TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Penyebab Kebotakan Dini di Usia Muda

Jangan dikira kebotakan itu hanya milik orang tua

freepik.com

Siapa yang tidak pernah mengalami kerontokan rambut? Setiap harinya, ada sekitar 100 helai rambut yang rontok.

Kadang, kita tak ambil pusing, karena rambut itu akan tumbuh kembali setelahnya. Padahal, sekitar 25 persen laki-laki mengalami kebotakan dini sebelum usia 30 tahun, lho!

Nah, kira-kira apa penyebab kebotakan dini terjadi di usia muda? Di usia berapa hal ini mulai terjadi? Ketahui jawabannya di sini, yuk!

1. Mulai terjadi di pertengahan usia 20-an

youngmenshealthsite.org

Berbicara soal kebotakan, yang terbayang di benak adalah laki-laki paruh baya berusia antara 40-50 tahunan. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa kebotakan dini mulai banyak terjadi pada kalangan muda! Menurut studi yang dipublikasikan dalam laman South China Morning Post menunjukkan bahwa kebotakan dini mulai terjadi di usia 20-an.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 4.000 mahasiswa di Universitas Tsinghua di Beijing, 60 persen responden mengungkapkan bahwa mereka kehilangan banyak rambut. 25 persen di antaranya tidak memerhatikan adanya kerontokan rambut, sampai diberitahu oleh teman atau keluarga. Diperkirakan, generasi sekarang lebih banyak kehilangan rambut dari generasi-generasi sebelumnya!

2. Disebabkan oleh faktor keturunan

limmerhtc.com

Tak bisa dimungkiri bahwa faktor keturunan memegang peran penting dalam mewariskan kebotakan dini. Biasanya ini akan terjadi secara bertahap dan dalam pola yang dapat diprediksi. Pada laki-laki, garis rambut akan surut dan mengalami kebotakan, sementara perempuan akan mengalami penipisan rambut, ungkap laman Mayo Clinic.

Gen kebotakan primer ada pada kromosom X, yang diwariskan ibu pada anak laki-lakinya. Meski reseptor androgen ada pada kromosom X, kebotakan pria tidak hanya diturunkan dari ibu, tetapi bisa dari dua sisi keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang memiliki ayah botak, maka anaknya akan cenderung mengalami hal yang sama daripada yang tidak. Jadi, faktor keturunan sangat berpengaruh!

3. Stres meningkatkan resiko kebotakan dini

zionspa.com

Ada banyak dampak buruk stres bagi kesehatan. Salah satunya dapat menyebabkan kerontokan rambut yang parah. Stres yang signifikan mendorong sejumlah besar folikel rambut ke fase istirahat. Dalam beberapa waktu, rambut bisa tiba-tiba rontok bahkan ketika kita hanya menyisir atau mencuci rambut, terang laman Mayo Clinic.

Stres juga bisa memicu kita untuk mencabut atau menarik rambut. Uniknya, hal ini bisa terjadi di luar kesadaran! Menarik rambut dapat menjadi cara untuk mengatasi perasaan negatif atau tidak nyaman, seperti stres, tegang, bosan, kesepian atau frustrasi.

Tak hanya itu, stres berat dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, menyerang folikel dan menyebabkan kerontokan rambut. Tak heran bila kebotakan bisa terjadi di usia muda!

Baca Juga: 7 Gejala Kebotakan Ini Patut Kamu Ketahui Jika Tak Mau Pitak Tiba-tiba

4. Merokok ternyata memiliki pengaruh besar!

news.abs-cbn.com

Selama ini kita tahu bahwa merokok buruk bagi kesehatan paru-paru dan jantung. Namun, merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kebotakan dini! Merokok adalah vasokonstriktor yang akan membatasi pembuluh darah ke seluruh tubuh, termasuk kulit, ungkap Iain Sallis, penemu Hairmedic pada laman Men's Health.

Folikel rambut membutuhkan suplai darah segar agar tetap sehat, sementara merokok memperlambat aliran darah, jadi ketika rambut rontok, rambut ini sulit untuk tumbuh kembali. Ini juga menyebabkan rambut tumbuh lebih lambat dari biasanya.

5. Tak hanya itu, obesitas juga memberi sumbangsih pada kebotakan dini

shutterstock.com

Apa keterkaitan obesitas dan kebotakan dini? Rupanya, obesitas mengacaukan hormon dan ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan penipisan pada rambut. Ketika kerontokan itu terjadi, rambut itu akan sulit untuk kembali tumbuh.

Selain itu, obesitas juga memberi tekanan besar pada jantung sehingga tak sedikit obat yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan. Padahal, banyak obat tekanan darah dan kolesterol dapat menyebabkan kerontokan rambut sebagai efek samping, ungkap laman Men's Health.

6. Gizi makanan yang tidak seimbang menjadi pemicu

saga.co.uk

Di era sekarang, kita lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan makanan yang sehat. Alhasil, kesehatan menjadi taruhannya. Rupanya, makanan juga berkontribusi pada munculnya risiko kebotakan dini pada seseorang. Terlebih, jika orang tersebut kurang mengonsumsi makanan yang mengandung magnesium, seng dan kalsium, tutur laman Men's Health.

Ingat bahwa protein dan zat besi adalah komponen penting untuk kesehatan rambut. Begitu pula dengan magnesium, seng dan kalsium. Kekurangan seng dapat menyebabkan rambut kering, rapuh dan mudah patah. Apabila tak ditangani dengan serius, hal ini bisa berujung pada kebotakan di usia muda!

Baca Juga: Ini 9 Perawatan Anti Kebotakan Paling Aneh yang Pernah Ada

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya