TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kiat Penting Menyesuaikan Rutinitas Olahraga pada Usia 40-an 

Perlu disesuaikan dengan perubahan fisik

ilustrasi pria usia 40-an berolahraga (freepik.com/drobotdean)

Seiring bertambahnya usia, kekuatan dan daya tahan tubuh menurun. Kamu akan merasa sering merasa nyeri dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk pulih.

Terlepas dari tingkat kebugaran seseorang, olahraga pada usia 40-an agak berbeda dibandingkan dengan mereka yang usianya 20-an dan 30-an.

Perubahan fisik, seperti metabolisme yang lebih lambat, perubahan hormonal, serta risiko lebih tinggi mengalami masalah jantung dan tulang, semuanya memengaruhi cara kamu berolahraga.

Dalam artikel ini akan dibahas tips menyesuaikan rutinitas olahraga pada usia 40-an dan apa saja yang harus diperhatikan.

1. Uji kebugaran untuk mengetahui kekuatan dan kelemahanmu

ilustrasi olahraga (freepik.com/freepik)

Menguji kebugaran adalah cara terbaik untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan tubuhmu. Grayson Wickham, seorang fisioterapis asal Amerika Serikat dan pencipta Movement Vault, sebuah aplikasi peregangan dan mobilitas, mengatakan bahwa cara terbaik untuk proaktif terhadap masa depanmu adalah dengan menilai kebugaranmu saat ini.

Ada empat area kunci yang perlu diperiksa, yaitu kekuatan tubuh, stabilitas, mobilitas, dan kebugaran kardiorespiratori. Itu semua umumnya cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Perlu diingat bahwa meskipun tubuh manusia sangat tangguh, tetapi penting untuk melakukan evaluasi secara teratur karena tubuh bisa terbiasa dengan kondisi tertentu hingga pada suatu titik tidak bisa lagi mengatasi tantangan yang lebih besar.

2. Cara menguji kebugaranmu

ilustrasi olahraga di gym (pexels.com/Sinitta Leunen)

Menguji kebugaran dapat mengidentifikasi potensi kelemahan atau area yang perlu ditingkatkan untuk mencegah cedera. Contohnya, latihan keseimbangan seperti berdiri dengan satu kaki dapat membantu stabilitas, sedangkan yoga atau peregangan dinamis dapat meningkatkan kelenturan.

Cara terbaik untuk mengukur kebugaran kardiorespiratori adalah menguji VO2 max dengan seorang dokter atau fisioterapis olahraga. Banyak pelacak kebugaran yang dapat dipakai. Kamu bisa menggunakan smartwatch yang bisa membaca perkiraan VO2 max.

Untuk evaluasi kebugaran yang lebih profesional, kamu dapat membuat janji dengan fisioterapis olahraga atau pelatih pribadi bersertifikat. Alternatifnya, kamu juga bisa menggunakan sumber daya online untuk menguji kebugaran di rumah.

Baca Juga: 9 Tips Olahraga untuk Penderita Migrain, Lawan dengan Gerak!

3. Buatlah variasi dalam latihanmu

ilustrasi olahraga (freepik.com/user4894991)

Variasi dalam latihan fisik sangat penting. Saat usia makin tua, yang terpenting adalah berusaha untuk berolahraga selama 150 menit per minggu dengan intensitas aerobik sedang hingga tinggi, dengan dua sesi latihan kekuatan 15–20 menit per sesi. Menurut penelitian dalam British Journal of Sports Medicine, hal ini dapat meningkatkan umur panjang maupun kualitas hidup.

Penting untuk membuat latihan terlihat berbeda setiap hari atau minggu, karena tubuh cenderung beradaptasi. Menurut penelitian, variasi tidak hanya bermanfaat untuk umur panjang dan kualitas hidup, tetapi juga baik untuk kesehatan jantung, termasuk tekanan darah. Bahkan, perubahan kecil dalam rutinitas latihan, seperti memilih rute berjalan yang lebih berbukit, dapat memberikan manfaat tambahan.

Verified Writer

Nida

Capturing life's whispers, one sentence at a time.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya