TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Vaksin yang Diperlukan oleh Orang Dewasa, Sudahkah Kamu Lakukan?

Bukan hanya anak kecil, orang dewasa juga butuh!

verywellhealth.com

Selama ini, vaksin dianggap sebagai langkah preventif untuk mencegah penyakit tertentu pada anak-anak. Beberapa vaksin pun diberi saat kita masih kecil, seperti vaksin cacar air, difteri, tetanus, hepatitis A, hepatitis B, HPV, campak, polio dan rubella. Vaksin bisa mulai diberikan setelah lahir untuk mencegah kita terkena penyakit tertentu.

Namun, tahukah kamu bahwa vaksin juga diperlukan oleh orang dewasa? Ketahui 7 vaksin yang diperlukan untuk orang dewasa lewat artikel ini!

1. Vaksin influenza

medium.com

Vaksin influenza adalah vaksin yang melindungi terhadap infeksi virus influenza. Vaksin ini bisa diberikan di usia 6 bulan ke atas hingga lansia di atas usia 65 tahun. Orang dewasa yang sehat pun dianjurkan untuk melakukan vaksin influenza. Vaksin influenza biasa diberi setiap 1 tahun sekali antara Oktober sampai pertengahan November.

Ada beberapa tipe vaksin, yaitu satu suntikan vaksin flu dosis trivalen standar (IIV3) atau dikenal juga dengan nama Afluaria bisa diberikan untuk orang berusia 18-64 tahun. Sementara, vaksin flu trivalen berdosis tinggi diberikan kepada orang berusia 65 tahun atau lebih, jelas laman Centers for Disease Control and Prevention.

2. Vaksin tetanus

kutv.com

Penyakit tetanus disebabkan oleh bakteri yang memengaruhi sistem saraf. Tetanus bisa memasuki tubuh melalui luka, seperti lewat tusukan atau goresan. Namun, yang paling rentan adalah ketika luka itu sangat dalam akibat paku atau pisau, membuat tetanus bisa masuk ke tubuh lebih cepat. Bakteri tetanus umum ditemukan di tanah, debu atau pupuk kandang, ungkap laman Adult Vaccination.

Tetanus menyebabkan kejang otot yang parah, termasuk mengunci rahang sehingga pasien tidak bisa membuka mulut atau menelan sehingga menyebabkan mati lemas. Tanda-tanda pertama tetanus adalah kekakuan otot pada rahang, kaku leher, kesulitan menelan, otot perut kaku, kejang, berkeringat dan demam.

Untuk mencegah tetanus diperlukan vaksin. Orang dewasa yang tidak pernah mendapat imunisasi tetanus lengkap wajib diberikan tiga dosis vaksin dalam rentang periode 7-12 bulan. Selain itu, orang dewasa dengan penyakit diabetes lebih berisiko terhadap tetanus.

3. Vaksin hepatitis B

asianscientist.com

Biasanya, vaksin hepatitis B diberikan untuk bayi baru lahir sampai usia 18 tahun. Namun, vaksin hepatitis B juga direkomendasikan pada orang dewasa yang menderita diabetes dan mereka yang berisiko tinggi terkena hepatitis B karena pekerjaan, gaya hidup dan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Selain bayi dan anak-anak, orang dewasa yang rentan terkena hepatitis B adalah mereka yang berhubungan seksual dengan orang yang memiliki hepatitis B, orang yang berhubungan seks sesama jenis, pengguna narkoba suntikan, petugas kesehatan yang berisiko terpapar darah, orang dewasa usia 19-59 tahun yang memiliki diabetes dan lainnya.

Vaksin hepatitis B diberikan dalam dua dosis yang diberikan secara terpisah, ungkap laman Hepatitis B Foundation. Vaksin ini juga dikenal sebagai vaksin anti-kanker karena bisa mencegah munculnya kanker hati akibat hepatitis B.

Baca Juga: 5 Penemuan Vaksin yang Banyak Selamatkan Nyawa Anak-anak Dunia

4. Vaksin difteri

sciencemuseum.org

Vaksin lain yang diperlukan oleh orang dewasa adalah vaksin difteri. Difteri adalah penyakit bakteri akut yang menyerang amandel, tenggorokan, hidung atau kulit. Biasanya, penyakit ini menyebar dari orang ke orang karena menghirup cairan yang mengandung bakteri difteri. Difteri juga menyebar melalui gelas minum atau lewat batuk dan bersin.

Untuk orang dewasa, vaksin kombinasi (disebut juga sebagai Td booster) dapat melindungi dari tetanus dan difteri. Vaksin ini harus diberi setiap 10 tahun sekali dan bisa diberikan kepada orang dewasa berusia 19-64 tahun, jelas laman National Foundation for Infectious Disease.

5. Vaksin herpes zoster

lifestyle.mb.com

Jika kamu mempunyai orang tua atau kakek-nenek yang berusia di atas 60 tahun, ada baiknya untuk merekomendasikan vaksin herpes zoster kepada mereka. Vaksin ini bernama Zostavax dan FDA telah menyetujui untuk diberikan pada kelompok usia 50-59 tahun. Namun, vaksin ini lebih efektif digunakan oleh orang berusia 60 tahun ke atas.

Namun, vaksin herpes zoster tidak disarankan untuk diberi kepada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti karena HIV/AIDS, pengaruh obat steroid dan orang yang telah mengalami pengobatan kanker seperti radiasi atau kemoterapi, ungkap laman Centers for Disease Control and Prevention.

6. Vaksin pneumokokus

infectiousdiseaseadvisor.com

Vaksin pneumokokus terdengar asing di telinga kita? Well, faktanya orang dewasa berisiko terkena penyakit pneumokokus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae dan bisa menyerang paru-paru, aliran darah, memengaruhi jaringan dan cairan di otak serta sumsum tulang belakang, ungkap laman National Foundation for Infectious Diseases.

Ada dua vaksin yang efektif mencegah pneumokokus, yaitu PCV13 (vaksin konjugasi pneumokokus) dan PPSV23 (vaksin polisakarida pneumokokus). Vaksin PCV13 direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 19 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan tertentu dan semua orang dewasa di atas usia 65 tahun.

Sementara, vaksin PPSV23 direkomendasikan untuk orang dewasa usia 19-64 tahun yang memiliki kebiasaan merokok serta semua orang dewasa di atas usia 65 tahun, jelas laman Centers for Disease Control and Prevention. Namun, kedua vaksin ini tidak bisa diberi dalam waktu yang sama, harus ada jeda waktu di antara keduanya.

Baca Juga: Perlu Diperhatikan, 7 Vaksin Ini Sebaiknya Tidak Diberikan Saat Hamil

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya