TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan Usus, Ada Fast Food dan Susu

Kurangi konsumsinya mulai sekarang, yuk!

ilustrasi orang makan (freepik.com/wayhomestudio)

Usus manusia merupakan salah satu organ dalam tubuh yang menjadi tempat pencernaan dan penyerapan berbagai nutrisi. Selain dilengkapi dengan berbagai hormon dan enzim yang membantu proses pencernaan makanan, usus juga menjadi rumah bagi triliunan mikroflora yang baik untuk kesehatan.

Ekosistem mikrobiota ini sangat dipengaruhi oleh pola makan. Jika terjadi perubahan rasio pada mikrobiota, berbagai risiko kesehatan seperti obesitas hingga berbagai penyakit kronis akan menanti di masa mendatang. Lantas makanan apa saja yang dapat mengganggu ekosistem mikrobiota usus? Simak informasinya berikut ini.

1. Makanan yang digoreng

ilustrasi menggoreng ayam (freepik.com/jcomp)

Rasanya yang lezat membuat makanan yang digoreng sangat digemari masyarakat. Sayangnya, ada harga yang harus dibayar untuk kenikmatan yang tiada tara ini. Makanan yang digoreng cenderung mengandung tinggi lemak jenuh yang sulit dicerna tubuh.

Selain itu, asupan makanan yang digoreng berkaitan dengan rendahnya keragaman mikrobiota dalam usus. Lebih lanjut, ini berisiko meningkatkan produksi endotoksin yang dapat memicu peradangan usus dan tubuh secara umum.

Baca Juga: Studi: Kurang Vitamin D Dongkrak Risiko Demensia dan Stroke

2. Makanan dan minuman tinggi gula

ilustrasi makanan tinggi gula (pexels.com/Igor Ovsyannykov)

Selain makanan yang tinggi lemak jenuh seperti gorengan, makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula juga berisiko membawa dampak buruk bagi kesehatan usus. Makanan jenis ini dikaitkan dengan peradangan yang dapat mengiritasi dinding usus dan mengganggu komposisi mikrobiota di dalamnya.

Sejatinya gula dapat menyuplai energi bagi bakteri melakukan replikasi. Akan tetapi, asupan gula berlebihan berisiko memicu pertumbuhan abnormal bakteri baik sehingga keseimbangannya terganggu.

3. Makanan yang diproses atau processed food

ilustrasi makanan cepat saji (freepik.com/freepik)

Bukan lagi rahasia bahwa ultra processed-food atau makanan yang diproses membawa cukup banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh. Beberapa contohnya meliputi es krim, sereal, sosis, dan lainnya.

Sebuah studi yang terbit dalam British Medical Journal pada 2021 mengungkap, orang-orang yang sering mengonsumsi ultra-processed food berisiko mengalami inflammatory bowel disease atau IBD.

IBD sendiri merupakan penyakit radang usus yang mencakup dua kondisi, yakni kolitis ulseratif dan penyakit Crohn. Orang yang menderita penyakit ini cenderung mengalami kekurangan nutrisi karena penyerapan gizi di usus tidak berjalan optimal.

4. Susu dan produk susu

ilustrasi produk susu dan olahannya (freepik.com/Azerbaijan_Stockers)

Ya, kamu tidak salah baca. Susu dan produk susu memang berisiko membawa dampak buruk bagi kesehatan usus, tetapi hanya pada kondisi tertentu. Ini berbahaya khususnya untuk orang-orang yang mengalami intoleransi laktosa. Sebab, mereka tak memiliki enzim laktase yang dapat mencerna laktosa.

Laktosa sendiri merupakan salah satu jenis karbohidrat yang terdapat pada susu hewani. Jika mengonsumsi susu dan produk olahannya, orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami beberapa gejala. Dilansir Hopkins Medicine, gejalanya meliputi muntah-muntah, diare, kembung, dan kram perut.

Di samping berbahaya untuk penderita intoleransi laktosa, beberapa susu dan produk olahannya juga mengandung antibiotik yang efeknya dapat membunuh bakteri baik di dalam usus. Dengan demikian, keseimbangan mikroflora menjadi terganggu.

Baca Juga: 7 Kebiasaan Buruk yang Mengancam Kesehatan Usus, Segera Hentikan!

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya