak langsung menyapa ibu. Perlu waktu kira-kira 6 sampai 8 minggu sampai akhirnya menstruasi kembali hadir.

Bukan tanpa alasan, ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon di dalam tubuh. Bagaimanapun, tubuh butuh waktu untuk beradaptasi hingga semuanya kembali ke konfisi default. Ini tercermin juga dari beberapa perubahan yang dialami tubuh dalam momen menstruasi untuk pertama kalinya setelah melahirkan. Simak ulasannya berikut ini.

1. Kapan ibu kembali menstruasi usai melahirkan?

ilustrasi menstruasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Beberapa ibu memiliki pengalaman berbeda terkait hal ini. Ibu yang mengombinasikan teknik bottle-feeding atau menyusui dengan botol dan direct breastfreeding atau menyusui langsung dari payudara biasanya kembali menstruasi pada minggu ke 6 hingga 8 setelah persalinan, seperti dilansir Healthline.

Di sisi lain, ibu menyusui biasanya baru menstruasi kembali setelah masa ASI eksklusif berakhir, atau ketika sang buah hati berhenti disusui. Dilansir WebMD, hormon prolaktin merupakan aktor di balik menstruasi yang tertunda. Hormon ini berperan dalam produksi ASI sekaligus bertindak sebagai KB alami.

Baca Juga: 5 Mitos seputar Cara Menunda Menstruasi secara Alami, Apa Faktanya?

2. Vagina mengeluarkan darah usai persalinan

ilustrasi vagina mengeluarkan darah setelah melahirkan (unsplash.com/Timothy Meinberg)

Baik melahirkan normal atau operasi sesar, ibu akan melalui masa nifas yang merupakan masa pemulihan dan biasanya terjadi selama 6 hingga 8 minggu. Namun di masa ini, tubuh ibu akan mengeluarkan darah dari vagina yang dikenal dengan istilah lokia.

Darahnya berwarna merah gelap dan berbentuk gumpalan di minggu-minggu pertama, lalu berangsur menjadi lebih encer dan berwarna pudar di minggu selanjutnya. Para ibu yang mengalami lokia tidak disarankan menggunakan tampon untuk menampung darahnya. Tidak boleh ada benda asing yang memasuki vagina selama masa pemulihan berlangsung.

3. Gambaran menstruasi usai melahirkan 

ilustrasi siklus menstruasi (freepik.com/freepik)

Karena tubuh masih beradaptasi, maka menstruasi pada beberapa bulan pertama usai persalinan belum kembali ke keadaan semula. Dirangkum National Health Service, berikut ini yang mungkin dialami para ibu ketika menstruasi untuk yang pertama kalinya lagi:

  • Periode menstruasi belum normal.
  • Kram dan nyeri perut, bahkan lebih parah dibandingkan saat sebelum hamil.
  • Perdarahan saat haid lebih banyak dan lama.
  • Terdapat sedikit keping darah pada darah haid.

Peluruhan dinding rahim yang menebal selama hamil serta hormon menyusui memicu timbulnya gejala ini. Jika ibu mengalami gejala yang lebih hebat, segera diskusikan dengan dokter kandungan atau bidan.

4. Apakah menstruasi mengaruhi produksi ASI?

ilustrasi ibu menyusui (pexels.com/Mart Production)

Faktanya, siklus menstruasi memengaruhi produksi ASI. Karenanya, usai menjalani ASI eksklusif dan setelah kembali haid seperti sedia kala, para ibu mengeluhkan produksi ASI yang menurun khususnya antara masa ovulasi dan dan menstruasi.

Untuk itu, beberapa ahli kesehatan menyarankan para ibu untuk mengonsumsi lebih banyak kalsium dan magnesium untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu, ada beberapa makanan yang bertindak sebagai ASI booster. Salah satunya ialah sayuran hijau seperti katuk dan daun kelor.

Baca Juga: 4 Cara Menunda Menstruasi yang Aman, Benarkah Manjur?

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya