5 Red Flag yang Harus Diperhatikan saat Memilih Suplemen Makanan
Jangan diabaikan begitu saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tubuh manusia memerlukan nutrisi agar bisa berfungsi secara optimal. Sejatinya sebagian besar zat gizi bisa dipenuhi dari makanan. Namun, ada kelompok orang yang berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena tak boleh mengonsumsi makanan tertentu.
Sebut saja orang-orang dengan pola makan vegan yang tidak memasukkan makanan hewani dalam menu sehari-hari. Karenanya, kelompok ini rentan kekurangan vitamin B12, zat gizi yang hanya terdapat pada sumber hewani. Masyarakat negara subtropis juga berisiko kekurangan vitamin D karena rendahnya intensitas sinar matahari, khususnya saat musim dingin.
Sebagai ganti dari makanan, kita bisa memenuhi kebutuhan nutrisi melalui suplemen. Akan tetapi, di antara banyaknya suplemen yang tersedia di pasaran, ada beberapa produk yang memiliki red flag atau tanda peringatan bahaya. Yuk, perhatikan tanda-tandanya!
1. Menawarkan klaim fantastis
Demi menarik perhatian calon konsumen, berbagai klaim yang menawarkan hasil fantastis dimunculkan pada sebuah produk. Misalnya saja klaim untuk mencegah atau menyembuhkan penyakit. Klaim ini bisa bersifat menyesatkan, terutama jika tidak berlandaskan penelitian klinis.
Menurut keterangan National Center of Complimentary and Integrative Health, sebuah produk hanya bisa memberikan keterangan mengenai hubungan antara substansi dalam suplemen dengan penurunan risiko dari penyakit tertentu. Namun, tentu saja ini perlu dibuktikan melalui studi klinis yang ekstensif dan komprehensif.
Baca Juga: Waktu Terbaik untuk Minum 11 Jenis Suplemen, Jangan Salah!
Baca Juga: 6 Suplemen untuk Mengatasi Brain Fog, Terbukti secara Ilmiah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.