TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bukan Sleepwalking, Penyakit Tidur ini Bahkan Lebih Jahat dari Stroke

Bersyukurlah kalau kamu tidak sampai mengalaminya!

businessdailyafrica.com

Penyakit tidur berjalan (sleepwalking) atau dalam istilahnya, somnabulisme, adalah suatu kondisi berulang di mana seseorang bangun, berjalan, atau melakukan berbagai kegiatan dalam keadaan tidur. Penyakit ini sangat menakutkan mengingat efek yang ditimbulkan dimana penderitanya bisa melukai diri sendiri bahkan berakibat kematian ketika tak sadar berjalan di dunia luar.

Membayangkan tidur sambil berjalan saja sudah mengerikan, tetapi ternyata ada penyakit tidur yang justru lebih menakutkan dan lebih berbahaya dari penyakit sekaliber stroke sekalipun. Penyakit tidur itu disebut Fatal Familial Insomnia (FFI). Mengapa bisa begitu dan apa hubungannya dengan stroke? Untuk alasannya, akan diungkapkan pada beberapa pernyataan berikut.

1. Sama-sama menyerang saraf

Pixabay/ColiN00B

Dilansir dari laman National Geographic, FFI merupakan salah satu gangguan prion desease yaitu kategori penyakit otak fatal langka yang menyerang sistem saraf dan mengganggu fungsi otak. Sedangkan seperti yang kita tahu, stroke adalah penyakit yang terjadi ketika terganggu dan berkurangnya pasokan darah ke otak sehingga jaringan otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan matinya sel saraf otak. 

Penderita FFI akan mengalami gangguan dalam mengingat sesuatu, penurunan kecerdasan, insomnia, serta perubahan pribadi dan perilaku. Sedangkan stroke mengakibatkan kerusakan otak permanen di mana penderita mengalami kelumpuhan wajah dan anggota badan, bicara tidak lancar dan tidak jelas, serta gangguan penglihatan.

Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Lumpuh Otak yang Harus Kamu Ketahui

2. Faktor gen hingga membuat penderitanya berhenti tidur

www.newslinq.com

Stroke kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat walau dikatakan pula dalam laman National Center for Biotechnology Information (NCBI) bahwa stroke juga dapat dipicu dari faktor genetik.

Dalam hal ini, FFI murni diwariskan secara gen keluarga turun temurun. Biasanya, akan ada riwayat keluarga yang meninggal dengan kasus yang sama. Penderita FFI akan mengalami kesulitan tidur hingga akhirnya meninggal setelah berhenti tidur sama sekali.

3. Seperti stroke, baru bisa terdeteksi di usia 40-an

Pexels/Juan Pablo Arenas

Dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, stroke banyak terjadi mulai usia 45 tahun ke atas di mana kasus stroke tertinggi terjadi pada kelompok umur 75 tahun ke atas sebesar 67 persen.

Sama halnya dengan stroke, gejala penyakit FFI tidak akan dirasakan hingga penderitanya mencapai usia 40 atau 50 tahun. Oleh para dokter, diduga FFI disebabkan gen mutasi PRNP yang memakan lubang talamus pada otak yang mengontrol pola tidur. Gen mutasi PRNP akan terangsang saat jaringan otak mulai melemah seiring bertambahnya usia seseorang.

4. Masa hidup penderita FFI lebih singkat dari pasien stroke

Pexels/Sharon McCutcheon

Bagi penderita stroke yang masih bertahan hidup setelah 1 tahun, dikatakan aman dari kematian di mana ini berarti masih ada harapan bagi penderita stroke untuk pulih. Berbanding dengan penderita FFI, dari publikasi jurnal milik NCBI, dikatakan harapan hidup penderita FFI paling lama hanya sampai 18 bulan.

Pada satu kasus, bahkan ada yang bisa bertahan hanya selama 6 bulan sejak gejala pertama muncul sehingga berapa lama pun penderita FFI dapat bertahan hidup, tetap akan berujung pada kematian.

5. Belum ada obat dan cara penanganannya

spencerandcollier.com

Menurut laman Healthline.com, masih belum ada obat dan penanganan khusus bagi penderita FFI. Hal yang sampai saat ini masih dilakukan terbatas pada membuat penderita FFI merasa nyaman, misalnya dengan memberikan dukungan mental dan motivasi selama memungkinkan. Untuk itu, saat ini peneliti masih mencari cara untuk menemukan obat bagi pasien FFI.

Baca Juga: Duh, Ternyata 6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Memicu Stroke

Verified Writer

Nadiah Mai

Iya emang malu :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya