TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Plus Minus Sauna bagi Kesehatan, Perhatikan Baik-baik yuk!

Apa benar sauna bisa meminimalisir risiko penyakit jantung?

health.harvard.edu

Tahukah kamu kapan sauna ditemukan? Menurut Harvard Health Publications, suku Maya membuat "rumah keringat" sekitar 3.000 tahun lalu. Sauna juga digunakan di Finlandia ribuan tahun lalu dan masih populer hingga kini. Sauna tetap dibutuhkan karena bisa membuat seseorang rileks, santai, dan tenang.

Tak hanya itu, sauna juga memiliki dampak positif dan negatif bagi kesehatan, lho. Penasaran? Gulirkan layarmu ke bawah, yuk!

1. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular

forbes.com

Menurut studi berjudul "Association Between Sauna Bathing and Fatal Cardiovascular and All-Cause Mortality Events" yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine pada tahun 2015, ditemukan bahwa peningkatan frekuensi mandi sauna berkaitan dengan penurunan risiko henti jantung mendadak, penyakit jantung koroner, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Sementara, berdasarkan studi yang dilakukan di Finlandia dan melibatkan 2.315 laki-laki berusia 42-60 tahun selama 20 tahun, ditemukan bahwa orang yang melakukan sauna memiliki risiko lebih rendah meninggal akibat penyakit kardiovaskular, dilansir dari laman Medical News Today.

Dari 2.315 peserta, ada 878 orang yang meninggal akibat penyakit kardiovaskular, penyakit arteri koroner, atau kematian jantung mendadak. Risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular turun 22 persen pada orang yang sauna 2-3 kali seminggu dan turun 63 persen pada orang yang sauna 4-7 kali seminggu.

2. Mengendurkan otot dan meredakan nyeri

dermstore.com

Jika kamu merasa pegal-pegal, pertimbangkan untuk pergi ke sauna. Sebab, sauna bisa mengendurkan otot dan meredakan nyeri persendian, ujar laman Finnleo. Berkat panas tinggi di dalam ruang sauna, tubuh akan melepaskan endorfin, hormon yang memiliki efek penenang.

Selain itu, suhu tubuh akan naik dan menyebabkan pembuluh darah membesar. Dampaknya, ini bisa meningkatkan sirkulasi darah, mempercepat proses penyembuhan alami tubuh, serta mempercepat penyembuhan memar atau luka ringan.

Disarankan untuk melakukan sauna setelah berolahraga. Sebab, uap panasnya bisa meningkatkan relaksasi otot dan menghilangkan asam laktat atau racun di tubuh. Alhasil, kamu bisa segar kembali!

3. Membuka pori-pori kulit

groupon.com

Menurut Dr. Erin Gilbert, MD, PhD, dokter kulit bersertifikat di laman Dermstore, sauna seperti "olahraga" bagi kulit. Sebab, sauna bisa membuka dan memperlebar pori-pori. Saat pori-pori terbuka, kita akan lebih mudah membersihkan sel-sel kulit mati, bakteri, minyak, dan kotoran.

Sebaliknya, jerawat bisa timbul apabila sel-sel kulit mati, bakteri, minyak, dan kotoran tersangkut di pori-pori atau kelenjar kulit.

Di sisi lain, sauna mungkin tidak cocok bagi pemilik kulit sensitif. Mungkin, mereka akan merasa kurang nyaman dan memicu iritasi setelahnya. Bahkan, sauna tidak disarankan bagi penderita rosacea karena akan membuat kulit mereka semakin memerah. Dr. Gilbert juga tidak menyarankan penderita eksim dan psoriasis untuk melakukan sauna karena bisa memicu iritasi.

Baca Juga: 7 Manfaat Berendam di Kolam Jacuzzi, Meringankan Otot Pegal dan Kaku

4. Bisa menghilangkan stres

wisegeek.com

Sedang memiliki banyak beban pikiran? Mungkin, kamu perlu meluangkan waktu untuk melakukan sauna. Panasnya sauna bisa membuat kita rileks dan mengatur tingkat kortisol dalam darah, dilansir dari laman Finnleo.

Kortisol merupakan hormon yang dilepaskan saat kita stres. Kadar kortisol yang terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah dengan tidur dan sistem kekebalan tubuh. Sauna bisa mengurangi kadar kortisol dalam darah sekaligus merangsang produksi serotonin, hormon yang membuat kita merasa lebih baik.

5. Bisa membakar kalori

trainerize.me

Ternyata, sauna bisa membakar kalori, lho! Saat sauna, kita akan mengeluarkan keringat dan proses berkeringat ini membutuhkan sejumlah energi. Apabila dirunut, energi ini berasal dari konversi lemak dan karbohidrat dari makanan yang kita konsumsi, terang laman Finnleo.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Dr. Ward Dean, lulusan dari Han Yang University College of Medicine di Seoul, Korea, ditemukan bahwa seseorang bisa melepaskan 500 gram berat tubuh dalam satu sesi sauna. Pembakaran kalori ini terjadi saat aktivitas jantung meningkat.

Di sisi lain, menurut Frank Lipman, M.D di laman Self, sauna bisa membakar 200-600 kalori dalam satu sesi berdurasi 30 menit. Berminat?

6. Bisa meningkatkan sistem imun

healtheuropa.eu

Manfaat sauna lainnya adalah meningkatkan sistem imun. Saat terkena panasnya sauna dan uap, tubuh akan memproduksi sel darah putih lebih cepat. Akibatnya, ini bisa membantu melawan penyakit dan membunuh virus, tutur laman Finnleo, melansir penelitian medis tentang sauna di Jerman.

Selain itu, sauna bisa mengurangi pilek dan influenza secara signifikan serta meringankan gejala tidak nyaman akibat sinus. Sudah secara turun-temurun sauna digunakan untuk membersihkan kemacetan di hidung dan saluran pernapasan.

Baca Juga: 7 Manfaat Stretching atau Peregangan bagi Kesehatan, Lakukan Rutin yuk

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya