TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Trik agar Sukses MPASI, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

MPASI wajib diberikan sejak bayi berusia 6 bulan

mom.com

Seperti yang kita ketahui, bayi perlu mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan pertama kehidupan, lalu dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) mulai usia 6 bulan. Meski begitu, masih banyak ketidaktahuan di masyarakat yang beredar. Misalnya, bayi diberi makanan padat sebelum waktunya, yang meningkatkan risiko sembelit, diare, atau bahkan kematian!

Lalu, bagaimana cara pemberian MPASI yang tepat dan apa saja yang perlu disiapkan oleh orang tua? Inilah penjelasan dari dr. Jeanne Roos. T, Sp.A, IBCLC, CIMI, Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Laktasi di RS. Pondok Indah - Puri Indah lewat webinar pada Jum'at (12/6). Simak yuk!

1. Menurut rekomendasi WHO, MPASI harus memenuhi empat syarat

eatright.org

Menurut dr. Jeanne Roos yang mengutip pernyataan dari World Health Organization (WHO), makanan pendamping ASI setidaknya harus memenuhi empat syarat. Yaitu tepat waktu, memadai (adekuat), aman, dan diberikan dengan cara yang benar. Mari kita bahas satu per satu!

Tepat waktu artinya diperkenalkan saat kebutuhan akan energi dan nutrisi kurang apabila hanya diberi ASI eksklusif. Lalu, memadai artinya menyediakan energi, protein, dan mikronutrien yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak yang sedang tumbuh.

Sementara, aman artinya disimpan dan disiapkan secara higienis, serta diberi makan dengan tangan yang bersih, memakai peralatan bersih dan bukan botol atau dot. Dan terakhir, diberikan konsisten berdasarkan sinyal nafsu makan dan kenyang anak, serta frekuensi makan dan pemberian makan sudah sesuai untuk usianya.

2. Tetapi, praktik pemberian MPASI yang kurang tepat masih sering ditemui

flushinghospital.org

Di sisi lain, tidak semua orang tua paham mengenai pemberian MPASI yang baik. Menurut dr. Jeanne Roos, ada banyak kasus pemberian MPASI yang terlalu dini. Selain itu, hanya sekitar 46,6 persen anak usia 6-23 bulan yang mengonsumsi MPASI yang adekuat.

"Lalu, ada 44 persen anak yang tidak diberikan protein hewani, 41,3 persen bentuk makanan yang disajikan tidak sesuai dengan umur anak, dan 49,3 persen jumlah atau porsi makan tidak sesuai dengan umur anak," ungkap perempuan yang menempuh pendidikan dokter umum di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya ini.

Padahal, 90 persen perkembangan otak anak terjadi sebelum usia 5 tahun. Tanpa dukungan nutrisi dan lingkungan yang memadai, potensi genetik tidak akan tercapai.

Baca Juga: 7 Penyebab Karies Gigi, Penyakit yang Banyak Dialami Anak Indonesia

3. Mengapa MPASI harus diberikan di usia 6 bulan?

health.qld.gov.au

Mengapa MPASI harus diberikan di usia 6 bulan? Di usia ini, bayi sudah bisa menegakkan kepala, kemampuan motoriknya sudah baik, sudah bisa duduk walau masih ditopang, telah menunjukkan ketertarikan pada makanan, dan saluran pencernaannya sudah siap untuk menerima makanan padat.

Apa yang terjadi jika MPASI diberikan terlalu dini? Menurut dr. Jeanne Roos, bayi akan kesulitan mencerna makanan, konsumsi ASI berkurang, dehidrasi, terjadi gangguan tumbuh kembang, hingga berisiko mengalami penyakit saluran pencernaan.

Sementara, jika MPASI terlambat diberikan, bayi akan berpotensi gagal tumbuh, terjadi defisiensi zat gizi mikro, malnutrisi, dan gangguan tumbuh kembang.

4. Makanan apa yang disarankan untuk MPASI?

todaysparent.com

Pada dasarnya, kebutuhan nutrisi bayi tak berbeda dari orang dewasa, yaitu memerlukan makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah besar, misalnya karbohidrat, protein, lemak, air, dan serat. Sementara, mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah kecil, seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan fitokimia.

"Bayi membutuhkan karbohidrat 45-60 persen, bisa didapat dari beras putih, kentang, atau ubi. Lalu, protein diperlukan sebanyak 25-35 persen untuk transmisi impulse saraf, bisa didapat dari daging unggas, daging merah, hati, seafood, hingga tahu dan tempe," tutur dr. Jeanne Roos.

Di sisi lain, bayi di bawah usia 1 tahun tidak perlu mengonsumsi banyak serat karena bisa menghambat penyerapan zat gizi. Untuk buah, bisa dilumatkan lebih dulu atau diberikan dalam potongan. Untuk sayur tidak perlu dipanaskan terlalu lama, karena vitamin C bisa rusak.

Bayi juga perlu snack yang dikonsumsi di antara waktu makan. Snack yang dianjurkan adalah pisang, pepaya, alpukat, mangga, kentang, yogurt, susu, puding, dan biskuit. Snack ini boleh dalam wujud finger food alias makanan yang bisa digenggam untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar.

5. Cara penyajian, tekstur, dan frekuensi MPASI bergantung pada usia bayi

urbanapronblog.com

Untuk bayi berusia 0-6 bulan, bayi diharuskan mendapat ASI eksklusif. Lalu, jika usianya menginjak 6-9 bulan, MPASI untuk bayi harus dibuat dengan disaring. Tujuannya agar teksturnya lumat dan kental. Bayi di usia ini perlu makan 2-3 kali sehari dan diselingi dengan snack 1-2 kali sehari.

Sementara, untuk bayi berusia 9-12 bulan, makanan bisa ditumbuk sehingga teksturnya menjadi agak kasar. Bayi di usia ini perlu makan 3-4 kali sehari dengan 1-2 selingan. Dan terakhir, untuk anak di atas usia 12 bulan bisa mengonsumsi makanan padat seperti orang dewasa. Namun, tetap harus disesuaikan dengan anak, misalnya jangan terlalu asin atau pedas.

Baca Juga: 7 Jenis Kanker yang Paling Sering Terjadi pada Anak-anak, Waspada ya!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya